Kaos Kaki Berharga

3.3K 462 40
                                    

Disebuah kamar besar nan mewah, seorang pemuda berusia 18 tahun tengah duduk nyaman disebuah sofa yang berada didekat tempat tidurnya. Ditemani jus mangga dan banyak cemilan ringan.

Tangannya terlihat tengah mengotak-ngatik sebuah ipad, mengscroll foto-fotonya bersama keluarga. Foto itu terlihat sempurna, semua anggota keluarganya berada disana. Termasuk ayah dan bundanya.

Sesekali terlihat airmata menetes dari kedua manik teduh itu. langsung diusaplah dengan kasar oleh sang empunya. Dia tidak boleh lemah.

"Lo bukan orang yang lemah Jake, Lo nggak boleh cengeng, inget pesan ayah, lo harus jadi laki-laki yang kuat" gumamnya menguatkan dirinya sendiri sambil mengusap air matanya yang semakin deras membasahi pipi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo bukan orang yang lemah Jake, Lo nggak boleh cengeng, inget pesan ayah, lo harus jadi laki-laki yang kuat" gumamnya menguatkan dirinya sendiri sambil mengusap air matanya yang semakin deras membasahi pipi. Pemuda itu adalah Jake, anak ketiga dari tujuh bersaudara.

Pandangannya terfokus ke arah dinding kaca kamarnya, langsung disambut oleh pemandangan luar yang sejuk juga menenangkan. Netranya menatap pohon-pohon diluar sana, yang diterpa angin seolah sedang begoyang mengejek keluarganya yang tidak harmonis.

"Anginnya kenceng banget, mana nyebelin lagi" gumamnya, entah kesal kepada siapa.

Tanpa sengaja netranya menangkap sebuah kaos kaki yang tergantung di atas balkon. Matanya memicing kala menyadari sesuatu yang aneh, tanpa pikir panjang, ia berlari membuka pintu kaca balkon itu dengan kasar

"Astaga kaos kaki gue ilang satu, ini kan kaos kaki kesayangan gue ajg, pasti digondol angin nih" ucap Jake sambil mengacak kasar rambutnya sendiri sehingga penampilannya tampak berantakan.

Kakinya melangkah ke arah pembatas balkon kemudian membungkukkan badan dengan mata yang meliar kemana-mana. Berusaha mencari tau kemana agaknya angin membawa salah satu kaos kakinya pergi.

Dan selang beberapa lama, akhirnya mata tajam itu berhasil menemukan kaos kaki yang tersangkut di sebuah ranting pohon.

"Itu dia anjirr, kayaknya bisa diambil lewat lantai 3 nih" badannya berbalik berjalan menghampiri kaos kaki satunya yang masih tergantung rapi, yang sayangnya hanya tinggal satu sekarang. Langsung ia amankan kaos kaki yang tinggal satu itu, takut digondol angin dua-duanya kan ga lucu.

"Kaos kaki yang malang, gue ke bawah dulu ya, lo jangan kemana-mana. gue janji, bakal balik dan membawa istri lo dengan selamat" ucapnya penuh drama kepada sebuah kaos kaki yang pasti tidak akan menjawab.

Jake berlari keluar kamar, kemudian menaiki lift turun menuju lantai tiga. Setelah sampai di tempat tujuan, ia langsung berjalan cepat menuju balkon.

Tangannya meraih sebuah galah panjang terbuat dari bambu, yang akan digunakan untuk membantunya meraih kaos kaki itu. Usaha sudah ia lakukan, 5 menit sudah berlalu. Namun kaos kaki itu tidak nyangkut-nyangkut juga ke galahnya. Sungguh, frustasi sekali dia dibuatnya.

Lelah? Tentu saja, dia menginginkan kaos kaki itu kembali. Andai dewi fortuna benar-benar memihaknya dan membiarkan kaos kaki itu melayang sendiri ke tangannya.

Memeluk Atau Melepas✔ [Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang