Chapter 6: Titan Wanita

659 98 25
                                    







Moshi moshi^^

Maap ya kalo ada typo atau ganyambung【 ͡ಥ ͜ʖ ͡ಥ】

Happy reading readers-chan【 ͡> ω ͡<】

.

.

.










Eskpedisi pun dimulai, semua regu berpencar mengikuti arahan Erwin.

Saat memasuki hutan regu Erwin sampai lebih dulu dan mereka menunggu sesuatu yaitu Titan Wanita. (Y/N) melihat Levi mengahmpiri Erwin.

Ia merasa berdebar-debar melihat pria yang di sukai nya itu, tapi (Y/N) ingat dengan ucapan Mikasa.

Flashback..

Saat Mikasa mengetahui bahwa (Y/N) menyukai Levi, Mikasa memberitahu (Y/N) bawah Senior Petra Ral sudah menyukai Levi lebih dulu. Mikasa tak ingin jika hubungan (Y/N) dengan Petra menjadi tidak baik hanya karena masalah lelaki.

(Y/N) memikirkan perkataan Mikasa, karena itu ada benarnya. Jika (Y/N) terus mendekati Levi, pasti Petra akan merasa sakit hati karena ia sudah lebih dulu menyukai dan mengenal Levi  dibandingkan dengan (Y/N).

"Aku juga masih ingat kejadian saat di kastil. Lagipula sangat terlihat jelas jika Erwin lebih peduli dibanding pria cebol itu."
(End Flashback)

.

.

.

(Y/N) sangat kagum dengan rencana Erwin yang sangat luar biasa pada saat menangkap Titan Wanita.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi, sayang nya Titan Wanita itu di makan oleh Titan liar dan berhasil kabur dari Pasukan Pengintai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi, sayang nya Titan Wanita itu di makan oleh Titan liar dan berhasil kabur dari Pasukan Pengintai.

Tapi, sayang nya Titan Wanita itu di makan oleh Titan liar dan berhasil kabur dari Pasukan Pengintai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan hasil ekspedisi yang nihil, Pasukan Pengintai kembali ke markas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan hasil ekspedisi yang nihil, Pasukan Pengintai kembali ke markas. Nampak wajah Erwin dan yang lainya kecewa.

Kami regu Erwin berada di depan barisan saat akan kembali.

Saat akan kembali, dua Titan muncul dan mengejarnya. Tak lama kemudian banyak Titan lain yang ikut mengejar.

"Bagaimana ini Erwin, jika kita harus terus maju maka kita akan ter kejar. Kita harus melawannya." (Y/N) berteriak pada Erwin.

"Tidak. Kita akan terus maju. Aku tak ingin ada korban lagi"

Tapi Erwin.."

"Disini tidak ada pohon atau bangunan tinggi, kita tak mungkin menggunakan mesin manuver." Levi tiba-tiba menyambar perkataan (Y/N)

"Aku tidak bicara deng.." (Y/N) belum sempat menyelesaikan perkataannya, ada seseorang yang di tangkap Titan, saat Titan akan memakannya. (Y/N) dengan cepat bermanuver ke tubuh Titan itu dan menebas tengkuk nya.

"Anak itu, selalu saja mementingkan orang lain di banding dirinya dan membuat ku khawatir." Erwin mendecak.

Saat (Y/N) lengah, ada Titan yang siap memakan nya kapan saja. Saat (Y/N) hampir tergelincir dan menjadi santapan Titan, beruntung ada Mikasa yang segera menebas tengkuk Titan itu.

(Y/N) tergelincir dan Ter hempas ke tanah membuat nya tak sadar kan diri. Erwin langsung memacu kuda nya dengan cepat dan menuju kekasih nya(?).

Erwin membawa (Y/N) untuk menaiki kereta kuda pengangkut barang.

Erwin ikut naik dan dan menjadikan paha nya untuk bantalan kepala (Y/N). Hanji yang melihat kejadian tadi, langsung menghampiri Erwin dan (Y/N) yang sedang tak sadarkan diri.

"Anak itu selalu saja membahayakannya dirinya untuk orang lain. Dia lebih gila dariku Erwin." Ujar Hanji.

Erwin tak menghiraukan perkataan Hanji. Pria itu terus mengelus kepala (Y/N), dan sesekali mengecup kening sang kekasih.

Sampai beberapa saat kemudian, (Y/N) terbatuk dan memuncrat kan darah dari mulutnya. Erwin yang terkejut melihat ada darah keluar dari mulut anak itu, langsung melepas Jubah hijau nya untuk mengelap darah.

"E-erwin p-perut ku sakit." Gadis itu terbata.

"Kau harus bertahan (Y/N), kita sudah hampir sampai." Erwin menitikkan air mata karena tak sanggup melihat wanita yang di sukai nya itu terluka.

(Y/N) terharu melihat Erwin sangat mengkhawatirkannya. Ia menatap wajah Komandan yang biasanya terlihat kaku, tegas dan berwibawa menitikan air mata karena dirinya.

"K-kenapa kau s-angat khawatir padaku Erwin?" Gadis itu merasa penasaran.

"Kau jangan banyak bicara dulu, nanti akan keluar darah lagi dari mulutmu. Kumohon  kau bertahan lah sampai aku membawa mu ke klinik." Suara Erwin bergetar.

" Suara Erwin bergetar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



.
.
.
.

Erwin khawatir banget ya bund  ͡ಥ ω ͡ಥ

Gimana nih ceritanya? Gaje maap ya  ╯ ︹ ╰

Jangan lupa vote&komen yaa readers-chan '▽´

Sayonara^^

Love in Paradise IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang