part 31

172 14 2
                                        

Gimana...? Gimana..?..
Maaf ya kalau kata-katany kurang pas soalnya aku baru mulai nulis ini baru cerita ke dua aku...🥲

Happy reading..
______________________________________

Jam sudah menunjukkan pukul 9:30 malam, Intan benar-benar sudah mulai meras kedinginan. Hujan juga sudah mulai redah. Ia memeluk tubuhnya di atas kursi yang ada di dekat taman. Ia benar-benar merasa hancur ia tidak tau harus kemana.  Dia juga tidak mau ke rumah Najwa intan sadar selama ini dia sudah bayak menyusahkan sahabatnya itu. "Apa aku kerumah yang lama? Tapi itu membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai sedangkan aku nggk punya uang" ucapnya pada dirinya sendiri

Air mata kembali menetes😭 ketika dia melihat kejadia Dimana Andre mengambil anaknya

"Dasar laki-laki brengsek. Kurang ajar apa belum puas selama ini membuat aku menderita. Tuhan bantu aku aku nggk sanggup hadapin ini semua" intan kembali menangis

Betapa hancurnya aydan melihat orang yang dia sayang menangis. 😭
Sedari tadi aydan melihat intan berada di taman. Aydan sengaja mengikuti intan karena ia benar-benar merasa khawatir. Aydan perlahan mendekati intan yang masih berstatus sebagai istrinya. Sekarang ia bisa melihat dengan jelas punggung intan. Ia mengangkat tangannya ingin menyentuh istrinya itu air matanya pun tak kalah derasnya

"Ceraikan intan kalau lho mau haris kembali"

Aydan menyurungkan niatnya ketika bayangkan suara Andre kembali teringat di kepalanya. "Maafkan aku intan. Aku benar-benar tidak berdaya sekarang. Jangan pernah benci sama aku. Aku lakukan ini semua demi Haris dan kamu, Aku sangat sayang sama kamu"  ucapnya dalam hati dan langsung pergi meninggalkan intan sendiri

Sesampai di rumah aydan mengganti bajunya karena basah. Ia tiba-tiba teringat istrinya yang masih berada di taman, ia meraih handphonenya yang  berada di atas nakas dan menghubungi salah satu kontak di sana

Calling....

Najwa

"Hallo.."

"Najwa gue minta tolong sama lho boleh?"

"Iya kenapa?"

"Tolong lho jemput intan di taman kota sekarang, nanti dia bisa sakit kalau lama kedinginan"

"Iy.. tadi gue udah paksa dia buat ikut sama gue tapi dia nolak. Aydan saran gue mending lho cerita aja semuanya ke intan.  Biar dia bisa ngerti dengan situasi lho sekarang"

" Gue benar-benar sayang sama intan naj. Gue nggk mau liat dia nangis terus. Gue tau Andre nggk bakalan tega nyakitin Haris. Tapi Andre bakalan benar-benar misahin haris dari intan. Andre itu orang yang licik. Gue juga bersyukur karena kemarin intan nggk menandatangani surat cerai itu. Dan gue akan usahain cari jalan keluarnya agar gue nggk jdi cerai. Gue mohon lho jemput intan sekarang. Nanti gue transfer uang buat lho."

"Lho tenang aja. Intan itu sahabat baik gue. Oke gue otw sekarang"
__________

Andre membanting pintu kamarnya. ia benar-benar merasa bersalah sama Intan. Ternyata papanya lah yang sudah kejam membunuh papanya intan. Apa yang harus gue lakukan sekarang, kesalahan gue sama intan benar-benar banyak. "Ahhhhh sial" apa yang harus gue lakukan sekarang.

"Gue harus minta maaf sama intan. Apa gue kembaliin haris pada intan. Biar intan bisa maafin gue. Nggk... Nggk...  gue cinta sama intan gue ingin hidup selamanya bersama intan bagaimana pun caranya"

Andre kembali melajukan mobilnya kesepanjang jalan raya. Andre mengedarkan pandangannya ke arah kiri dan kanan. "Gue harus bisa menemukan intan"gumamnya

Andre menginjak rem secara mendadak ia begitu kesal karena tidak menemukan kebaradaa intan
"Gue harus ngapain sekarang? Gue harus cari kemana? Nggk mungkin intan berada di rumah aydan. Karena aydan sudah mengatakan cerai pada intan"
____________

Seorang laki-laki sudah terkapar di atas lantai. Minuman alkohol yang berada di sampingnya begitu banyak hingga tidak bisa terhitung oleh jari.

Pakaian yang acak-acakan, rambut yang sudah tidak rapi lagi. Walaupun aydan sudah mabuk berat tapi hal itu tidak menghentikannya untuk tetap minum" intan aku mencintaimu. Tolong jangan tinggalkan aku sayang" ucapnya dalam mabuknya.

Matahari pagi menyilau masuk ke kamar aydan. Ia mulai mengerut keningnya dan perlahan membuka matanya.

Auuuu

Aydan memengang keningnya yang terasa sakit.

Trut..trut...

Papa

"Halo pa"

"Kamu jadikan kerumah papa sekarang?

"Iya pa. Aku siap-siap dlu"

"Siallll.."umpannya ketika merasakan sakit di kepalanya

Ia mulai berdiri dan berjalan ke dalam kamar mandi. Sesekali ia hampir jatuh satu tangannya di gunakan untuk menyandarkan diriny ke dinding.

Tak butuh waktu lama ia keluar dari kamar mandi dan mulai bersiap-siap

_____
Najwa perlahan mulai membuka matanya . Ia mengerutkan keningnya ketikan tidak menemukan intan di sana " kemana dia" gumany

"Intan..?" Panggil Najwa

Intan yang mendengar namany di panggil menolehkan pandangannya ke sumber suara "hmmmm" hanya kata itu yang keluar dari mulut intan

"Lho nangis lagi? Lho jangan nangis terus dong nanti lho bisa sakit" ucap najwa dan memeluk sahabatnya itu

"Naj.. segini bencinya ya tuhan sama gue? Baru kemarin gue merasa bahagia dengan orang yang gue sayang tapi sekarang apa? Kebahagian itu hilang dalam waktu sekejap" intan kembali menetes air matanya

"Lho nggk usah khawatir ya.. karena sebentar lagi lho pasti bahagia" seru Najwa menenangkan intan

Intan yang mendengar ucapan Najwa mengerutkan keningnya heran dan memalingkan wajahnya menatap pemandangan kota pagi ini

"Kok lho bisa seyakin ini?"tanya intan kembali Najwa yang di tanya hanya tersenyum tidak menjawab pertanyaan intan

"Gue yakin semua orang yang lho sayang akan kembali dalam pelukan lho nanti sore. Dan kebahagiaan lho akan kembali" ucap Najwa dalam hati

__________

Hay....para pembaca..
Ada yang tau nggk kenapa anjwa ngomong kayak gitu. Ayo tebak
Tulis di kolom komentar ya

Makasih.....

Antara Dendam Dan Cinta (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang