Pagi ini Daehwi bersiap berangkat ke sekolah. Dia merasa sudah lebih baik dari kemarin. Seperti biasa dia siswa yang rajin dan selalu datang lebih awal.
" YA LEE DAEHWI.... AKHIRNYA KAU SEKOLAH JUGA...." teriak Beomgyu saat melihat Daehwi di kelas.
" YA Choi Beomgyu, ini masih pagi dan kau sudah membuat keributan. Aku baru tidak sekolah sehari kau sudah serindu ini pada ku, bagaimana jika aku tidak sekolah seminggu." Sahut Daehwi sambil menutup telinga nya.
" YA kau tidak boleh tidak sekolah lagi apa lagi seminggu, bisa-bisa sekolah ini terutama kelas ini akan seperti kuburan." Sahut Beomgyu
" YEEEE... MY DAEHWI KEMBALI SEKOLAH...." Teriak Somi yang datang bersamaan dengan Ryujin, Chaeryeong, Minjeong, Sungchan dan Chenle
" YA KALIAN INI PAGI-PAGI SUDAH BUAT KEGADUHAN" teriak Daehwi
Mereka pun tertawa melihat Daehwi yang kesal.
Pelajaran pun dimulai. Setelah dua jam bel istirahat pun berbunyi. Mereka pun menuju kantin untuk istirahat." DAEHWI HYUNG........" teriak Dongpyo yang datang menghampiri Daehwi dan teman-teman nya bersama Ning Ning .
Dongpyo memeluk Daehwi sambil mengguncang-guncang badan Daehwi.
" YA... SON DONGPYO APA KAU INGIN MEMBUNUH KU." teriak Daehwi
" Maaf Hyung, ini efek terlalu rindu dengan Daehwi Hyung. Siapa suruh tidak sekolah." Sahut Dongpyo dengan manja
"Iihhhh dasar lebay....baru juga tidak sekolah sehari." Sahut Daehwi
" Tapi sepi tahu gak ada Daehwi Hyung, gak ada temen teriak, bertengkar dan yang paling penting gak ada temen ngegosip." Ucap Dongpyo sambil tertawa.
" Enak saja... Aku tidak suka ngegosip seperti mu ya, jangan suka tebar fitnah." Protes Daehwi.
" Tapi maaf ya Hyung, kemarin aku tidak ikut menjenguk Hyung ke rumah. Biasalah Hyung tahu sendiri kan aku ini super sibuk. Ada latihan vokal, dance dan les bahasa Inggris. Maklum calon siswa teladan yang akan mengantikan posisi Daehwi Hyung di sekolah." Ucap Dongpyo penuh percaya diri yang mendapat tatap tajam dari semua orang yang ada di meja itu.
" Iiihhh apa sih ngeliat nya begitu banget... Kalau iri bilang bos ku..." Ucap Dongpyo
YA SON DONGPYO SEBAIKNYA KAU BEROBAT KE RUMAH SAKIT AGAR PENYAKIT HALU MU ITU BISA SEGERA HILANG." Sahut Somi yang membuat semua orang tertawa kecuali Dongpyo yang kesal.
" Jangan hiraukan Dongpyo ya oppa. Tapi Daehwi oppa benar-benar sudah sembuh kan ? Aku sangat khawatir saat Chenle oppa bilang kalau Daehwi oppa sakit. Eomma juga sangat khawatir sampai-sampai eomma membeli banyak vitamin untuk Daehwi oppa." Ucap Ning Ning
" Iya oppa sudah sehat kok itu berkat vitamin yang ibu mu berikan." Sahut Daehwi sambil tersenyum.
" Terima kasih ya Ning Ning, kamu sudah perhatian pada oppa." Ucap Daehwi sambil tersenyum jahil ke arah Dongpyo.
" Ning Ning itu memang gadis yang perhatian. Saat aku terluka bermain basket, dia juga sangat perhatian pada ku dan mengobati luka ku." Sahut Dongpyo tidak mau kalah.
" YA benarkah kau mengobati Dongpyo Ning Ning -ya ?" Tanya Chenle pada Ning Ning
Ning Ning hanya menjawab dengan anggukan
" Aku berkata benar kan, aku tidak mungkin berbohong......" Ucap Dongpyo tersenyum puas
"Ning Ning -ya lain kali kau tidak perlu mengobati Dongpyo, lagi pula kan sudah ada petugas UKS." Sahut Chenle
" Lho...lho... Kenapa memang nya Chenle Hyung ? Aku kan senang jika Ning Ning perhatian pada ku." Sahut Dongpyo tak terima
" Terserah ku, aku ini kakaknya Ning Ning. Jadi aku bertugas untuk menjaga dari laki-laki yang tidak baik." Sahut Chenle
" Tapi aku ini laki-laki yang sangat baik dan bertanggung jawab Hyung...... Chenle Hyung tenang saja, aku pasti akan bisa menjaga Ning Ning." Ucap Dongpyo
" Apa maksudmu ? Kau jangan coba-coba mendekati adik perempuan ku satu-satunya ini ya." Ancam Chenle
" Wah.... Wah.... Ada yang tak dapat restu ni dari calon kakak ipar." Ledek Daehwi
" Sudah... Sudah... Ayo makan. Mau sampai kapan ribut terus." Sahut Sungchan." Somi-ya terima kasih untuk sup dan bubur yang kau buat kemarin. Rasa enak. Aku tidak menyangka ternyata kau bisa masak." Ucap Daehwi sambil menikmati makanan nya
" Uhuk....uhuk... uhuk..." Minjeong tiba-tiba terbatuk-batuk mendengar ucapan Daehwi
" Kau tidak apa-apa Minjeong-ah ? Minuman lah dulu." Ucap Sungchan sambil menyodorkan minuman untuk Minjeong
" Apa maksudmu Daehwi-ya ? Aku tidak ada memasak sup dan bubur untuk mu." Sahut Somi
" Lalu kenapa bisa ada sup dan bubur di atas meja makan ku ?" Ucap Daehwi
" Mana aku tahu.... Mungkin bibi depan rumah yang membawanya." Sahut Somi
" Aku tahu siapa yang masak." Sahut Chaeryeong yang langsung mendapat tatapan dari semua orang di sana.
" Yang membuat sup dan bubur itu adalah........" Ucap Chaeryeong yang terputus.
" Aku yang membuat nya." Sahut Minjeong yang membuat semua orang terkejut hingga mata mereka melotot ingin keluar.
" Tapi aku membuat nya di bantu oleh Chaeryeong juga kok, jadi kami berdua yang buat. Ya kan Chaeryeong-ah " Ucap Minjeong
" Iya sih..... Tapi aku hanya bantu potong-potong sayur saja, selebihnya Minjeong yang menyelesaikan." Sahut Chaeryeong
" WAH INI LUAR BIASA.... MINJEONG NOONA MEMBUAT MASAKAN UNTUK DAEHWI HYUNG..... INI SUNGGUH LUAR BIASA, SO SWEET BANGET SIH....." teriak Dongpyo heboh
" Wah.... Minjeong eonni ternyata perhatian juga ya dengan Daehwi oppa. Seneng deh liatnya." Sahut Ning Ning
" AKU JUGA MAU DONG DI MASAKAN IN JUGA MY PRINCESS.... KAYAK DAEHWI......" sahut Beomgyu manja.
" YA SON DONGPYO, CHOI BEOMGYU TIDAK BISAKAH KALIAN TIDAK MELEDEK KU" protes Daehwi
" Iihh.... Siapa yang meledek mu, kami itu malah iri pada mu." Sahut Beomgyu
" Bilang makasi nya ke Minjeong dong Daehwi-ya...." Sahut Sungchan ikut menggoda Daehwi
" Kau malah ikut-ikutan sekarang Sungchan-ah. Tapi terima kasih Minjeong-ah untuk sup dan bubur nya. Tapi seharusnya kau tidak perlu repot-repot." Ucap Daehwi
" Kalau kau tidak ikhlas bilang terima kasih, kau tidak perlu bilang terima kasih. Lagi pula aku membuatkan mu sup dan bubur hanya karena rasa kemanusiaan. Bukankah sesama manusia harus saling tolong menolong." Sahut Minjeong
" Iya aku tahu. Tapi aku memang benar-benar berterima kasih pada mu. Lagi pula mana ada orang terpaksa bilang terima kasih." Sahut Daehwi tak terima.
" Iiihhh kalian ini suka sekali berdebat. Ayo habiskan makanannya sebelum bel masuk kelas berbunyi." Sahut Ryujin
KAMU SEDANG MEMBACA
Matchmaking
Подростковая литератураCerita ini tentang kisah dua orang yang mengenal tapi karena waktu dan jarak yang memisahkan mereka sehingga mereka lupa, tapi takdir mempertemukan mereka kembali. Ini kah yang di sebut dengan jodoh atau ini hanya kebetulan ? entah lah. Apakah saat...