30

5.9K 652 5
                                    

"Mingyu, apa di belakang lehermu itu juga bekas luka?" tanya ayah Wonwoo yang duduk tepat di belakang Mingyu.

"Ya, ayah"

"Mingyu, anak muda banyak menghiasi tubuhnya dengan tato. Tapi kau malah memenuhi tubuhmu dengan bekas luka" ucap ayah Wonwoo, "Apa itu tidak sakit?"

Mingyu terdiam sejenak, "Sakit"

"Lalu kenapa kau tidak berhenti?" tanya sang ayah lagi.

Sang sopir agak menoleh ke arah Mingyu, Wonwoo menyadari hal itu dan menepuk ayah Wonwoo untuk berhenti berbicara terlalu jauh.

Mingyu menghela nafasnya, "Aku dibesarkan seperti ini"

"Papaku dan mamaku juga seorang mafia, kalian tau kan Kim Jongin dan Kim Krystal? Mafia yang sekarang jadi pengusaha sukses di Sydney?"

"Mereka orang tuaku dan luka ini ada beberapa yang ku dapatkan sejak kecil dan ada juga beberapa yang ku dapatkan dari orang tuaku sendiri"

Mereka kaget jelas, bagaimana bisa orang tua membuat bekas luka di tubuh anaknya sendiri?

Bahkan ibu Wonwoo berpikir kalau dia punya putra seperti Mingyu, mungkin dia akan menjaganya dan merawatnya sepenuh hati seperti pak petani bango pada malika.

"Maaf ayah bertanya terlalu jauh" ucap ayah Wonwoo.

"Tidak apa, aku tidak keberatan"

-🌅-

Mingyu Wonwoo berada di kamar Wonwoo saat ini, ya orang tua Wonwoo ingin Mingyu menetap disini selagi dirinya memulihkan tubuhnya.

Sebenarnya dia bisa saja memulihkan tubuh di mansionnya, tapi ibu Wonwoo bersikeras ingin merawat Mingyu.

Wonwoo sedang mengelap tubuh Mingyu dengan kain dan air hangat, jelas Mingyu membuka bajunya.

Hati Wonwoo merasa tersayat begitu dirinya melihat banyak bekas luka di tubuh Mingyu, ia sedih melihat 'mantan suami' nya harus melalui waktu waktu sulit.

Iya mantan suami.

Flashback

Hari itu dimana Mingyu diserang oleh Eunwoo, Wonwoo datang ke rumah sakit untuk melihat kondisi Mingyu.

"Wonwoo?" tanya Minghao tidak percaya.

"Apa dia baik baik saja?" tanya Wonwoo berjalan mendekati Mingyu.

"Wonwoo, tuan Mingyu sudah menyuruhmu untuk pergi. Kenapa kau kembali?" tanya Minghao sambil berbisik.

Mereka pun berakhir di kantin rumah sakit.

"Tuan Mingyu itu mudah sakit, hari dimana kau pergi. Tuan Mingyu menghabiskan separuh malamnya dibawah hujan, kemudian tidur di kamarnya tanpa mengganti baju atau mandi terlebih dahulu" ucap Minghao pada Wonwoo yang saat ini duduk di sampingnya.

"Tuan Mingyu, dia adalah orang yang baik percaya padaku. Aku kenal dengannya sejak SMA dan dia tidak pernah sekalipun menggunakan posisinya untuk bersikap seenaknya terhadapku, terkadang dia memang merepotkan. Tapi berkatnya, aku percaya bahwa masih ada orang yang setia dan baik terhadapku. Jadi aku berusaha membalasnya dengan hal yang sama"

"Aku yakin tuan Mingyu sangat menyayangimu, dia bahkan tidak membunuhmu saat kau membohonginya. Dia menyiksa dirinya sendiri daripada menyiksa dirimu. Jadi, jika kau merasa tidak yakin dengan tuan Mingyu. Pergilah, aku akan mengurus surat perceraian kalian"

Dan pada saat itu, Wonwoo memilih untuk mundur.

Flashback end.

"Kau jijik?" tanya Mingyu yang melihat Wonwoo memerhatikan luka lukanya sedari tadi.

"Pasti sakit sekali" ucap Wonwoo.

"Biar aku yang mengelap—"

"Tidak, aku tidak jijik. Aku hanya kagum bagaimana orang bisa bertahan dengan banyak luka yang sudah ia rasakan"

Mingyu lega, setidaknya ucapan kawan kawannya tentang seorang submissive merasa jijik kalau tubuh pasangannya penuh bekas luka itu tidak benar.

"Kakak keren" ucap Wonwoo sambil terus mengelap tubuh Mingyu.

"Benarkah?" tanya Mingyu dengan senyumannya.

Wonwoo mengangguk, "Lukaku yang ini saja masih terasa nyeri, padahal kata dokter tembakannya ga terlalu dalam. Bagaimana kalau aku jadi kakak?"

"Jangan, jangan pernah mencoba memposisikan dirimu di posisiku. Kau tidak akan bahagia"












To be continue...

Lies ; Meanie ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang