part 30

139 13 6
                                    


Jangan jdi pembaca gelap ya.. jangan lupa vote dan komen

*******

air matanya sedari tadi jatuh dengan derasnya, bersamaan dengan air hujan dan petir malam ini. Ia berjalan sambil memeluk tubuhnya dengan tangannya. Ia merasa benar-benar putus harapan hatinya begitu hancur ingin sekali ia protes kepada tuhan mengapa tuhan sekejam ini padanya. Anaknya yang di ambil paksa darinya belum lagi suaminya menceraikan dirinya dengan alasan yang menurutnya tidak masuk akal

"Tuhan..apakah engkau sebenci ini padaku mengapa engkau selalu saja memberikan cobaan yang berat apa salahku? Aku sungguh tidak kuat dengan semua ini. Kumohon berikan secercah harapan walaupun itu hanya sedikit kembalikan orang yang aku sayang. Apakah aku ditakdirkan untuk selalu menderita? Jawab tuhan aku benar-benar tidak sanggup dengan semua ini aku lelah" intan menjatuhkan dirinya di jalan sambil memeluk tubuhnya dengan kedua tangannya. Derasnya hujan bersama dengan keras petir tak membuat tubuh intan kedinginan

Disisi lain seorang laki-laki sedari tadi berusaha memejamkan matanya tapi apakah itu bisa? Tidak. Tidak ada yang akan sanggup melihat orang yang kita sayang menderita walaupun itu hanya sesaat. Aydan sedari tadi mondar-mandir di dalam kamarnya. Kamar itu terasa sepi tampa intan.
Ia berjalan ke arah balkon kamarnya rasa khawatirnya bertambah ketika ia melihat hujan dan petir datang bersama seakan-akan mengetahui kalau ada sepasang kekasih yang sedang menagis.ya..sedari tadi ia menahan air matanya agar tidak jatuh tapi apakah di bisa? Tidak. Ia hanya manusia biasa ia juga bisa menagis jika terluka.

" Tuhan.. engkau yang mempertemukan aku dengan Intan dia begitu baik perempuan yang luar biasa. Aku tau engkau tak tidur, aku mencintai dia atas izinmu maka aku mohon beri aku petunjuk agar aku dan intan bisa kembali bersama lagi"

*****

Disisi lain seorang laki-laki merayakan kemenangannya. Senyum di bibirnya tak hilang walau sedetik pun. Andre memutar music dan menarik-nari kecil di atas tempat tidurnya. Wajah intan tak hilang dari pikirannya "oh intan sebentar lagi engkau akan menjadi milikku, dan akan manjadi istriku"

Tok..tok..

Andre yang mendengar suara ketokan dari pintu kamarnya ia mematikan musik dan berjalan kearah pintu

"Hay...ma"ucap Andre dengan senyum lebar di wajahnya

"Kamu apa apaan sih music kamu ganggu orang satu rumah tau. Kamu kenapa sih kayak orang gila gitu"

Andre yang di tanya tidak mengeluarkan satu kata pun ia hanya tersenyum. Dan hal itu membuat mamanya bingung

"Kamu kenapa kayak orang gila gitu?"

"Iya ma.. aku memang gila. Karena sebentar lagi aku akan menikah"

"Seriuss kamu"

"Iya dong ma. Oh ya ma papa mana?. Aku keluar bentar ya ma mau ketemu pacar"

"Lagi tidur makanya, jangan putar music Segede itu gangguan aja. Iya kamu boleh pergi tapi cepat pulang"ucapnya lalu pergi meninggalkan anaknya yang tak jauh beda dengan orang gila

Andre mengambil handphone dan kunci mobilnya di atas nakas dan tak lupa kaca mata hitam yang menggantung di hidung mancungnya. Ia ingin menemui haris. Walaupun haris di jaga oleh baby sitter tapi ia terus merasa khawatirnya karena sedari tdi haris terus mengais

Andre mulai menyalakan mobilnya dan keluar dari garasi mobil "berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian" betapa senang hatinya melihat siapa yang ada di depan mobilnya

Plakkkkkk...

Satu tamparan mendarat di pipi Andre. Andre yang di tampar hanya tersenyum dan menatap intan kembali

"Jangan galak-galak dong sayang nanti cantiknya hilang lho" seru Andre

"Di mana haris? Di mana? Cepat kembalikan haris padaku. Kamu sudah banyak membuat aku menderita dari dulu sampai sekarang. Mau kamu apa sih sebenarnya? Kamu masih dendam sama aku?"

"Sayangku intan nur Aini kamu tenang aja aku akan kembalikan haris sama kamu. Dan soal dulu aku minta maaf aku hanya ingin membalas dendam sama kamu, karena gara-gara kamu papa aku sering sakit dan perusahaan papa aku menurun drastis. Tapi itu dulu. Sekarang aku nggk dendam-dendaman lagi kok aku beranih sumpah" ucap Andre tiba-tiba menyentuh pipi intan tapi di tepis lepas oleh Intan.

"Itu wajar bahkan aku senang liat kamu dan papa mu hancur, papa aku di pukul sampai bonyok dan akhirnya meninggal karena papa kamu, papa kamu sudah membunuh papa aku"

Deg ....

Andre membulat matanya heran ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang di katakan intan.

"Nggk mungkin papa aku sekejam itu kamu pasti bohong"

" Kamu pikir aku bohong kalau kamu nggak percaya tanyak aja sama papa kamu. Dan sekarang cepat jawab di mana haris?" Tanyak intan geram dan Andre masih diam seribu bahasa

"Andre jawab di mana anak aku?" Tanyak intan lagi

Andre yang sadar dari shoknya berlari masuk kedalam rumanya meninggalkan intan di depan gerbang rumahnya

Tubuh Andre basah? ya... karena diluar masih hujan. Andre berlari masuk ke kamar orang tuanya

"Papa.? Mama..?"panggil Andre

"Andre kamu apa apaan sih teriak-teriak gitu mana baju kamu basah semua lagi" ucap pak indra anaknya

"Pa... Andre mau papa jawab jujur sekarang. Papa ingat perempuan yang bikin papa sampai masuk rumah sakit?" Indar hanya mengangguk tanda ia masih ingat

"Apa benar papa memukul orang tua gadis itu sampai keadanya kritis hingga meninggal?'

"Maksud kamu apa? Kenapa tiba-tiba bahas itu?"

"Papa jawab ia atau tidak" ucap Andre mengeraskan suaranya

"Iya.. waktu itu papa marah karena dia numpahin kopi ke jas papa"

Andre yang mendengar ucapan papanya tidak percaya. Berarti selama ini dia yang salah pada intan.




Antara Dendam Dan Cinta (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang