part 34

145 13 4
                                    

Intan duduk di pinggir kolam, dia memeluk lututnya dengan kedua tangannya, air matanya sedari tadi jatuh membasahi pipi mulusnya itu. Yea intan baru saja kembali dari rumah aydan, intan ingin bicara dengan aydan, kenapa aydan ingin menceraikan dirinya, tapi betapa kecewanya ketika tidak menemukan aydan di rumahnya.

Najwa yang mendengar suara pesan dari handphonny, meraihnya dan membuka beberapa pesan yang masuk

"Naj Sekarang kamu bisa kerumah om"

"Baik om saya otw sekarang"

Najwa melangkah kakinya ke arah kolam Dimana intan berada, senyum di wajah Najwa tak hilang walau sedetik pun, intan yang melihat hal itu memasang wajah datarnya bagaimana tidak disaat dia merasah sedih sahabatnya itu malah sangat bahagia

"Tan lho ikut gue sekarang"

"Gue lagi mager"

Intan kembali memposisikan duduknya dengan nyaman seakan nggan untuk bergerak, tapi najwa tetap Najwa yang keras kepala menarik intan agar ikut dengannya

Disepanjang jalan intan hanya menoleh ke luar jendela, hembusan angin ia biarkan menyambar wajah cantiknya itu, najwa hanya tersenyum melihat tingka sahabat.

"Naj inikan rumah papa? Ngapain kita kesini?"

"Kamu nggk usah banyak nanya, ayo turun"

Intan tetap pada posisinya ia tidak berniat untuk turun, bagaimana kalau papa Wildan menanyakan hal-hal yang intan bingung untuk menjawab. Intan putuskan untuk tetap di mobil

Najwa yang sudah berjalan masuk ke pekarangan Wildan, ia membalikkan badannya tapi tidak menemukan intan di sana. Najwa kembali ke mobil dan memaksa intan ikut masuk. Dengan terpaksa intan menurutinya

"Assalamualaikum om"

"Waalikumsalam"

Keduanya menyium punggung tangan Wildan. Wildan menatap menantunya itu lalu tersenyum.

" Nak bagaimana keadaan kamu?'

"Ba- baik pa" ucap intan ayu terbata-bata

"Intan tolong ambilin berkas papa di kamar, berkas papa ada di lemari kamu tinggal buka aja, papa lupa bawa kebawah"

"Iya pa" intan melangkah dengan malas, ia jadi ingat suaminya ketika berada di rumah ini, hatinya kembali hancur

Cekle..

Intan masuk dan berjalan kearah lemari. Ia kebingungan mencari berkas mana yang papa maksud, bayak sekali berkas di sana

Oeee oeee

Mata intan membulat ketika mendengar tangisan bayi berada di dalam kamar yang sama. Tangisan itu sangat mirip dengan tangisan anaknya, intan membalikkan badannya, matany membuat terkejut ketikan melihat haris berada di atas tempat tidur. Ia benar-benar merasa bodoh karena tidak melirik ke tempat tidur tadi.

Intan menggendong haris dan menyium semua wajah anaknya itu. Betapa senangnya ia bisa bertemu dengan anaknya lagi. Air matanya mulai bercucuran ia sangat bahagia

"Anak mama, mama senang bagattt bisa bersama Haris lagi"ucapnya

Cekle..

Aydan yang baru kekuar dari kamar mandi bisa melihat intan, aydan tersenyum ketika intan bahagia.

Ehhkkk

Intan yang mendengar suara suaminya. Memalingkan wajahnya menatap aydan yang menatapnya dari tadi

"Mas..?" Ucap intan penuh tanda tanya

Aydan perlahan mendekati intan. Intan hanya diam. Ia masih terkejut dengan semua yang terjadi. Aydan memandangi wajah yang sangat ia rindukan itu, kemudian dia menyium semua wajah istrinya itu mulai dari kedua mata, pipi dan bibir intan

"Maksud semua ini apa mas"

"Sayang aku minta maaf karena sudah menggugat cerai kamu, tapi aku bahagia ketika kamu tidak menandatanganinya surat sialan itu. Awalnya aku memang ingin menceraikan kamu karena Andre mengancam aku, kalau aku nggk menceritakan kamu Andre akan membawa haris pergi jauh. Jujur keputusan itu sangat berat buat aku, tapi aku sayang sama kamu dan haris, aku nggk mau liat kamu nangis terus karena haris nggk ada di samping kamu"

" Terus haris kenapa bisa kembali mas?" Tanya intan

"Najwa tau masalah ini dari awal, dan ternyata Najwa menceritakan semuanya sama papa dan mereka kerja sama untuk mengambil Haris. Kebetulan perusahaan pak Indra itu di bawah perusahaan papa jadi sangat mudah papa ngambil haris melalui pak Indra. Dan papa juga tau kalau haris bukan anak kandung aku, Tapi papa tidak mempermasalahkan itu karena papa sudah menganggap haris seperti cucu kandungan sendiri. Awalnya papa juga shok tapi Najwa menjelaskan semuanya ke papa"

Untuk beberapa hari ini senyum kembali terukir di wajah intan. Intan sangat bahagia. Rasany hari ini adalah hari yang sangat spesial di hidup intan. Kemudian di memeluk erat suaminya, dan aydan membalas pelukan istrinya itu tak kala eratnya

"Tapi ada hal yang membuat saya terkejut sayang" ucap aydan lalu melepaskan pelukannya

"Apa?"

"Ternyata Andre itu saudara saya"

Intan pun tak kalah terkejut, bagaimana bisa aydan bersaudara dengan Andre

"Ternyata waktu kecelakaan mobil itu mama selamat, dan kami terpisah. Dan ternyata mama nikah lagi sama papanya Andre"

_______

Di lantai bawah Najwa dan Wildan sedang asik berbincang, mereka saling tukar pikiran satu sama lain

"Om Najwa penasaran  intan sama aydan kok lama bangat sih di kamarnya. Mereka nggk turun dari tadi"

" Biarin aja mungkin mereka lagi melepas rasa rindunya" ucap Wildan. Lalu keduanya kembali tertawa bersama. Wildan memang sudah sangat akrab dengan Najwa. Wildan sudah menganggap Najwa seperti anak Wildan sendiri

Antara Dendam Dan Cinta (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang