"Bang?"
"Sunoo? Lo udah sadar?" Nicholas yang sedari tadi menunggu di kursi panjang yang terletak di sudut ruangan itu langsung beranjak, mendekati karyawan restonya yang terbaring.
Sunoo terkekeh kecil. "Belum, masih pingsan ini" jawabnya melontarkan candaan.
Nicholas merotasikan bola matanya malas. "Garing Noo"
"Ya abisnya lo, udah tau gitu pake nanya"
"Aelah, ga bisa diajak basa-basa banget setan"
Sunoo kembali terkekeh dibuatnya, Nicholas itu sebenarnya asik, hanya wajahnya saja yang terlihat garang.
"Gue panggilin dokter dulu ya" Sunoo hanya mengangguk sebagai jawaban, jangan lupakan senyuman cerahnya yang masih terpampang.
_
_
_"Ish jangan pegang-pegang dok" Sunoo menatap sang dokter sok garang, bibirnya dimanyunkan beberapa senti. Bukannya menyeramkan malah terlihat menggemaskan.
Dokter gempal itu terkekeh, belum juga alatnya menempel di dada sang pasien, namun pasiennya ini sudah merasa geli saja. "Tenanglah nak, alat ini hanya kutempelkan beberapa kali saja, tidak akan sampai melubangi dadamu"
"Tapi hanya istriku nanti yang akan kuijinkan menyentuh dadaku pertama kali, tidak akan kubiarkan alat ini menodainya" jawabnya mendramatisir.
Sang dokter mengabaikan celotehannya, dan tetap menjalankan tugasnya. Tidak perduli bibir Sunoo mau manyun seberapa meterpun, asalkan tugasnya selesai dan bisa menyelesaikan pekerjaannya yang lain.
"Bagaimana dokter?" tanya Nicholas mengawali.
"Sebenarnya pasien tidak boleh meminum alkohol terlalu banyak, karna memiliki masalah lambung bawaan sedari kecil, untung saja pasien cepat di bawa kemari, dan bisa ditangani lebih awal, jika tidak mungkin lambungnya akan rusak parah"
"Saya akan menuliskan resep obatnya, lain kali awasi dia baik-baik, saya permisi" setelah dokter itu berpamit pergi, Nicholas langsung mendekati Sunoo, dan menoyor kepala pemuda itu yang kini sudah terduduk dengan posisi bersila.
"Sakit tau bang" sengit Sunoo sambil mengusap dahi paripurna kebanggaannya.
"Denger ga tadi dokter bilang? Udah tau ga bisa minum alkohol, maksa banget jadi orang"
Sunoo menyengir tanpa dosa."Ya sorry, habisnya tadi pas gue nyoba setengah gelas rasanya tenang banget hati gue, yaudah deh gue lanjutin sampe 4 botol, hehe"
"Mau mati lo?"
"Y-ya sorry bang, jangan garang-garang gitu ah, dedek atut~" jawab yang lebih muda sok imut.
Nicholas bergidik ngeri. " Jijik anjing"
Tawa Sunoo pecah, tampaknya pemuda itu puas sekali menggoda Nicholas.
"Bang" mendadak ekspresinya berubah.
"Why?"
"Semalem kayaknya gue mimpi buruk deh"
Nicholas hanya menaikkan sebelah alisnya, membiarkan Sunoo melanjutkan kelimatnya.
"Semalem gue mimpi Ni-ki pingsan di rumah, mulut dan hidungnya ngeluarin darah banyak banget, karna ga kuat akhirnya gue pingsan deh"
'itu bukan mimpi bodoh' pisuh Nicholas dalam hati. "terus?"
"Rasanya kek nyata banget bang, sakit banget hati gue" Sunoo memelas, kepalannya menunduk, menatap sepuluh jari tangannya yang saling bertaut ribut. Nicholas menghembuskan nafas panjang, kemudian mengusap pucuk kepala Sunoo lembut. "Noo!" panggilnya pelan, membuat yang merasa terlanggilpun mendongak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Atau Melepas✔ [Enhypen]
FanfictionDulu kita adalah keluarga kecil yang bahagia sebelum kebahagiaan kita direnggut paksa oleh sang pencipta, semua berubah setelah kepergian orang tua kami untuk selamanya. Aku tidak menyalahkan semesta, tapi aku hanya kecewa. _________ _______________...