Chapter 8: Kunci

587 86 20
                                    




Moshi Moshi^^

Maap ya telat up, soal nya gaada kuota heeee ⚈ ︹ ⚈

Jadi, berhubung sekarang author ultah, jadi bakal double update ≧ ◔◡◔ ≦

Happy reading readers-chan >\\\<


.
.
.
.

"Duhh kenapa aku kepikiran Erwin sih? Apa aku merindukan nya? Apa aku sudah mulai menyukai nya?"

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar (Y/N).

Sfk* tok tok tok

"Sepertinya itu Erwin. Iya tunggu sebentar, akan ku buka kan pintu." (Y/N) bergegas untuk membuka pintu.

"Hanji? Ternyata kau, ku kira Er- emm s-silahkan masuk." (Y/N) tak melanjutkan menyebut nama Erwin.

"Kau mengira yang mengetuk pintu itu Erwin? Kau sudah besar, nampak nya kau menyukai Erwin." Hanji tertawa.

"B-bukan seperti itu." Gadis itu memerah.

"Ku kira kau menyukai Levi, saat pertama ku mengenalmu nampak nya kau seperti yang memperhatikan Levi. Tapi terkadang aku juga bingung karena kau sangat dekat dengan Erwin." Hanji menghela nafas.

"J-jangan bicarakan itu Hanji, a-aku malu. Ngomong-ngomong kau kemari hanya untuk mengunjungi ku atau ada hal yang lain?" (Y/N) bertanya pada janji tapi wajah nya masih memerah.

"Yaampun aku sampai lupa, aku kemari untuk menyampaikan pesan Erwin. Sebentar lagi Erwin akan menjemput mu dan pergi ke kastil untuk membicarakan mengenai Titan Wanita. Ia sedang ada urusan sebentar, sebaiknya kau segera siap-siap." Hanji menepuk pundak (Y/N).

"Apakah kau ikut Hanji?" Gadis itu tersenyum.

"Aku tidak ikut, aku sedang ada eksperimen. Sebaiknya kau siap-siap sekarang, aku pergi dulu." Hanji beranjak pergi dari kamar (Y/N).

"Terimakasih Hanji, sampai jumpa."

"Sampai jumpa (Y/N)." Balas Hanji seraya melambaikan tangan nya.

Saat akan berganti pakaian, lemari pakaiannya di kunci. Ia mencari kunci nya tapi tak kunjuk ketemu.

"Kenapa kunci nya tak ada dimana-mana? Huh pasti kunci nya terbawa oleh Mikasa. Aku akan memakai baju yang mana ini? Tidak mungkin jika aku memakai baju tidur."

(Y/N) melihat baju dan celana putih milik Mikasa yang tergantung.

"Huh sial sekali, yang tak di masukan ke dalam lemari hanya jaketku. Sebaiknya aku memakai pakaian Mikasa saja, daripada aku harus memakai baju tidur."Gumam (Y/N).

Postur tubuh (Y/N) lebih berisi dan ideal dari Mikasa. Saat ia mengenakan pakaian Mikasa, nampak lekuk tubuh nya terlihat jelas.

Baru saja ia selesai mengikat rambutnya tiba-tiba Erwin masuk ke kamar nya yang tidak terkunci dan tak sengaja melihat lekuk tubuh (Y/N) yang ideal itu, wajah Erwin memerah dan ia mematung seperti batu.

"Hei kenapa kau tak mengetuk pintu dulu?"

"M-maaf kan aku, a-aku terburu-buru sampai lupa untuk mengetuk pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"M-maaf kan aku, a-aku terburu-buru sampai lupa untuk mengetuk pintu. Sekali lagi aku minta maaf." Wajah Erwin masih memerah.

Yang tadinya gadis itu akan marah pada Erwin pun tak jadi karna tingkah Erwin yang menurut nya kocak.

"Tak apa Erwin, kau tak perlu gugup seperti itu." (Y/N) tertawa dan semakin membuat wajah Erwin memerah.

"Jubah mu mana?" Tanya Erwin.

"Jubah ku ada di dalam lemari dan lemari nya di kunci, sepertinya kunci nya terbawa oleh Mikasa. Ini pun aku memakai pakaian Mikasa."

"Hmm pantas saja. Kalau begitu pakai saja jubah ku." Erwin memakai kan jubahnya pada (Y/N).

"M-memangnya kenapa?" Wajah (Y/N) memerah.

"Aku tak ingin jika lekuk tubuhmu dilihat pria lain." Jawab Erwin dengan lembut.

"T-terimakasih Erwin." Jantungnya berdebar.

"Tak masalah. Apa kau sudah siap? Jika sudah kita akan pergi sekarang."

"Tentu saja sudah, ayo kita berangkat Sekarang!" (YN) sangat antusias dan menarik lengan Erwin hingga membua wajah pria itu memerah.

"Hei tunggu dulu!" Erwin berhenti mendadak dan membuat (Y/N) ter tarik ke arah nya dan tak sengaja memeluk Erwin. Erwin sedikit merundukan badan nya dan mendekat pada telinga (Y/N).

"Kau lupa mengunci kamar mu." Erwin berbicara dengan lembut tepat di depan telinga (Y/N) dan membua wajaht (Y/N) memerah dan salah tingkah.

Setelah siap mereka pun berangkat ke kastil. 60 menit kemudian mereka sampai.

"Kau masuk saja duluan, aku akan menemui Mikasa, Armin dan Jean terlebih dahulu." Erwin tersenyum.

"Baik Erwin." Jawab (Y/N).





" Jawab (Y/N)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ewing maen masuk aja ke kamar orang-_-

Jangan lupa vote &komen ya Readers-chan ⚈ ︹ ⚈

Love in Paradise IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang