Otak Hikun lagi ga bisa diajak kerja sama.
Jadilah chapter yang berantakam ini.
Awas sakit mata loh.
Votmentnya juga jangan lupa._____________
______________________Pagi ini Jungwon ngambek sama Ni-ki, ngambek berat pokoknya.
Dia udah capek banget marah-marah semaleman, sampai semua unek-unek yang dengan rapat dia simpan dari zaman purba jadi ikutan keluar semua.
Bahkan suaranya masih serak gara-gara kebanyakan nangis semalem. Saking khawatirnya, takut adeknya diculik terus diambil ginjal atau matanya kan ga lucu. Mana masih muda.
Tapi yang dikhawatirin malah lagi asik sama Sunghoon. Jungwon sih bersyukur karna Ni-ki baik-baik aja. Tapi setidaknya kasih kabar kek sama orang rumah biar ga kayak orang gila yang lagi kehilangan anak.
Mana si Junghwan nelponin mulu setiap jam, bikin hati Jungwon makin ga tenang, sampe ga bisa tidur semaleman.
Jake juga pagi ini jadi agak canggung sama dia. Ngebangunin dia aja___tadi kayak ngebangunin anak majikan, alus banget. Ngga kayak biasanya yang barbarnya kek ngebangunin anak pungut.
Mungkin efek dia marah semalem, mangkanya Jake jadi agak was-was. Takut kena marah lagi.
Dan sekarang Ni-ki lagi berusaha ngebujuk dia biar ga marah. Yaudah lah dia kerjain aja sekalian, biar tau rasa tu bocah.
"Bang Jungwon, stop dong marahnya~" Ni-ki membanting tubuhnya dikasur empuk milik Jungwon, capek banget dia tuh. Ngebujuk Jungwon sama aja kayak ngebujuk cewek yang lagi pe em es. Auranya sadis.
Jungwon memalingkan wajahnya kesamping dengan bibir yang mengerucut lucu, persis banget kayak anak kecil yang lagi merajuk.
Sedangkan Ni-ki masih tidak mau menyerah. Selama ini yang perduli sama dia hanya Jungwon, kalo Jungwon marah siapa lagi yang bakal perduli sama dia?
"Bang~"
"Bang Jungwon~"
Capek banget Jungwon nahan ketawa dari tadi. Pasalnya Ni-ki ini ngebujuknya kayak bayi banget, ngrengek-ngrengek kayak bocah yang minta dibeli'in balon. Kapan lagi kan Jungwon bisa ngelihat sifat asli adiknya yang kayak gini.
"Bodo', gue mau berangkat sekolah"
"Eh tungguin~"
"Yaudah cepetan, kalo lama gue tinggal"
Dengan cepat Ni-ki langsung merapikan rambutnya di depan lemari kaca milik Jungwon. Menyisir rambutnya kebelakang, tapi seolah tidak mau diajak berkerja sama, poninya malah kembali lagi kedepan menutupi dahi. Ni-ki makin kesel, jadilah dia membanting sisir tidak berguna itu ke lantai. Kemudian berlari keluar menyusul Jungwon yang mungkin sudah tidak sabar lagi untuk menunggu.
Saat Ni-ki sudah sampai diteras rumah, pemandangan pertama yang dia lihat adalah wajah julid Jungwon. Memangnya kenapa? Apakah ada yang salah pada dirinya?
"Lo mau sekolah apa mau ngamen sih?" tanya Jungwon ketus, pasalnya penampilan Ni-ki sekarang sama sekali tidak mencerminkan anak sekolahan, sangat kacau dan berantakan.
"Lah emang kenapa?"
"Sepatu lo mana goblok!!"
Ni-ki langsung ngebirit kembali masuk ke dalam rumah, dengan wajah syok sekaligus malu. Kemudian kembali keluar dengan kaki yang sudah dibalut sepatu warna hitam.
"Ck!" Jungwon kembali berdecak kesal. "Dasi lo mana dodol?"
"Halah gampang, dasi mah bisa beli nanti di koperasi sekolah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Atau Melepas✔ [Enhypen]
Hayran KurguDulu kita adalah keluarga kecil yang bahagia sebelum kebahagiaan kita direnggut paksa oleh sang pencipta, semua berubah setelah kepergian orang tua kami untuk selamanya. Aku tidak menyalahkan semesta, tapi aku hanya kecewa. _________ _______________...