part 32

137 13 2
                                    

Ayo.. jangan kupa vote dan comenya..
Happy reading..❤️

______________________________________

Setelah kurang lebih 1 jam aydan melajukan mobilnya di sepanjang jalan raya, dan sekarang ia sudah berada di depan pintu rumah papanya. sebelum ia masuk ia mengedipkan matanya berkali-kali agar merasa lebih fresh ia tidak mau papanya tau kalau dia habis mabuk, pasti papanya sangat marah. Karena selama ini papanya tidak mau kalau aydan jadi laki-laki tidak benar dengan mabuk-mabukan seperti kebanyakan laki-laki di luar sana

"Assalamualaikum pa"

Wildan yang baru turun dari lantai dua bisa melihat anaknya dibawah

"Waalaikumsalam. Nak baru sampai?"

"Iya pa" ucapnya. Aydan memalingkan wajahnya, ia takut ketahuan sama papanya habis mabuk.

Sedari tadi Wildan bisa melihat di mata anaknya bahwa ada masalah yang sedang aydan sembunyikan, tapi ia tidak mau bayak bertanya tentang urusan rumah tangga anaknya itu.

Wildan mengajak aydan duduk di sofa yang terdapat di ruang tamu. Aydan sedikit Canggu berhadapan dengan papanya, tapi hal itu di ketahui oleh Wildan

"Apa kamu lagi ada masalah?" Tanya Wildan pada aydan. Aydan yang ditanya hanya diam seribu bahasa. Kemudian ia menganguk seakan mengatak bahwa dia memang mempunyai masalah

Wildan yang mendapat anggukan dari anaknya itu hanya tersenyum
"Kalau ada masalah kamu harus selesaikan dengan cepat, papa akan bantu"

"Iya pa makasih"

Aydan memalingkan pandangannya kemudian menatap papanya yang sedari tadi menatapnya, ada hal yang  ingin aydan sampaikan tapi ia merasa ragu

Wildan menatap sinis ke arah aydan
"Ada apa? Apa ada sesuatu yang mau kamu sampaikan?" Ucap wildan. Ia kemudian menggeser duduknya agar lebih dekat dengan aydan. Kemudian menepuk pundak aydan

"Ayo cerita ada apa?"

"Pa aydan mau cerita kalau tadi dijalan aydan ketemu sama ibu-ibu yang lagi kecopetan, aydan bantuin ibu-ibu itu karena aydan merasa kasian. setelah aydan bantuin, dia berterima kasih sama aydan, tapi sewaktu dia memangan tangan aydan, hati aydan rasanya damai bangat pa, tiba-tiba aydan merindukan sosok mama dalam hidup aydan.

Wildan hanya tersenyum mendengar cerita anaknya itu "namanya siapa?"

"Aku nggk tau namanya siapa pa, karena belum sempat dia sebut nama dia langsung pergi"

                       **Flashback***

Aydan menginjak rem mendadak ketika ia ada wanita paru baya dengan tiba-tiba muncul di depan mobilnya. Aydan kaget dan turun dari mobil,

" apa ibu baik-baik saja, saya tidak sengaja?" tanyak aydan. Ibu itu tidak menjawab ucapan aydan karena masih merasa sesak

"Nak tolongin saya, tas saya diambil sama preman itu"ucapnya lalu menunjuk kearah preman yang lari membawa tasnya

Aydan yang melihat hal itu merasa kasian, kemudian berlari mengejar preman tadi, setelah beberapa saat aydan datang dan mengembalikan tasnya

"Makasih nak. Kamu sangat baik" ucapnya menyentuh tangan aydan lalu pergi

__________

                  ****Flashback****

Aydan dan Wilda sudah berada di dalam mobil, tidak ada suara yang terdengar di dalam mobil itu, hening...
Saat ini Wildan yang mengendarai mobil. Alasannya karena sudah lama ia tidak mengendarai mobil sendiri, aydan tidak mempermasalahkan hal itu ia hanya mengangguk tampa mengeluarkan sepata katapun.

"Pa kita kearah mana? Ini buka arah rumah aydan" ucap aydan. Aydan merasa heran karena memang itu bukan jalan menuju rumahnya

Tidak butuh waktu lama aydan dan Wilda sampai di salah satu rumah yang menurut aydan rumah itu sangat asing baginya,

"Pa ini rumah siapa?" Tanya aydan pada papanya. Tapi Wildan tidak menjawab pertanyaan anaknya itu. Ia kemudian turun dari mobil dan melangkah masuk kedalam rumah asing itu tampa permisi

"Indra...? Dimana kamu?" Panggil Wildan pada papanya Andre

Indra yang sedang bersantai di lantai dua bisa mendengar suara yang memanggilnya. Indra kemudian menutup koran yang sedari tadi dia baca dan meletakkannya di atas meja yang berada di sampingnya

"Pak Wildan?" Ucap Indar ketika melihat pak Wildan berada tak jauh darinya

"Dimana Andre? Anak kamu?"

Indra yang melihat kemarahan di wajah wildan merasa heran.

"Ada pak?. Bapak bisa duduk dulu"

"Andre.. berarti pak Indra ini bapaknya Andre, terus buat apa papa kesini?" Aydan membatin. Ia ingin sekali bertanya tapi ia mengurungkan niatnya

"Saya kesini bukan untuk duduk pak. Saya kesini mau nyari Andre anak kamu"

"Anak saya sedang tidak dirumah, saya akan menelpon dia sekarang" ucap Indra lalu menghubungi Andre

Hening... Sekarang hanya keheningan yang ada di ruangan itu. Aydan masih bisa melihat kemarahan di wajah papanya, sedangkan pak Indra menatap Wilda penuh tanda tanya.
_______________

Intan sedang berada di meja makan. Ia hanya mengaduk-aduk makannya. Pikirannya selalu ke Haris dan aydan. Ia benar-benar bingung harus melakukan apa sekarang, dia ingin mencari haris tapi kemana? Langkah pertama ia harus menemui aydan dulu. Jujur ia masih tidak percaya kenapa aydan yang selama ini sangat menyanyinya bisa menceraikan dirinya dengan alasan yang menurutnya tidak masuk akal

Najwa yang baru tiba dari dapur melihat Intan melamun, Najwa kasian melihat intan yang seperti tak ada semangat hidup. ia menghampiri intan dan memeluk pundak sahabatku itu

" Tan lho yang sabar ya. Gue yakin haris dan aydan pasti kembali ke pelukan lho"

"Gue juga bingung naj. Semoga aja yang lho ucapin itu benar"

____________

Readers..ada yang tau nggk kenap indra sangat patut ke Wildan
Apa mereka ada hubungan keluarga? Atau hubungkan bisnis atau hubungan yang lain?

Ayo tulis jawaban kalian di kolom komentar

Antara Dendam Dan Cinta (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang