Moshi moshi^^
Warning! Typo dimana-mana°-°
Happy reading readers-chan>\\\<
.
.
.
Levi menarik (Y/N) ke bawah pohon tempat mereka berbincang pada malam yang lalu."M-mau apa kau membawa ku kemari?" (Y/N) kebingungan.
"Cih sudah pikun." Levi mendecak.
"Pikun? Memangnya apa yang ku lupakan?" Gadis itu semakin bingung.
"Kau pernah bilang sesuatu disini, pada malam saat kau tak bisa tidur dan saat ku meninggalkan mu disini." Levi menjelaskan.
"Tentu saja aku masih ingat, hanya saja aku tak tau maksud mu." Wajah (Y/N) memerah.
"Apakah wajah ku terlihat se-murung itu?" Levi menghela nafas.
"Entah lah, tapi saat itu kau lebih murung dari biasanya Levi." Gadis itu tersenyum kepada Levi.
Mata Levi membulat saat melihat senyuman itu. Levi merasa nyaman bila dekat gadis itu.
"Duduklah." Suara Levi pelan.
(Y/N) duduk di samping pria cebol itu, jantung nya berdebar karena ia berjarak sangat dekat dengan pria yang di sukai nya.
"(Y/N), mungkin hari ini adalah jawaban dari perkataan mu pada waktu itu. Tapi, memangnya kau mau mendengarkan nya?"
"T-tentu saja." Jantung (Y/N) semakin berdebar. "Ceritakan lah saja, agar kau merasa lebih tenang dan tidak ada yang mengganjal Levi." Suara gadis itu terasa sangat lembut sehingga membuat Levi merasa lebih nyaman saat berada di dekat nya.
"Apa kau pernah merasa kehilangan?" Levi mencoba bertanya.
" Tentu saja pernah. Bahkan semua orang pun ku kurasa pernah mengalaminya." Wajah gadis itu tetap tersenyum.
"Aku sejak kecil tak memiliki keluarga besar seperti anak pada umum nya, yang ku miliki hanyalah ibuku. Ibuku membesarkan ku sendirian di kota bawah tanah. Saat aku masih kecil, ibuku meninggal dunia karna suatu penyakit yang tak ku ketahui. Ibuku meninggal dunia, dan saat itu aku hampir mati kelaparan. Aku hanya bisa terduduk di sudut ruangan. Tapi, seseorang mendatangi kediaman ku. Dia berkenalan dengan ku kemudian memberikan ku makan. Dia mengajariku cara bertahan hidup. Dia mengajariku bermain pisau. Pada suatu hari dia meninggal kan ku. Aku di tinggal kan oleh orang terdekat selain ibuku. Entah apa maksud nya itu. Seorang pembunuh berantai membesar kan ku dan mengajari ku cara untuk bertahan hidup. Dan dia adalah Kenny." Levi menyandarkan kan kepala nya di bahu gadis itu dan ia pun menitikan air mata.
"Yaampun aku tak menyangka kau akan menceritakan hal yang menurut ku adalah hal pribadi padaku." (Y/N) merasa senang karena Levi menunjukkan sisi manis dari diri nya pada (Y/N).
"Sudah dengarkan saja dulu bodoh." Seru Levi.
"Iya Levi, aku akan terus mendengarkan mu bercerita sampai kau merasa lega." Gadis itu kembali mendengar kan curhatan dari seorang pria bertubuh pendek dan galak itu.
"Saat usia ku sudah remaja, aku memiliki teman bernama Farlan. Kami bekerja bersama dan tinggal bersama. Pada suatu hari ada seorang bocah perempuan menerobos masuk kedalam kediaman ku. Dia nampak ketakutan dan meminta tolong padaku. Saat sudah ku tolong ia meminta untuk bergabung denganku dan Farlan. Saat ku latih dia, ternyata dia memiliki bakat. Bocah itu bernama Isabell. Saat kami menjalankan misi, tiba2 Erwin dan pasukan pengintai lainya mengejar kami. Membuat kami tersudut dan akhirnya kami menyerahkan diri. Kami di ajak bergabung pada pasukan pengintai dan kami menerima itu. Pada saat eskpedisi pertama ku itu, turun hujan lebat. Tapi kami tetap melanjutkan eskpedisi. Aku meninggalkan mereka berdua karena suatu hal. Kabut turun dan jarak pandang pun terbatas, saat aku melaju dengan cepat menggunakan kuda ku, kuda ku tergelincir dan membuat aku terlempar ke tanah. Saat aku mencoba untuk bangkit, aku mendapat kepala Isabell tergeletak di depan ku. Aku tak percaya itu. Di belakang ku ada Titan sedang mengamuk dan saat ku teliti, ada Farlan di dalam mulut Titan itu. Dan Titan itu melempar tubuh Farlah yang tinggal sebagai. Hari itu aku tak bisa mengontrol emosi ku dan seketika aku mencabik-cabik Titan yang membnuh mereka dengan pedang ku. Aku, Farlan dan Isabell tak memiliki hubungan darah. Tetapi mereka telah menganggap ku seperti keluarga mereka. Isabell sering memanggil ku dengan sebutan Aniki.Dulu aku sangat risih bila di panggil seperti itu, tapi sepertinya aku merindukan itu. Lagi lagi aku kehilangan orang terdekat ku." Levi mendekap tubuh gadis itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/258858239-288-k344651.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Paradise Island
Storie d'amoreHari itu umat manusia diperingatkan. Betapa mengerikannya nya 'mereka' dan penghinaan untuk hidup di dalam kurungan. Akan kah (Y/N) berhasil membalaskan dendam nya? Apa yang terjadi pada hari-hari nya setelah kejadian itu? ✿✿✿ ❀Jangan lupa follow ak...