Andre masuk kedalam kamarnya ia membanting pintu kamar dengan keras lalu melempar jas yang ada di tangannya, ia membanting tubuhnya keatas kasur"Sial papa kalau marah sangar bagat kayak sianga yang lagi kelaparan"omel Andre, karena baru saja ia di marahi sama papanya
Andre bangun dari tempat tidur berjalan ke balkon kamar dan ia menikmati pemandangan dari balkon kamar
"Tuhan aku akui aku sudah berbuat kejam pada intan, tapi aku sekarang sadar atas apa yang aku lakukan, tuhan jika memang dendam ini berubah menjadi cinta maka aku ingin hidup bersama intan, walaupun aku tau itu sangat sulit, tolong hadirkan intan dalam hidupku sebagai kekasih bukan sebagai musuh" ucap Andre sambil memandangi pemandangan kota dari balkon kamarnya
*****
10 menit perjalanan aydan dan intan sudah sampai di perantara rumahnya
Andre mengangkat barang-barang dari rumah sakit sedangkan intan masuk kedalam rumah menggendong bayi kecilnya"Selamat datang nyonya"
"Kamu siapa?"ucap Intan heran
"Dia art kita sayang, biar bisa bantu kamu dirumah, kamu kan harus banyak istirahat"ucap aydan dengan barang yang ada di tangannya
Intan berjalan masuk kedalam kamar dan meletakkan bayinya di atas kasur
"Sayang nanti sore kita belanja ya buat haris"ucap aydan
"Iya mas"ucap Intan, sebenarnya perlengkapan bayinya sudah ada hanya saja belum lengkap karena waktu mereka belanja tiba-tiba intan merasa keram di perutnya jadi mereka pulang
"Mas istirahat aja disini temanin Haris aku mau siapin makan siang buat mas"ucap Intan lalu keluar menuju dapur
Aydan tidur di samping anaknya ia tidur memeluk haris, rasanya haris sangat nyenyak tidur di samping aydan
Intan yang baru datang dari dapur membangunkan suaminya
"Mas bangun ayo makan siang"ucap Intan mengoyang badan suaminya
Aydan yang di bangunkan malah memperbaiki posisi tidurnya memeluk haris
"5 menit lagi ya"ucap aydan dengan suara seraknya dan mata yang masih tertutup
Intan menyerah ia memandangi suaminya dan anaknya yang sama-sama tidur bersampingan air matanya mulai menetes, intan sangat bersyukur bisa mendapatkan suami sebaik aydan, walupun haris bukan anaknya kandungannya, tapi aydan sangat menyangi haris seperti anak kandungannya sendiri
"Mas ayo makan nanti keburu dingin lho"ucap intan terus menggoyangkan badan suaminya
Aydan perlahan mambuka matanya dan bangun dari tidurnya
"Temani aku makan ya, haris kan masih tidur
Intan Hanya tersenyum tanpa berkata apa-apa, aydan mengagkat intan ala bridal style hal itu membuat intan terkejut
"Mas apa apaan sih turunin, nanti kalau bi Inah liat kan malu"ucap intan tapi ia tidak menghiraukan ucapan intan
"Nggk mau, emang kenapa kalau bi inah liat"ucap aydan membuat intan pasrah
Sesampai di dapur aydan menurunkan intan di kursi makan, aydan mulai makan Dengan lahapnya
"Mas pelan-pelan"ucap intan melihat tingkah suaminya yang makan Dengan lahapnya
"Sayang aku boleh nanyak sesuatu nggk"ucap aydan menoleh kearah istrinya
"Boleh, mau nayak apa?"ucap intan menatap suaminya satu tangannya di gunakan untuk menyandar dagunya
"Mama kamu meninggal kerena apa?"seru aydan bertanya, intan yang ditanyak mengubah posisi kedua tangannya Meyentuh meja
"Mama aku meninggalkan karena ditabrak mobil, kok tiba-tiba nanyak gitu?"ucap intan
"Nggk PP kok"
"Terus mamanya mas meninggalkan karena apa?"seru Intan bertanya balik
"Mama aku meninggalkan karena kecelakaan, waktu aku, papa dan mama berangkat liburan, tiba-tiba rem mobil yang kami kendarai blong dan jatuh ke jurang, tim kepolisian berhasil menemukan aku dan papa tapi mama belum ketemu Sampai sekarang, polisi bilang kemungkinan besar mama sudah meninggal, karena polisi sudah berhari-hari mencari mama tapi nggk ketemu, waktu itu sih aku baru berumur 4 bulan"ucap aydan panjang lebar, intan yang mendengar cerita suaminya bisa melihat kesedihan di mata suaminya
"Ya udah mas, kita siap-siap belanja yu"ucap intan
Aydan berjalan lebih dulu kekamar untuk bersiap-siap mengambil dompet dan kunci mobilnya
Sementara intan kedapur untuk menemui bi Inah
"Tolong cuci ini ya"ucap intan meletakan piring kotor di wastafel
"Astaga non biar aku aja yang beresin non kan baru pulang dari rumah sakit"
"Nggk PP kok, bi titip haris bentar ya, soalnya aku sama mas aydan mau belanja di luar"ucap Intan
"Iya non"
******
Aydan memarkirkan mobilnya di toko terkenal di Jakarta
"Mas kita nggk usah Disini, kita cari toko lain aja ya"ucap Intan heran melihat besar dan mewahnya toko
"Nggk PP kok ayo turun"aydan turun dan di susul oleh intan melangkah masuk
Aydan dan intan mulai sibuk membeli perlengkapan anaknya mulai dari baju tempat tidur bayi dan masih banyak lagi
"Sayang kamu juga harus beli baju dan barang-barang kamu yang lain baru soalnya aku perhatiin badan kamu agak naik sekarang"ucap aydan, intan yang mendengar ucapan suaminya memasang wajah datarnya
"Oh Menurut mas aku nggk langsing lagi?" Intan memukul lengan suaminya
"Nggk kok meskipun kamu gendut kamu tetap cantik kok, lagian badan kamu hanya naik sedikit nanti juga turun lagi"ucap aydan pada intan
Intan mulai memilih 10 pasang baju, rok, celana, tas dan lainnya
Setelah membeli semua perlengkapan intan antri di kasir untuk membayar sementara aydan menunggu istrinya di ruang tunggu
"Berapa semua mba?"ucap Intan
"Total keseluruhan 80 juta"ucap penjaga
"Apa? Nggk mungkin kok mahal bangat"ucap Intan tidak percaya
"Tunggu ya aku tanyak suami aku dulu
Intan menghampiri suaminya yang lagi asik memainkan game di handphonenya
"Mas?"
"Iya"ucap aydan menoleh kearah istrinya
"Totalnya 80 juta mas, banyak bagat sih"
Aydan hanya tertawa mendengar ucapan istrinya
"Kok ketawa sih? "Ucap Intan kesal
"Nggk PP kok, wajar lah kalau harganya segitu, barang-barang disini kan emang mahal, kamu bayar aja ATM aku ada di kamu kan"ucap aydan
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Dendam Dan Cinta (Tamat)
RomanceCerita dewasa 🔞🔞⚠️ dan 21+ Mendekatlah dan peluk aku, aku sangat merindukanmu