Calling....
Tut..Tut..tut
"Nomor yang ada tuju..!"aydan mengakhiri panggilannya saat mendengar suara operator
"Kemana intan kenapa tidak mengangkat telponnya" ucap aydan menghubungi intan sekali lagi
"Apa dia sedang tidur tpi" seru aydan
Aydan bergegas keluar dari kantornya
Dengan tangan yang masih sibuk menghubungi nomor ponsel intan"Aku mohon angkat telepon mu, jangan buat aku cemas" ucap aydan saat kembali menghubungi nomor ponsel intan
Mobilnya memasuki pekarangan rumahnya dan memarkirkan mobil dengan asal, aydan berlari masuk kedalam rumah
"Intan..?"panggil aydan saat sampai di dalam rumah
"Kok sepi, intan kemana?"ucapnya lagi
Aydan berjalan masuk kedalam kamar
"Intan..? "panggil aydan saat sampai didalam kamar
Deg..
Aydan merasa jantungnya berhenti sejenak, ketika tidak menemukan intan di kamar, aydan berjalan kerah lemari dan ada rasa legah saat menemukam baju intan, aydan benar-benar takut intan pergi meninggalkannya dan pergi bersama Andre"Intan..? Keluarlah aku menyerah ini nggk lucu" ucap aydan saat berada di ruang tamu
Aydan berjalan memeriksa setiap ruangan tapi tidak menemukan istrinya disana
"Intan .. please keluarlah aku membawakan makan yang enak untuk mu sayang" seru aydan memanggil intan lagi dan lagi
Deg..
Aydan kembali berhenti ketika tidak menemukan keberadaannya intan didalam rumah"Intan..!" guman aydan air matanya sudah jatuh tampa di perintah. Aydan sujud
Aydan kembali menegakkan tubuhnya saat mengingat satu tempat yang mungkin intan mampiri
Calling..
Najwa
"Halo."ucap najwa dari sebrang sana
"Najwa apa intan bersama kamu?" ucap aydan dengan suara tercekat
"Intan tidak ada disini"
"Najwa intan pergi meninggalkan aku" ucap aydan.
"Kamu tenang dulu nggk mungkin intan ninggalin kamu"
"Ya udah kalau kamu dapat kabar tentang intan hubungi aku"
Aydan kembali kekamar "intan kamu dimana" guman aydan memeluk baju intan yang ia ambil di lemari
****
Perlahan mata itu terbuka, intan mengercapka matanya berkali-kali, yang ia lihat pertama langit-langit berwarna putih, intan mengerutkan keningnya saat menyadari ini bukan kamarnya, intan mengedarkan pandangannya ke ruangan yang menurutnya sangat asing baginya
Betapa ia terkejut melihat Andre sedang tidur di sampingnya, dengan pelan intan mengambil handphone Andre yang berada di atas meja tidak jauh dari tempatnya, intan mengetik nomor telepon
Calling
Intan diam-diam menghubungi nomor ponsel suaminya Untung dia hafal nomornya
" Halo mas ini aku intan" ucap intan
" Sayang..kamu di mana sekarang? Kamu baik-baik saja kan" ucap aydan dengan suara cemasnya dari sebrang sana
"Aku di rumah sakit Medika, mas kesini sekarang ya"
"Oke aku kesana sekarang" ucap aydan berlari kerah mobil
Aydan melajukan mobilnya ke rumah sakit, 10 menit perjalanan aydan masuk ke dan menanyakan ruangan rawat intan
"Permisi suster pasien atas nama intan nur aini di rawat di mana?" ucap aydan pada suster
"Tunggu sebentar saya cek dulu"
Suster mulai membuka buku besar yang ada di depannya
"Pasien atas nama intan masih di ruang UGD" ucap suster
Mendengar ucapan suster tadi aydan berlari ke ruang UGD, aydan mulai mencari intan di berbagai ruang, dari luar ia melihat intan berada di dalam
Aydan membuka pintu"Sayang..?" ucap aydan berlari kecil dan memeluk istrinya dengan erat, air matanya sudah jatuh tampa di perintah, aydan menyium semua wajah intan, intan hanya tersenyum
"Mas..! Aku nggk PP kok, jangan nangis gitu dong"ucap intan masih berbaring menatap suaminya
"Kandungan kamu baik-baik saja kan?, Aku cemas bangat cari kamu kemana-mana kenapa kamu bisa kayak gini" tanyak aydan pada intan
Aydan heran melihat tangan intan di infus, dan wajah intan benar-benar pucat"Tadi ak-"ucap intan berhenti
Ekhem..
Mendengar suara Andre aydan memalingkan wajahnya menatap Andre
"Kamu..? Ngapain kamu disini?" Ucap aydan heran melihat keberadaan Andre, kedua tangan aydan sudah di kepal wajahnya sudah memerah
"Mukanya biasa aja dong, gue yang bawa intan kesini" Andre berdiri menatap balik aydan, melihat aydan dan Andre saling menatap penuh kebencian intan merasa takut "aduh.. jangan sampai aydan dan Andre berantem disini" guman intan
"Mas..? Nanti aku jelasin di rumah aja ya.. aku mau pulang sekarang" ucap intan mencairkan suasana
Mendengar ucapan intan aydan membalikan badannya menatap ke arah intan
"Iya sayang kita pulang sekarang ya..aku rindu bangat sama kamu dan anak kita" aydan mencium wajah, bibir dan perut intan, Andre yang melihat tingkah aydan meremas telapak tangannya menahan rasa cemburu, intan yang mengetahui aydan memanas-menasi Andre pun ikut
"Ya udah sayang kita pulang sekarang ya, aku juga kangen sama kamu" ucap intan bermanja-manja pada aydan
Melihat interaksi intan dan aydan Andre melangkah keluar meninggalkan intan dan aydan, sesampai diluar ruangan Andre memukul keras dinding hingga tangannya berdarah tapi Andre masih belum menyadari tangannya yang di penuhi darah "sial..kok gue jadi panas gini sih melihat intan dan aydan bermesraan gitu, ada apa dengan aku? Apa aku sudah mulai ada rasa pada intan"ucapku Andre membatin
______________________________________
Gimana ceritanya makin seru kan, biar aku lebih semangat apdateny
Jangan lupa di vote (pencet bintang yang ada di bagian bawah sebelah kiri) comen juga ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Dendam Dan Cinta (Tamat)
RomanceCerita dewasa 🔞🔞⚠️ dan 21+ Mendekatlah dan peluk aku, aku sangat merindukanmu