Bab 41

56 6 0
                                    

Sangat mudah membebaskan ibunya Jony, semudah membalikkan telapak tangan. Sudah dipastikan sore ini Ken akan pulang bersama dengan ibunya Jony.

Bagaimana cara Ken membebaskan ibunya Jony ? tentu sangat mudah sekali. Deny memang terkenal di negeri ini, tapi terkenal saja tidak cukup. Lihatlah Ken yang terkenal dan tentunya berkuasa di Negeri ini. Hanya dengan menjentikkan ujung kukunya, Ken bisa dengan mudahnya menghancurkan bisnis milik Deny. Harta atau wanita ? Ya jelas saja, Deny tetap memilih mempertahankan harta daripada wanitanya.

Ken dan Zae sudah tiba beriring-iringan dengan para mobil pengawalnya. Para maid, Lisa dan Jony sudah menyambutnya di depan mansion. Lisa masih sama seperti biasanya, menunjukkan senyum palsunya pada Ken. Tapi itu bukanlah suatu masalah untuk Ken, membuktikan pada Jony kalau dia adalah wanitanya saja sudah cukup puas.

Senyum tulus dan manisnya beralih pada seorang perempuan paruh baya yang masih terlihat cantik dan modis, semua yang ia kenakan dari ujung kaki sampai ujung kepala adalah barang branded. Jony menangis terharu melihat ibunya benar-benar masih hidup.

Lisa menghambur pelukannya kepada perempuan paruh baya tersebut. "Bibi," terisak sendu di bahu perempuan paruh baya tersebut. Perempuan tersebut adalah Suci, ibu kandung Jony yang selama ini di anggap sudah meninggal. Padahal ia sedang disembunyikan oleh mantan pacarnya.

"Benarkah ini Bibi Suci ?" Lisa mendongak menatap lekat Suci yang semakin terlihat cantik itu.

Suci mengangguk. "Benar Lisa, ini bibi." Mereka berdua menangis terharu dalam pelukan. Jony berjalan mendekati Suci karena sudah tak kuasa menahan rindunya, Lisa memudurkan tubuhnya membiarkan sepasang ibu dan anak tersebut melepas rindu.

"Aku menyayangimu bu," lirih Jony. Dia menangis dipelukan ibunya, tangisan haru dan tagisan sedih. Terharu karena ibunya masih hidup dan bersedih karena harus melepaskan Lisa, namun semua itu tidak ia jelaskan dengan kata-kata.

"Bibi. Aku tidak menyangka bibi masih hidup. Padahal semua orang mengira bahwa selama ini bibi..." Ucapan Lisa buru-buru dipotong oleh Ken yang sedari tadi berdiri menyaksikan suguhan draman tersebut.

"Hei. Kau ini." Lisa segera menoleh ke sumber suara. "Mau jadi istri durhaka ya. Suamimu baru saja pulang kerja, malah menyambut orang lain." sindir Ken.

"Tapi suamiku, aku masih ingin berbincang dengan bi Suci."

Suci menatap anaknya dengan penuh tanda tanya. Apa benar Lisa adalah istri Tuan Muda Ken, Jony mengangguk membenarkan tatapan tanya ibunya itu.

"Benar Nona. Lebih baik Nona sekarang menemani Tuan Ken." Suci membantu meyakinkan.

"Kau bisa mengobrol dengannya besok. Biarkan dia beristrirahat dulu." Ken melambaikan tangannya agar Lisa mendekat.

"Sampai bertemu besok bi," pamit Lisa.

"Cup."

Ken mendaratkan bibirnya singkat di bibir Lisa, membuat mata Lisa membelalakan. Begitupun dengan orang-orang yang menyaksikan adegan itu bersemu karena kebucinan Ken. Bukan apa-apa tadi itulah salah satu cara Ken menunjukkan kepada semua orang, bahwa Lisa hanya miliknya seorang.

"Tuan," lirihnya dengan wajah bersemu. Tak memperdulikan hal tersebut, Ken merangkul pinggang Lisa berlalu dari hadapan mereka semua.

"Cih! Pamer." Batin Zae kesal.

Ia langsung menangkap raut wajah Jony yang berubah sedih seketika. Ia benar-benar puas dengan kerjaannya yang tak seberapa itu membuat Jony tak berkutik seketika. "Dasar pecundang. Nyalimu sangat ciut bisa-bisanya ingin mendapatkan Lisa padahal aku belum melakukan apapun tapi kau sudah mundur dengan sendirinya." Pikir Zae yang segera berlalu masuk ke dalam mansion.

Cinta Berawal Dari TerpaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang