Penebusan

2.8K 408 48
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi, Jungwon baru saja bangun dari tidurnya, matanya tampak sembab jangan lupakan juga lingkaran hitam disekitarnya. Jungwon tidak dapat tidur tadi malam yang mengakibatkan ia telat bangun dan tidak masuk sekolah hari ini.

Ternyata benar kata Jay, Jungwon membuktikannya sendiri. Abang tertuanya itu kembali membuatnya kecewa kemarin. Jungwon merutuki kebodohannya sendiri karna mengabaikan omongan Jay yang kemarin menjelekkan Heeseung. Entah kenapa dia malu sendiri rasanya.

Flashback on

Pukul 20.00 p.m

"bang, belum ada kabar ya dari Bang Heeseung?"

Jungwon melirik kearah Ni-ki, anak itu sudah rapi dari jam 5 sore dengan jins hitam dan hoodie putih kebesarannya.

"bentar gue telepon dulu" final Jungwon setelah sekian lama menunggu.

Sudah berkali-kali Jungwon berusaha menghubungi Heeseung, namun lagi dan lagi suara operator lah yang menyahut. Jungwon kesal sendiri jadinya.

"ga bisa dihubungi" ucap Jungwon sendu sembari menyenderkan punggungnya dibantal sofa.

Seketika wajah Ni-ki juga ikutan menyendu, dirinya lelah menunggu sedari tadi, dari jam 5 sore dia sudah siap, padahal janjiannya sekitar jam 7, sampe jam 8 pun Heeseung masih belum menjemput mereka. Bahkan tidak ada kabar sama sekali, mana ga bisa dihubungi lagi.

"yaudah, kita tunggu aja, mungkin bang Heeseung lagi diperjalanan kesini"

Jungwon hanya mengangguk, memilih mengikuti saran sang adik yang lagi dan lagi mengajaknya menunggu.

Waktu sudah menunjukkan pukul 21.30, satu jam setengah waktu mereka terbuang sia-sia hanya untuk menunggu Heeseung, Jungwon melirik ke Ni-ki yang lagi asik dengan Gamenya. Ni-ki yang merasa diperhatikanpun langsung mematikan ponselnya, bosen juga dia. "Bang Heeseung kenapa lama banget" ucap anak itu parau, matanya sudah memerah, anak itu pasti sudah mengantuk.

Jungwon menghela nafas kasar, kembali mengambil ponselnya yang dia taruh diatas meja. Kemudian kembali menguhubungi Heeseung lewat telepon, namun lagi dan lagi hanya suara operatorlah yang menyahut.

"halo Won" setelah sekian lama akhirnya Heeseung mengangkat telvonnya juga. Keadaan Jungwon sudah sangat berantakan sekarang, sebisa mungkin ia menahan emosi agar tidak membludak.

"kemana aja sih bang? kita udah nungguin dari tadi" curcos Jungwon seketika dengan nada ketus bercampur marah.

"maaf ya, tadi gue ada kendala dikit, maaf banget Won maaf" sesuai yang Jungwon pikirkan, Heeseung pasti hanya akan meminta maaf seperti sebelumnya. Entah kenapa kata maaf malah membuat ia jengah sendiri. Apakah abangnya itu sama sekali tidak memikirkan perasaannya dan ni-ki. Setidaknya kasih kabar kalau memang ada urusan, bukannya membiarkan mereka tanpa kepastian begini.

"gue jemput sekarang ya?"

What the fuck? Apa abangnya itu gila? memang ini sudah jam berapa? Malam-malam begini baru mau menjemput mereka? Mending ga usah kalau begitu, sekarangpun juga sudah jam 10, sebenarnya Heeseung melirik jam atau tidak sih, Jungwon kesal sendiri dibuatnya.

Kemudian Jungwon kembali melirik ke Ni-ki, ternyata adiknya itu sudah tertidur pulas dengan posisi tidak elit, agaknya anak itu sangat lelah menunggu hari ini. Seketika emosi Jungwon naik, nafasnya memburu tidak beraturan, rahangnya mengeras, giginya juga gemertak menahan marah. Kedua tangannya terkepal erat hingga buku kukunya memutih. Jungwon ingin marah, tapi sebisa mungkin ia tahan. Lagi dan lagi ia dikecewakan, Heeseung telah menghianati kepercayaannya.

Memeluk Atau Melepas✔ [Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang