Hari ini adalah hari Senin dan seperti biasa Minjeong bersiap untuk berangkat ke sekolah.
" Selamat pagi semua" sapa Minjeong pada teman-teman nya.
" Selamat pagi juga Minjeong-ah" sama Somi, Ryujin dan Chaeryeong
" Wah.... gantungan kunci tas mu lucu sekali." Ucap Chaeryeong
" Kamu seperti anak kecil saja pakai gantungan kunci bentuk nya Pororo lagi." Sahut Ryujin yang membuat mata Daehwi yang tadi fokus pada buku yang dia baca menjadi melihat ke arah Minjeong dan teman-teman nya.
" Ouu jadi kemarin saat aku menemani eomma berbelanja di mall, aku melihat ada orang yang menggunakan kostum Pororo dan dia menjual pernak-pernik Pororo, karena lucu, jadi aku membelinya." Ucap Minjeong sambil melihat kearah Daehwi yang membuat Daehwi memalingkan wajahnya.Hari-hari berganti dan hari Minggu pun tiba.
" Eomma, appa, hari ini kita ber ibadah di gereja tempat appa bertemu dengan teman appa ya." Bujuk Minjeong
" Memang nya ada apa ? Kenapa kamu ingin pergi ke gereja itu ?" Tanya sang ibu.
" Minjeong ingin memberikan hadiah untuk anak-anak yang tinggal di gereja itu." Jawab Minjeong
" Baiklah kalau begitu." Ucap sang ayah
" Terima kasih appa" ucap Minjeong sambil menghabiskan sarapan.Setibanya di gereja seusai berdoa, Minjeong menemui kelapa biarawati untuk meminta izin bertemu dengan anak-anak. Setelah meminta izin, Minjeong diantar ke taman untuk menemui anak-anak yang sedang belajar bersama Pororo yang tidak lain adalah Daehwi.
" Selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan tamu." Ucap sang biarawati
" Halo semuanya, perkenalkan nama kakak Kim Minjeong. Senang bertemu dengan kalian." Sapa Minjeong
Melihat kedatangan Minjeong, membuat Daehwi yang bersembunyi di balik kostum Pororo nya merasa sangat terkejut.
" Apa yang dia lakukan di sini ?" ucap Daehwi di balik kostum Pororo nya.
" Anak-anak, kakak Minjeong datang untuk mengajak anak-anak belajar, jadi kalian harus taat pada Kakak Minjeong ya." Ucap sang biarawati
" Baik suster." Sahut anak-anak
" Kalau begitu saya tinggal ya Minjeong-ssi." Ucap sang biarawati
" Baik suster, terima kasih." Ucap Minjeong
" Nah anak-anak apa kalian sudah siap belajar dan bermain bersama kakak ?" Ucap Minjeong bersemangat
" SIAP KAK...." Teriak anak-anak bersemangat
" Oya Minjeong eonni kenalkan dulu ini Pororo." Ucap seorang anak kecil yang menuntun Minjeong kehadapan Pororo yang sedari tadi berdiri disana.
" Wah... Pororonya lucu sekali ya. Halo perkenalkan nama ku Minjeong." Ucap Minjeong sambil mengulurkan tangannya.
Daehwi yang gugup terdiam beberapa saat, hingga dia membalas menjabat tangan Minjeong tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
" Apakah Pororonya bisu atau dia sedang sakit tenggorokan ? Kenapa dia tidak bicara ?" Tanya Minjeong pada anak-anak kecil itu.
" Pororonya bisa bicara kok eonni, ayo Pororo bicara !!!" Ucap anak kecil itu sambil menggoyang-goyangkan tanya si Pororo.
(" Dasar menyebalkan, awas saja kau nanti." Ucap Daehwi dalam hati)
" Halo aku Pororo" ucap Daehwi dengan mengubah suaranya menjadi suara Pororo.
" Wah.... Suara nya imut sekali ya sama seperti wajah nya, imut seperti bayi. Kau manis sekali...." Ucap Minjeong sambil menepuk-nepuk kelapa si Pororo.
(" Awas kau Kim Minjeong") omel Daehwi dalam hati.
" Ya sudah ayo kita mulai belajar, tapi sebelum belajar kakak punya sebuah cerita, apakah kalian mau mendengarnya ?" Ucap Minjeong
"MAU....." teriak anak-anak bersemangat
Semuanya pun duduk di atas tikar sambil mendengarkan Minjeong dengan antusias. Sementara itu Daehwi masih berdiri mematung.
" Pororo-ssi, kamu duduk juga. Kamu juga boleh ikut mendengarkan cerita ku. Cerita ku ini panjang nanti kalau kamu lelah berdiri dan pingsan kan bisa repot." Ucap Minjeong sambil tersenyum penuh arti.
Dengan kesal, Daehwi duduk di belakang anak-anak.
" Pada zaman dahulu hiduplah seorang putri yang sangat..... cantik. Putri itu bernama Winter karena dia lahir di musim dingin. Dia seorang putri yang baik hati dan juga pandai. Putri itu belajar di sebuah sekolah yang bagus dan dia memiliki banyak teman." Ucap Minjeong memulai ceritanya.
(" Dasar narsis." ) Protes Daehwi dalam hati
" Lalu bagaimana kelanjutannya eonni ?" Ucap seorang anak
" Selama di sekolah, putri Winter merasa sangat senang, tapi suatu ketika ada seorang laki-laki yang suka membuat putri Winter menjadi kesal. Laki-laki itu sangat senang membuat putri Winter kesal dan marah." Ucap Minjeong
(" Enak saja dia bicara seperti itu, dia sendiri yang suka mencari gara-gara dengan ku, malah aku yang salahkan." ) Protes Daehwi
" Kenapa laki-laki itu suka membuat putri Winter kesal ? Seharusnya laki-laki itu membuat putri Minjeong senang. Pasti laki-laki itu tidak baik makanya suka mengganggu perempuan." Sahut seorang anak.
" Iya seharusnya dia itu bersikap baik kepada putri Minjeong, ya kan Pororo-ssi ?" ucap Minjeong yang membuat Daehwi terkejut dan hanya mengangguk.
" Apakah laki-laki tampan seperti pangeran ?" Tanya anak lainnya
" Eemmmm, tidak. Dia tidak seperti pangeran. Dia itu laki-laki biasa." Ucap Minjeong yang membuat Daehwi tambah kesal
(" Lihat saja nanti di sekolah, akan ku balas kau Kim Minjeong...") Gerutu Daehwi kesal.
" Padahal dia bukan pangeran tapi berani sekali mengganggu putri Winter. Dia harus di beri hukuman." Sahut anak lainnya.
" Diberi hukuman ? Tapi hukuman apa ?" Tanya Minjeong pura-pura bingung padahal dalam hati sudah tertawa terbahak-bahak membayangkan ekspresi wajah Daehwi yang kesal saat ini.
" Di pukul saja pantat nya." Sahut seorang anak
" Beritahu pada ibunya agar dia dimarahi." Sahut anak lainnya
" Beritahu guru dan kepala sekolah agar dia di hukum berlari keliling lapangan atau membersihkan toilet." Sahut anak lainnya
" atau bagaimana kalau hukumannya di kelitiki saja agar dia kegelian dan minta ampun pada tuan putri Winter." Ucap Minjeong
" Iya setuju pasti dia akan kegelian dan tidak akan menggangu putri Minjeong lagi." Ucap seorang anak
" Apakah anak-anak mau membantu putri Winter untuk menggelitik anak laki-laki itu ?" Tanya Minjeong
" MAU......" teriak anak-anak bersemangat
" Tapi sebelum kita membantu putri Winter, kita harus berlatih dulu sebelum menggelitiki laki-laki itu. Bagaimana kalau kita berlatih dengan Pororo." Ucap Minjeong sambil tersenyum
" Iya, AYO KITA KELITIKI PORORO...." Teriak seorang anak yang di susul oleh anak-anak lainnya yang menyerbu Daehwi. Karena tidak mau jadi kelinci percobaan, Daehwi pun berlari yang langsung di kejar oleh anak-anak. Minjeong yang melihat itu tertawa sangat puas dan bahagia karena sudah berhasil mengerjai Daehwi.
Saat Daehwi sedang dikejar oleh anak-anak tiba-tiba biarawati pun datang dan mengajak anak-anak untuk makan siang.
" Kak Minjeong ikut makan siang bersama kita yuk." Ajak beberapa anak sambil menuntun tangan Minjeong
" Ayo." Ucap Minjeong
Namun saat dia kan masuk kedalam, ada seseorang yang menahan tangan nya.
" Kalian masuk duluan saja ya, nanti kakak menyusul. Kakak mau bicara dengan Pororo dulu." Ucap Minjeong
" Baik eonni." Ucap anak itu lalu pergi meninggalkan Minjeong dan Daehwi di halaman.
![](https://img.wattpad.com/cover/257290494-288-k243522.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Matchmaking
Teen FictionCerita ini tentang kisah dua orang yang mengenal tapi karena waktu dan jarak yang memisahkan mereka sehingga mereka lupa, tapi takdir mempertemukan mereka kembali. Ini kah yang di sebut dengan jodoh atau ini hanya kebetulan ? entah lah. Apakah saat...