Siuman

3.8K 442 102
                                    

Hai!

Vote dan komen yang banyak ya! Dipantau Boneka kochi dari sini😈

________________
_________________________



Malam yang cukup sunyi membuat derap langkah kaki seseorang terdengar lebih nyaring mengisi kekosongan.

Jake masuk kedalam ruangan Ni-ki, sudah terhitung hampir satu bulan anak itu koma. Seolah enggan meninggalkan alam bawah sadar yang mungkin teramat indah.

Dan hampir satu bulan itu juga, banyak perubahan yang anak itu lewatkan. Para abangnya sudah seperti mayat hidup, tidak ada binar kehidupan, semuanya serasa hampa dan mati rasa.

Anak itu adalah segalanya.

Lelahnya berhasil menyadarkan semua orang, membinasakan ego yang berkarat, dan mencairkan hati yang hampir membeku.

Hingga mereka jatuh ke jurang penyesalan yang teramat dalam.

Perjuangan si bungsu selama ini tidak sia-sia hanya saja satu yang anak itu belum dapatkan.

Pelukan dari sang pembawa kehangatan.

Sesuatu sederhana yang paling anak itu tunggu dalam pejamnya. Mungkin?

"Hei, Ni-ki ga cape apa tidur terus? Abang yang lihat aja capek Ki" Jake mengelus surai grey sang adik sembari tersenyum lembut, menepuk pelan pipi yang semakin tirus itu kemudian ia genggam tangan yang terbebas dari infus.

"Ga seru ahh, masak 1 bulan tidur terus, katanya mau jalan-jalan?" Jake sudah seperti orang gila yang berbicara sendiri meskipun tau, dirinya tidak akan mendapatkan jawaban.

"Ki tau ga? Semua orang jadi pendiem sekarang, termasuk Jungwon" akhir dari kalimatnya melirih, Jake sedang berusaha mati-matian menahan isakannya. Melihat si bungsu seperti ini rasanya sangat menyakitkan. Jake sangat merindukan senyuman manis anak itu.

"Ki! Sekarang abang udah bantuin Bang Heeseung ngurus perusahaan loh, Bang Jay sama Bang Sunghoon juga, kita kerja sambil kuliah, keren kan?" di usapnya kasar liquid bening yang menetes tanpa izin.

"Bang Heeseung juga mau lanjutin kuliah, katanya dia juga pengen ngerasain masa muda. kamu kapan bangun, ntar ga naik kelas loh kalo tidur terus" di elusnya lembut punggung tangan itu, kemudian ia kecup pelan setelahnya. "Abang potongin kuku kamu ya? Udah panjang-panjang nih, ntar kecakar lagi"

"Jake!"

Jake yang bersiap akan memotong kuku Ni-ki reflek menengok ke sumber suara.
"Nichol?"

"Gimana kondisi adek gue? Ada perkembangan ga?"

Jake menggeleng lesu, sejak kapan Ni-ki menjadi adik Nicholas? Bahkan Junghwan yang seumuran saja juga menganggap Ni-ki adik. Jake senang karna selama ini banyak yang turut menjaga adiknya.

"Nih gue bawain makan malem, lo pasti belom makan kan?"

"Tau aja, Thanks ya!"

"Santai aja, lo makan dulu sana biar gue yang jagain anak kebo"

Setelah Jake beranjak dari tempatnya, Nicholas langsung mengambil alih kursi yang Jake duduki tadi dengan senyuman yang mengembang lebar. Ia ambil pemotong kuku kemudian beralih memotong kuku Ni-ki dengan hati-hati. "Heh adek manja, motong kuku sendiri aja ga bisa, dasar payah"

Nicholas terkekeh kecil setelah menyelesaikan kalimatnya, membayangkan Ni-ki yang mengomel karna tidak terima di katain manja.

"Tangan kamu dingin banget, masih hidup kan?"

Bukk

sebuah bantal mendarat sempurna di kepala Nicholas, Jake yang duduk dikursi panjang sudut ruangan itulah pelakunya.

Memeluk Atau Melepas✔ [Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang