part 5

385 23 5
                                    

Jika kamu merasa cobaan yang menimpaku sebesar kapal maka yakinilah pertolongan Allah sebesar lautan

______________________________________

Intan menangis di dalam kamar mandi sudah dua jam ia berada didalam, intan beberapa kali menggosok badannya dengan sabun
Intan menagis melihat semua bekas ciuman Andre di badannya, ia tidak menyangka akan kehilang kesuciannya oleh laki-laki yang tidak intan kenal

"Tuhan cobaan apa yang engkau berikan padaku, rasanya ini tidak adil, kenapa engkau selalu mempermainkan hidup ku"ucap intan dalam tangisnya

Setelah cukup lama di dalam kamar mandi dan merasa baikan, intan keluar dan bersiap-siap berangkat ke kampus ia berdiri di depan cermin melihat di lehernya penuh dengan Kissmark yang di buat oleh Andre air matanya kembali jatuh, intan mengambil bedak dan menutupinya

*****
Andre mulai membuka matanya, dan menoleh ke sebelahnya"ternyata wanita itu sudah pergi"ucap Andre dalam hati

Andre turun dari tempat tidurnya dan  bersiap-siap berangkat ke kampus

Sesampai di kampus Andre memarkirkan mobil mewahnya kemudian turun dari mobil tak ketinggalan kaca mata hitamnya yang selalu menempel di hidung mancungnya

"Hay..bro gimana tadi malam lancar?"ucap ridwan menghampiri Andre

"Lancar dong bro, rasanya mantap"
Seru Andre melepas kaca matanya
Lalu berjalan bersamaan ke ruangannya

"Emang ya kalau masalah enak-enak lho paling ahlinya, emannya semalam lho ngapain dia?"ucap ridwan menyenggol lengan Andre kepo

"Gue cicipi tubuhnya"ucap Andre kemudian duduk di dalam ruangannya.

Ridwan melotot mendengar ucapan Andre"lho seriuss?"

Andre melirik ke arah Ridwan dengan senyum penuh kepuasan"iya lah bahkan sampai beberapa ronde"

"Gila lhu bro, tapi lho pake pengaman kan" tanyak Ridwan pada andre

Mendengar ucapan  ridwan Andre menatap ke depan dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Astaga gue lupa pake pengaman, terus tadi malam gue tinggalin di didalamb"jawab andre

"Lho gila bro kalau cewek itu hamil gimana?, Lho mau tanggung jawab?'

Andre memukul lengan Ridwan,
"Doain gue aja bro, supaya tu cewek nggak hamil, walaupun nanti dia hamil urusan dia lah, gue ma nggk perduli mana mungkin gue mau nikah sama tu cewek kampung, beda lah sama kita" ucap Andre santai

Sebenarnya dalam hati Andre takut dengan apa yang di ucapkan Ridwan,
Ia takut intan bakalan hamil

"Sial ini semua gara-gara tubuh cewek itu menggoda gue bagattt gue jadi nggk ingat lagi pake pengaman"

*****

Intan berjalan melewati lorong kampus ia masih teringat kejadian tadi malam kejadian yang menimpah padanya, dengan langkah yang lesu, air matanya jatuh tak henti-hentinya
Intan duduk di bangku yang ada di depan setiap ruangan, intan Sangat rapuh tapi dengan sekuat tenaga intan bertahan, ini semua demi cita-cita yang harus dia gapai.

"apa yang harus gue lakukan sekarang, rasanya gue nggk sanggup  hadapin ini semua, ini semua nggk adil buat gue, orang tua biadap itu yang sudah membunuh papa"ucap intan pada dirinya sendiri, intan menangis dengan isakan yang. mendalam

Aydan yang melihat intan dari kejauhan, berlari kecil menghampiri intan

"Sayang? Kamu dari mana aja sih?, dari Kemarin saya hubungin kamu tapi nggk aktif" tanyak aydan pada intan dengan suara cemas

Intan terkejut dengan keberadaan aydan, intan mengusap air matanya dengan punggung tangannya, hal itu di ketahui oleh aydan

"Kamu kenapa? Kamu nangis?"ucap aydan pada intan

"Nggk PP kok, aku hanya rindu sama papa aja"jawab intan bohong

Aydan menarik intan dalam pelukannya hal itu membuat intan merasa tenang

"Kamu ngapain ke kampus aku?"ucap Intan yang melihat aydan berada di kampusnya, kamu nggak ada kelas hari ini. Intan dan aydan beda kampus.

"Aku kesini cariin kamu, karena dari kemarin Kamu nggk ada kabar, kamu nggk usah sedih gitu dong, aku tau ini pasti berat bangat buat kamu. tapi papa kamu sudah tenang di surga, kalau kamu sedih terus papa kamu pasti ikutan sedih" ucap aydan menenangkan intan, intan menoleh menatap wajah aydan dengan senyuman di wajahnya "aydan maafin aku, aku terpaksa bohong sama kamu, aku nggk mau kamu tau masalah aku, aku takut kamu bakalan ningglin aku" ucap intan dalam hati

Cup
Satu kecupan mendaratkan di kening intan, intan hanya tersenyum

"Kamu kenapa? Kok liatin aku kayak gitu, jangan bengong liat ketampanan aku dong" ucap aydan menyubit kecil hidung intan

Mendengar ucapan aydan barusan, membuat mata intan membendung air mata, intan melepaskan pelukannya dan menatap aydan, aydan yang mendapat tatapan penuh tanya dari intan jadi heran

"Kenapa?"

"Kamu harus janji sama aku. kamu nggk bakalan ninggalin aku, bagaimana pun keadaannya nanti" ucap intan

"Iya, aku janji" jawab aydan.

Intan sekarang berada di dalam ruangannya, karena memang sekarang ada kelas, selama di dalam ruangan, intan terus melamun, intan tidak memperhatikan dosen yang sedang mengajar, hal itu membuat najwa jadi heran "tumben banget Intan nggk fokus, biasanya dia paling rajin dan semangat kalau urusan kulliah, Intan kan paling bisa kalau masakalah pelajaran"ucap najwa dalam hati

Setelah selesai, dosen dan teman-teman ruangan yang lain kekantin, sementar intan masih tetap melamun

"Hey..!"teriak Najwa pada intan
Hal itu membuat intan terkejut

"Apaan sih?" Ucap intan datar.

"Astaga lho itu kenapa sih, gue perhatiin dari tadi nggk fokus, Sampai-sampai dosen sudah keluar tapi lho masih bengong aja"ucap Najwa duduk di samping intan

"Gu-gue nggk PP"

Antara Dendam Dan Cinta (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang