Dilema(2)

2.8K 397 15
                                    


"Mau sampai kapan lo kayak gini Nu" tanya Doyoung sambil memegang bahu Sunoo.

Sunoo menunduk dan menghela nafas kasar "Sampai gue siap Doy"

"Mau sampai kapan siapnya, Ni-Ki pasti liat lo tadi, kasian dia, dia butuh elo Nu"

"Gue cuma takut kejadian pas gue sama Bang Sunghoon terjadi lagi, gue udah kayak ngga ada harga dirinya waktu itu, gue ngga mau yang kayak gitu keulang lagi Doy

Lo ingetkan waktu gue pernah punya niat buat damai sama bang Sunghoon?, bang Sunghoon malah nepis tangan gue waktu gue mau pegang dia, dia juga dorong gue pas gue mau peluk dia, gue sempet ada niatan baik malah sama sekali ngga di hargain, gue kecewa, hati gue udah retak dan malah tambah retak sampai hati gue hancur karna itu" ucap Sunoo dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Tapi ceritanya bakalan beda kalo lo sama Ni-Ki, gue tau karna Ni-Ki seumuran sama Junghwan, anak seumuran mereka masih polos dan tulus banget, gue yakin kalo lo nyamperin dia, hal pertama yang dia lakuin adalah meluk lo sambil nangis, gue yakin banget" Doyoung sudah mulai emosi, tapi dia harus tahan, dia sama sekali tidak punya hak untuk ikut campur kedalam masalah keluarga sahabatnya.

"Maaf tapi gue belum siap" lirih Sunoo dengan wajah sendu.

"oke gue ngga bakalan paksa lo, karna sebenernya gue emang ngga mau ikut campur dalam masalah lo, gue cuma gemess aja, gue kasian sama Ni-Ki, Ni-Ki masih kecil Nu, gue takut kalo mentalnya ngga cukup kuat dan berakhir depresi, banyak kasus-kasus diluar sana tentang orang depresi dan lebih milih buat bunuh diri, gue ngga mau dia kenapa-napa, bukan cuma Ni-Ki sodara-sodara lo yang lain juga bisa capek karna masalah ini, gue kawatir kalo masalah keluarga lo ini ngga cepet-cepet selesai bakalan muncul masalah yang lebih buruk lagi nanti"

Sunoo tampak berfikir merenungkan segala kata-kata doyoung tadi, jujur dia juga membenarkan segala perkataan doyoung tapi mau bagaimana lagi dia belum siap, tolong mengerti.

"gue ngerti Nu, gue cuma ngasih saran, lo pasti tau mana yang terbaik buat lo dan keluarga lo" Doyoung tersenyum lembut sambil menepuk pundak Sunoo menenangkan.

Sunoo mengangguk "gue udah putusin Doy"

"apa keputusan lo?"

"gue bakal pergi temuin Ni-Ki sekarang" ucap Sunoo ragu

"serius? Yaudah ayok" Doyoung beranjak dari tempat duduknya, kemudian menarik tangan Sunoo untuk mengikutinya.

Namun sayang sekali Junghwan dan Ni-Ki kini sudah berdiri didepan pintu utama.

"Gue anterin ngga?" tanya Junghwan kepada Ni-Ki

"ngga usah, gue jalan kaki aja" jawab Ni-Ki

"yaudahdeh, hati-hati ya, jangan mampir-mampir, nanti kemaleman nyampe rumahnya, gue takut kalo lo diculik om-om jahat ntar gue ngga punya adek galak kayak lo lagi dong" tangan Junghwan bergerak ingin menyentuh pipi Ni-Ki namun segera Ni-ki tepis dengan kasar.

"Sekali lagi lo manggil gue adek, gue tonjok lu" kepalan tangan Ni-Ki bergerak keatas seolah ingin membogem Junghwan, tapi jangan kawatir Ni-Ki bercanda kok.

"Tuh kan galak banget" wajah Junghwan memelas, Ni-Ki benar-benar tidak mau menjadi adiknya, padahal dia pengen banget punya adik, dan satu-satunya orang yang bisa membantu Junghwan cuma Ni-Ki, Junghwan sudah berusaha berkali-kaki membujuk Ni-Ki untuk mau menjadi adiknya, tapi berkali-kali juga Ni-Ki menolak.

"ayolah Ki mau jadi adek gue yah, gue rela deh semua jatah makanan gue, gue kasih ke lo, gue rela ngga makan 1 jam kalo lo mau jadi adek guee, please" mohon Junghwan dengan manik berbinar.

"Geli gue njirr, Wan inget kita tuh seumuran, bahkan kita juga sekelas, apa kata temen-temen nanti, kalo seorang Ni-Ki dipanggil adek sama Junghwan, ngga ngga mau ditaruh dimana muka gue"

Memeluk Atau Melepas✔ [Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang