" SOMI-YA TUNGGU......" Teriak Minjeong memanggil Somi.
Somi pun menghentikan langkah kaki nya.
"Kau..... Kau melakukan itu pada Yuri apakah semua karena ku ? Jika iya, kau tidak perlu melakukan itu. Aku tidak peduli dengan apa yang Yuri dan Daehwi lakukan. Percaya lah padaku. Aku tidak ingin kau terkena masalah hanya karena aku." Ucap Minjeong
" Jika kau memang baik-baik saja mengapa sikap mu dingin pada Daehwi sejak kembali dari liburan ? Kau mungkin bisa membohongi orang lain tapi tidak dengan ku. Kita sama-sama perempuan dan aku tahu bagaimana perasaan mu." Ucap Somi
" Aku tidak ingin membahas tentang hal ini lagi. Aku lebih memilih persahabatan dari pada apapun juga." Ucap Minjeong lalu memeluk sahabatnya itu
" Tolong maafkan aku." Ucap Somi membalas pelukan Minjeong
" Ayo kita ke kelas." Ucap MinjeongSaat Minjeong dan Somi menaiki anak tangga menuju ke kelas, mereka berpapasan dengan Daehwi.
" Kebetulan kita bertemu, aku sudah mencari mu kemana-kemana." Ucap Daehwi pada Somi
" Ikut aku, kau harus minta maaf pada Yuri." Ucap Somi sambil menarik tangan Somi
" Daehwi-ya lepaskan tanganku, aku bisa jalan sendiri." Ucap Somi sambil mencoba menarik tangan nya dari Daehwi yang terus ditarik menuju kelas Yuri
" Daehwi-ya, lepaskan Somi kasihan dia." Ucap Minjeong
Namun ucapan Minjeong sama sekali tidak mendapat balasan dari Daehwi. Dia tetap menarik Somi menuju kelas Yuri
("Apa dia semarah itu pada Somi?") Ucap Minjeong dalam hati.
" DAEHWI LEPASKAN" teriak Somi menghempas tangan nya saat mereka tiba didepan kelas Yuri.
" Aku tahu kau tidak suka pada Yuri, tapi dia tidak salah apapun. Tidak seharusnya kau bersikap kasar padanya." Ucap Daehwi
" Aku tahu aku salah dan aku akan minta maaf padanya." Ucap Somi"Mau apa kau kemari ? Kau belum puas menjambak rambutku ?" Ucap Yuri ketus
" Aku ingin minta maaf pada mu." Ucap Somi dengan nada datar
" Kau minta maaf karena diminta oleh Daehwi ? Kalau terpaksa kau tidak perlu minta maaf." Sahut Yuri yang masih kesal.
"Tolong maafkan Somi, Yuri-ya." Ucap Daehwi
" Baiklah aku akan memaafkan nya, asalkan kau mau menjadi pacar ku." Ucap Yuri yang Daehwi dan Somi sangat terkejut.
" KAU BILANG APA? APA KAU SUDAH GILA ? Jika kau tidak mau memaafkan ku tidak apa-apa. Tapi aku tidak akan membiarkan kau berhubungan dengan Daehwi." Ucap Somi.
" Maaf Yuri-ya. Aku datang kemari bersama Somi memiliki niat baik untuk minta maaf pada mu. Tapi aku tidak menyangka jika kau akan mengatakan hal seperti itu. Bukankah aku sudah mengatakan pada mu jika aku hanya ingin berteman, tidak lebih dari itu. Aku tahu Somi melakukan kesalahan pada mu dan aku pun meminta maaf untuk itu, tapi aku tidak bisa menuruti permintaan mu.
Ayo Somi-ya kita pergi." Ucap Daehwi lalu pergi dari sana.
" Kau dengar bukan ? Jadi jangan ganggu Daehwi lagi." Ucap Somi lalu pergi menyusul Daehwi ke kelasnya.
Sementara itu Yuri menjadi sangat kesal karena dia tidak berhasil mendapatkan Daehwi." Somi-ya kau tidak apa-apa ?" Tanya Minjeong setibanya di kelas.
" Iya aku baik-baik saja." Ucap Somi sambil tersenyum
" Kenapa kau tersenyum ?" Tanya Minjeong bingung
" Iya, kau ini aneh sekali." Sahut Ryujin
" Kau sudah minta maaf pada Yuri kan?" Tanya Chaeryeong
" Sudah, aku sudah minta maaf padanya." Sahut Somi
" Lalu kenapa kau senyum-senyum ?" Tanya Minjeong heran
Namun bukannya menjawab pertanyaan Minjeong, Somi malah memeluk sahabatnya itu.
" Somi-ya kenapa kau memelukku ? Kau kenapa sih ?" Ucap Minjeong
" Wah anak ini benar-benar tidak beres." Sahut RyujinSaat pulang sekolah, Somi menyusul Daehwi ke tempat parkiran sepeda.
" Daehwi-ya" panggil Somi
" Ada apa ?" Tanya Daehwi
" Terima kasih karena kau tidak menerima tawaran Yuri." Ucap Somi
" Untuk apa berterima kasih. Lagi pula kau tahu jika aku tidak mungkin melakukan nya." Ucap Daehwi
" Iya sih, kau tidak mungkin menerima tawaran Yuri begitu saja. Oya sepertinya Minjeong menyukai mu." Ucap Somi
Mendengar ucapan Somi bukannya terkejut, Daehwi malah tertawa.
" Kenapa kau tertawa ? Aku serius..... Aku sangat yakin jika Minjeong sudah jatuh cinta pada mu. Tapi dia sendiri yang belum mau mengakuinya." Ucap Somi
" Dia gadis yang baik, jika dia kasihan dan peduli pada ku itu wajar. Semua orang juga akan baik pada ku jika mereka tahu latar belakang ku. Bukankah kau dan yang lainnya juga awalnya iba dan kasihan pada ku, lalu sekarang kalian semua menyanyangi ku." Ucap Daehwi
" I.........iya tapi Minjeong berbeda. Dia menyayangi mu bukan karena kasihan tapi Cinta....... Percaya lah." Ucap Somi
" Dia gadis baik-baik, pintar dan juga cantik. Banyak laki-laki yang menyukai nya. Aku tahu itu. Bukankah Sungchan menyukai Minjeong ? Dan seperti Hee Seung juga sudah mulai menyukai nya. Dia pasti akan lebih memilih laki-laki seperti mereka." Ucap Daehwi tersenyum.
" Kau tahu dari mana kalau Sungchan menyukai Minjeong ? Hanya aku yang tahu hal itu." Ucap Somi terkejut
" Kau perempuan dan tahu isi hati perempuan lainnya sedangkan aku laki-laki, aku juga tahu isi hati laki-laki lainnya. Sebaiknya kau bantu Sungchan untuk dekat dengan Minjeong." Ucap Daehwi yang membuat Somi sangat terkejut dan marah.
" Kau ini bicara apa sih. Mengapa kau bisa mengucapkan hal itu begitu saja. Mungkin aku bisa saja mendekatkan Sungchan dengan Minjeong, tapi Minjeong juga sahabat ku dan aku tahu dia seperti apa. Dia hanya menganggap Sungchan dan yang lainnya sebagai teman, tapi sekarang aku merasa jika dia telah jatuh cinta pada mu." Ucap Somi
" Baiklah jika itu menurut mu. Kita lihat saja nanti, apakah benar dia jatuh cinta pada ku atau hanya merasa kasihan saja. Lagi pula kita masih terlalu muda untuk memikirkan hal itu. Masa depan dan mimpi kita masih banyak. Apalagi sekarang kita sudah kelas XII dan sudah harus fokus pada ujian akhir sekolah." Ucap Daehwi
" Baik kita lihat seperti apa kebenaran nya nanti." Ucap Somi
" Ya sudah, kalau begitu aku pulang." Ucap Daehwi lalu mengayuh sepeda.
(" Sampai kapan Daehwi-ya ? Mau sampai kapan kau begini ?" ) Ucap Somi dalam hati nya.Hari demi hari berlalu, Minggu demi Minggu berlalu dan bukan demi bulan pun berlalu. Sikap Minjeong pada Daehwi masih saja canggung dan dingin. Tidak ada lagi istilah kucing dan anjing. Tidak ada lagi yang membuat kesal. Mereka bicara hanya seperlunya. Selain itu mereka juga sudah di sibukkan dengan berbagai jadwal ujian yang membuat mereka sibuk sendiri-sendiri.
Hingga pada suatu hari saat Minjeong sedang asik membaca novel yang tempo hari diberikan oleh Daehwi, tiba-tiba Hee Seung datang menghampiri nya.
" Boleh aku duduk disini ?" Tanya Hee Seung
" Tentu saja." Ucap Minjeong
" Kau suka membaca novel ?" Tanya Hee Seung
" Tidak terlalu sih, aku hanya lagi suntuk saja karena pelajaran dan ujian yang cukup menguras tenaga dan fikiran." Sahut Minjeong sambil tertawa
" Tidak terasa ya kita sudah berteman hampir dua tahun dan sebentar lagi kita akan lulus dan berpisah." Ucap Hee Seung
" Iya kau benar. Waktu berjalan begitu cepat." Sahut Minjeong
" Sebelum kita berpisah ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu. Sebenarnya aku ingin mengatakan nya sudah sejak lama tapi aku selalu mengulur waktu. Namun sekarang aku akan mengatakan nya sebelum terlambat." Ucap Hee Seung yang membuat Minjeong merasa bingung.
" Kau ingin mengatakan apa ?" Tanya Minjeong
" A........ Aku menyukai mu Minjeong-ah." Ucap Hee Seung sambil menatap mata Minjeong
" A....... Apa kau bilang ? Kau tidak sedang bercanda kan ?" Ucap Minjeong terkejut
" Untuk apa aku bercanda. Aku tidak bercanda soal perasaan Minjeong-ah." Ucap Hee Seung
" Ta.......tapi aku hanya....." Ucap Minjeong yang terpotong
" Aku tahu kau hanya menganggap ku teman. Aku hanya ingin jujur pada diri ku dan ingin mengungkapkan perasaan ku pada mu agar hati ku merasa lega. Kau tidak harus memberikan jawaban nya sekarang. Aku tahu kau butuh waktu untuk berfikir. Kita jalani saja dulu seperti sekarang maka lambat laun perasaan itu pasti akan muncul." Ucap Hee Seung
" Aku sangat berterima kasih untuk keberanian dan ke jujuran mu pada ku. Tapi aku tidak ingin menyakiti perasaan siapapun dan aku tidak ingin memberi harapan pada siapa pun. Aku ingin kau mengerti jika sampai kapan pun aku hanya ingin berteman dengan mu. Aku tidak ingin kau berharap jika suatu hari nanti aku akan menerima perasaan mu. Aku benar-benar minta maaf. Aku tahu aku sudah menyakiti hati mu, tapi aku tidak ingin mengulur waktu yang akhirnya juga akan sama-sama menyakitkan. Kau laki-laki yang baik, pintar dan juga tampan. Banyak gadis di luar sana yang jauh lebih baik dari ku yang bisa membalas perasaan mu dan mencintaimu. Aku benar-benar minta maaf." Ucap Minjeong lalu beranjak pergi. Namun sebelum Minjeong melangkah kan kakinya, Hee Seung menahan tangan nya.
" Apakah kau menyukai seseorang ?" Tanya Hee Seung
" Aku tidak ingin merusak pertemanan kita, karena bagi ku tidak ada yang lebih penting dari seorang teman. Aku ingin terus berteman dengan mu dan juga dengan yang lainnya." Ucap Minjeong
" Baiklah kalau begitu, aku merasa lega telah mendengar semua nya dari mu. Aku akan tetap menjadi teman mu. Teman yang akan selalu membantu mu." Ucap Hee Seung sambil tersenyum.
" Terima kasih karena kau mengerti maksud ku. Lagi pula aku belum memikirkan hal seperti itu. Kita masih muda dan semua nya bisa saja berubah suatu hari nanti. Aku juga ingin meraih cita-cita ku sebagai seorang desainer." Ucap Minjeong
" Kau benar. Kau berbeda dari gadis-gadis lainnya. Kau sangat baik, peduli, mandiri dan dewasa." Ucap Hee Seung
"Tidak tidak seperti itu, aku hanya mengatakan apa yang seharusnya aku katakan." Ucap Minjeong
" Jadi kita tetap teman kan ?" Tanya Hee Seung sambil mengulurkan tangannya.
" Teman" ucap Minjeong sambil tersenyum dan membalas jabatan tangan Hee Seung.
" Terima kasih Minjeong-ah." Ucap Hee Seung
" Sama-sama. Aku juga berterima kasih untuk pengertian mu." Ucap Minjeong
" Bagaimana kalau sekarang kita ke perpustakaan, ada beberapa soal yang aku tidak mengerti, apa kau bisa membantu ku ?" Tanya Hee Seung
" Tentu saja. Ayo" sahut Minjeong dan mereka pun pergi ke perpustakaan.
Di sisi lain ternyata ada yang seseorang yang mendengar percakapan Minjeong dan Hee Seung.Hai hai hai.... I'm back....
Thank you yang udah setia menunggu cerita ini
Terima kasih untuk dukungan nya
Love U......❤️❤️❤️❤️🙏🙏🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Matchmaking
Teen FictionCerita ini tentang kisah dua orang yang mengenal tapi karena waktu dan jarak yang memisahkan mereka sehingga mereka lupa, tapi takdir mempertemukan mereka kembali. Ini kah yang di sebut dengan jodoh atau ini hanya kebetulan ? entah lah. Apakah saat...