Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan berlalu. Tidak terasa usia pernikahan konyol Mingyu dan Wonwoo sudah menginjak usia satu tahun.
Banyak hal yang mereka lalui bersama, susah, senang mereka tetap romantis seperti dulu.
Mungkin bisa dibilang sikap Mingyu sangatlah kekanak kanakkan sekarang?
Tapi sifat kejam Mingyu masih ada disana, ia tidak berhenti membunuh orang. Hanya saja frekuensinya semakin berkurang.
"Selamat anniversary sayang" Wonwoo mengecup pipi Mingyu begitu ia membuka matanya.
Mingyu tersenyum lebar, "Happy anniversary"
Wonwoo menunjukkan test packnya ke arah Mingyu, "Tadaaaa"
Mingyu mencoba untuk memperbaiki pengelihatannya, "Astaga sayang, kamu..."
Wonwoo mengangguk, "Aku hamil lagi"
"Oh ya tuhan, aku tidak tau harus senang atau sedih tapi apa kau baik baik saja?" tanya Mingyu.
"Aku rasa baik baik saja, mau memeriksakannya ke dokter?" tanya Wonwoo.
Mingyu mengangguk, "Aku akan bersiap siap"
Mingyu langsung bangkit dari kasurnya, padahal yang hamil Wonwoo. Tapi yang semangat 45, Mingyu. Memang calon bapak satu itu.
-🌅-
"Sudah 5 bulan sejak kehamilanmu kemarin dan ini terhitung cepat, sepertinya kondisimu sudah membaik. Aku lihat janinmu juga baik baik saja, apa kau mulai memperbaiki pola hidupmu?" tanya sang dokter dengan senyumnya.
Wonwoo mengangguk sambil tersenyum, "Mingyu membantuku"
Ya, sekarang sudah tidak ada lagi kata 'kak' sebelum nama Mingyu. Mereka pikir kata itu terlalu canggung dan tidak menunjukkan mereka sebagai suami dan suami.
"Apa kalian benar benar menginginkan seorang bayi?" tanya dokter dengan senyumnya.
Ah Mingyu tidak suka itu, ia tidak suka pria lain membuat Wonwoo tersenyum lebih dari 10 detik.
"Apa ini sudah selesai?" tanya Mingyu memotong interaksi mereka.
Sang dokter langsung kikuk, "Oh ya biar saya buatkan resep vitamin untuk tuan Wonwoo dulu, kalian bisa mengecek rutin selama sebulan sekali ya"
"Baik, dok"
-🌅-
"Mulai sekarang kamu harus tetap di depan mata aku ya!" ucap Mingyu yang masih menyetir mobilnya.
Wonwoo sedari tadi sibuk mengelus perutnya, ia benar benar bahagia karena kehamilannya kali ini memiliki peluang keberhasilan yang besar.
"Wonwoo" panggil Mingyu karena Wonwoo tidak menjawab ucapannya.
"Eh? Iya gyu?" tanya Wonwoo.
Mingyu tersenyum, "Kau bahagia?"
Wonwoo mengangguk, "Apa kau juga?"
"Tentu saja, bagaimana bisa aku tidak bahagia sayang?" Mingyu meraih tangan Wonwoo dan mengecup punggung tangannya.
"Tapi wajahmu tidak mengatakan hal itu" ucap Wonwoo sambil melihat ke arah wajah suaminya itu.
Mingyu menaruh tangan Wonwoo di pipinya, "Aku bahagia sayang, aku benar benar bahagia"
"Baiklah"
"Wonwoo" panggil Mingyu membuat Wonwoo menoleh kearahnya.
Mingyu menepikan mobilnya di pinggir jalan yang sepi.
"Terima kasih sudah memberikanku kehidupan yang lebih berwarna, maaf aku membawamu dengan paksa untuk masuk ke dalam kehidupanku"
Wonwoo tersenyum, "Awalnya aku takut tapi pada akhirnya aku juga tidak bisa lepas darimu"
"Aku berjanji aku akan memberikanmu kehidupan yang lebih layak, untuk kamu dan anak kita"
"Mingyu, aku mencintaimu"
"Aku lebih mencintaimu sayang"
The end.
Dan akhirnya selesai juga ffnya setelah banyak rintangan dilalui, gimana? Seneng ga ffnya udah selesai?😂 Maaf kalo kepanjangan dan mari bertemu di ff yang lainnya!! Makasih buat yang udah support dan nyemangatin aku terus!! Sayang kalian banyak banyak!💚💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Lies ; Meanie ✔️
FanfictionBook 1: Lies Book 2: Truth Mingyu membunuh seseorang, Wonwoo tidak sengaja melihatnya. Berbohong adalah jalan ninja Wonwoo, tapi siapa sangka dia malah semakin terikat dengan mafia itu? •bxb. •mpreg. •no kids allowed. •Collab with you make us stay.