Hai, ada yang kangen Hikun?
Jangan lupa vote dan coment yang banyak, mwehe
Happy reading~
_______________
_____________________"Setelah kepergian adiknya, Hyunjin jadi terobsesi banget sama Lucy"
"Mereka pernah pacaran?"
Ryujin menggeleng singkat. "Mereka sahabatan sejak kecil, cuma Lucy yang selalu ada buat Hyunjin setelah adiknya meninggal. Mungkin karna itu juga alasan Hyunjin jadi seposesif itu sama Lucy"
"Yaudahlah, kenapa mereka ga pacaran aja?"
"Karna Lucy suka sama lo Sunghoon, dia cinta mati masa lo, sama halnya kayak Hyunjin yang cinta mati sama Lucy"
Sunghoon menatap kosong pemandangan didepannya. Tatapannya sayu, seolah tidak memiliki semangat hidup sama sekali. Mereka kini sedang berada di roftop kampus, memang hanya tempat ini lah yang dirasa paling aman.
"Apa hidup gue ga bakalan bisa tenang?" lirihnya getir, masih menatap kosong pemandangan didepannya.
Mereka yang jatuh cinta, kenapa malah dirinya yang susah. Dua orang gila itu, mungkin tidak akan melepaskannya sampai mati.
Sampai kapan dirinya harus berpura-pura kuat? ingin sekali rasanya menyerah, tapi sadar, jika menyerah adalah pilihan yang bodoh.
Sunghoon juga manusia, memiliki rasa sakit begitupun juga rasa lelah. Diamnya Sunghoon selama ini bukan berarti dirinya pasrah. Sunghoon juga berusaha mencari cara agar bisa terlepas dari wanita sialan itu. Bahkan Sunghoon pernah berniat merusak wajahnya sendiri agar wanita itu tidak menyukainya lagi.
Ditambah lagi bisikan-bisikan yang kerap kali datang menghantui kepalanya setiap waktu, menyuruhnya untuk menyerah, menghasutnya agar menyakiti dirinya sendiri. Membuat Sunghoon semakin tertekan, dan rasa ingin menyerahpun akhirnya benar-benar datang. Membuatnya harus berusaha sekuat tenaga menepis segala rasa yang hampir membuatnya kehilangan akal itu.
Bisa-bisa jiwanya juga ikutan gila jika terus seperti ini. Atau mungkin dirinya memang sudah gila sekarang.
"Apalagi sekarang Ni-ki udah tau tentang masalah ini..." lirihnya lagi dengan kepala menunduk. Matanya serasa panas dan mulai berkaca, hanya dengan satu kedipan mata saja mungkin sebuah liquid bening akan jatuh dengan sendirinya.
"Kalo mau nangis, nangis aja Hoon. Ga usah ditahan, laki-laki juga berhak nangis"
Benar, Bukan hanya perempuan, tetapi laki-laki juga berhak menangis. Mereka sama-sama memiliki air mata, hati dan juga perasaan. Sunghoon seharusnya tidak perlu malu jika ingin menangis, jikalau air mata itu mampu membuat hatinya lebih lega.
Perduli setan yang menjunjung tinggi stigma atau semacamnya. Sungguh, Sunghoon sudah tidak perduli lagi.
Isakan demi isakanpun akhirnya bibir ranum itu keluarkan. Ryujin menepuk-nepuk punggung bergetar Sunghoon seolah menguatkan. Bisa-bisanya dua sejoli yang selalu bertengkar ini bisa akur dan saling terbuka satu sama lain. Jika Ni-ki berada disana pasti sudah bertepuk tangan hebohh karna sangking senangnya.
"Lo percaya kan sama Ni-ki? Adek lo itu ga bodoh"
"Gue percaya, tapi Ni-ki itu anaknya nekat, gue takut dia kenapa-napa setelah tau masalah ini"
"Percaya sama Ni-ki Sunghoon, hanya butuh percaya biar hidup lo bisa lebih tenang." tatapan mereka saling bertemu, mata sayu Sunghoon dengan tatapan tegas Ryujin. Sunghoon yang terlihat rapuh dengan Ryujin yang penuh semangat juang. Sepertinya, kehadiran Ryujin ini memang sangat dibutuhnya dalam kehidupan sunghoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Atau Melepas✔ [Enhypen]
FanficDulu kita adalah keluarga kecil yang bahagia sebelum kebahagiaan kita direnggut paksa oleh sang pencipta, semua berubah setelah kepergian orang tua kami untuk selamanya. Aku tidak menyalahkan semesta, tapi aku hanya kecewa. _________ _______________...