Mentari baru saja menampakkan wujudnya, udara sejuk yang berhembus masih bebas polusi itu ikut mendominasi. Kicauan burung dan gesekan ranting pun turut serta menambahkan irama menenangkan dipagi hari.
Terlihat seorang remaja yang berjalan lesu hendak membuka pintu rumahnya, namun siapa sangka daun pintu itu malah sudah terbuka lebih dulu dari dalam. Remaja itu adalah Jake, mencoba mengabaikan sang kembaran yang sedang memasang tampang terkejut kearahnya. Jake tetap melangkahkan kakinya masuk, namun sayang langkahnya tertahan oleh Jay yang tiba-tiba menarik jaketnya dari belakang.
"Jake!"
"hmm"
"semalem kemana aja? Kok ngga pulang?"
"ishh brisik!!" Jake hendak kembali melanjutkan langkahnya, lagi-lagi tertahan oleh Jay membuatnya mengumpat kesal.
"jawab dulu pertanyaan gue Jake!"
"minggir" Jake menepis tangan Jay yang sedari tadi menahannya, namun lagi-lagi Jay berhasil menahan langkahnya yang berusaha menjauh.
"jawab dulu, semalem kemana aja? Kenapa baru pulang?
"gue nginep di basecame, udah kan?" jawab Jake dengan tampang pongah gemess banget ihh pengen nabok.
"kenapa lo nginep di basecame" pertanyaan Jay kembali menyulut emosinya.
"pengen aja" jawabnya berusaha terlihat santai
"lo punya masalah kan?" tanya Jay lagi. Jay hafal semua tentang Jake, anak itu akan tidur diluar jika mempunyai masalah, karna tidak dapat mengontrol emosi dan takut keluarganya akan curiga. Jadi jalan amannya ya dia tidur diluar rumah.
"gue ngga papa" ketus Jake sambil menepis tangan Jay yang berusaha menggenggam tangannya.
"dengan sikap lo yang kayak gini, ngga bisa buktiin kalo lo emang ngga papa Jake" masih dengan keras kepalanya Jay tidak akan menyerah meskipun Jake yang terus melontarkan kata-kata kasar dan mendorongnya beberapa kali hingga membuatnya hampir terjungkal. Dia yakin adik kembarnya ini sedang memiliki masalah, dia tidak akan membiarkan Jake menghadapi masalahnya sendiri. NOT BIG.
"minggir"
"Jake"
"minggir, JANGAN HALANGI JALAN GUE BANGSAT"
Buughh
Jake tidak sengaja melemparkan bogeman mentah dipipi Jay. Sungguh dia tidak sengaja. Itu gerakan reflek karna tidak bisa mengontrol diri.
"sorry"
"BANG JAY" Jay menoleh kearah Jungwon yang berlari kearahnya bersamaan dengan Jake yang melangkahkan kaki menjauh.
"kenapa sih bang, gue denger dari dalem ribut-ribut"
"si Jake pulang pagi bukannya bawa uang kayak bang toyib malah bawa amarah" sungut Jay sambil mengusap pipinya yang nyeri karna pukulan sayang dari Jake tadi. "kayaknya lagi punya masalah deh tu orang" lanjutnya.
"biarin Bang Jake tenang dulu, biar jadi urusan gue nanti" ucap Jungwon menenangkan.
"yaudah, lo pantau terus si Jake, gue mau ke supermarket, bahan makanan abis"
Jungwon mengangguk lalu menjawab "Hu'um"
Jay mengulas senyum lembut kemudian mengusap surai hitam Jungwon sebelum melangkah pergi.
***
Tok tok tok
Suara ketukan pintu itu membuyarkan lamunan Jake yang menatap pantulan dirinya sendiri dicermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Atau Melepas✔ [Enhypen]
FanfictionDulu kita adalah keluarga kecil yang bahagia sebelum kebahagiaan kita direnggut paksa oleh sang pencipta, semua berubah setelah kepergian orang tua kami untuk selamanya. Aku tidak menyalahkan semesta, tapi aku hanya kecewa. _________ _______________...