Part 4

468 24 6
                                    


Intan yang selesai bekerja di toko memutuskan untuk pulang, sesampai di rumahnya ia membaringkan tubunya di atas kasur yang sederhana tapi menurut Intan tempat tidurnya adalah tempat yang sangat nyaman buatnya

Ting..mendengar suara handphonenya berbunyi ia Bagun dan merai benda itu
        
                                                          Najwa
                                  Tan batuin gue dong
                
  Intan
Bantuin apa?
                                                           Najwa
                    Lho bisakan ke apartemen                          
        Baru Gue, gue Sherlock sekarang
          ****
Intan
Oke gue otw

Intan memasuki apartemen yang sudah di arahkan, intan memasuki lift dan memencet tombol 10, sesampai di lantai 10 ia bingung melihat diantara banyak kamar

"Kamarnya yang masih, kayaknya yang ini deh"ucapnya melihat kamar yang sesuai dengan arahan tdi

Tok..
Tok..
Tok

"Najwa..?"panggil intan

"Kok nggk ada orang didalam sih?pintunya kekunci nggk ya"ucapnya lalu membuka pintu

Ceklek

"Ternyata pintunya nggk kekunci, gue masuk aja"ucapnya

Intan mulai melangkahkan kakinya dengan pelan masuk"kok sepi sih"

"Najwa lho dimana? Gue udah datang nih" ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan tpi tidak menemukan tanda-tanda keberadaan najwa

Bukkk..suara pintu tertutup
Intan menoleh ke arah pintu
Matanya membulat heran dan takut secara bersamaan"dia? Ngapain dia disini" ucap intan Dalam hati

Andre berjalan mendekat intan, intan berlari menjauhi Andre

"Lho ngapain disini"ucap intan
Gugup intan mengambil benda yang ada didepannya kemudian melembar benda tersebut kearah Andre

"Suka-suka gue dong mau ngapain ini kan apartemen gue"jawab andre mengunci kedua tangan intan

"Lho mau ngapain?, lepasin gue"intan meronta-ronta untuk kabur tapi dia tidak berhasil bagaimana pun apartemen ini milik Andre jadi semua  kunci ada pada tangan Andre

"Sini lho"andre manarik intan masuk kedalam kamar dan membaringkan intan di sana

"Lho mau ngapain, lho jangan macam-macam ke gue, gue bisa laporin lho ke polisi" Intan berusah bangun dari kasur itu tapi tetap di halangi oleh Andre

"Lho mau laporin gue ke polisi, hahahah silakan gue nggk takut"

Andre memperhatikan tubuh intan dari ujung rambut sampai kaki"tubunya bagus juga, bibirnya benar-benar menggoda, rasanya gimana ya?"ucap andre membatin

Andre mendekatkan wajahnya ke wajah intan

"Lho mau ngapain, Jangan macam-macam lho"ucap intan ketekutan

Cup.. Andre menempelkan bibirnya ke bibir intan, andre mulai memperdalam ciumannya, intan terus meronta intan terus menolak tapi dengan kekuatan Andre yang kuat  mengikat tangan dan kaki Intan membuat intan tidak bisa berbuat apa-apa

Andre mulai melumat dalam dan ganas bibir intan, setelah puas dengan permaina bibirnya ciumannya turun keleher intan Andre menjilat menggigit dan menghisap kuat leher intan, Andre dengan ganasnya meremas payudara dan menyusui payudara intan dengan ganas kayak bayi yang sedang kelaparan

"Gue mohon jangan lakukan ini "ucap intan memohon air matanya sudah bercucuran jatuh

Andre tidak menanggapi ucapan intan ia memperdalam ciumannya semua leher intan sudah di hisap kuat oleh Andre hingga banyak kissmark disana

Ahhhh desahan geli dan sakit keluar dari mulut intan

Intan dengan sekuat tenaga bangun, dan berniat untuk kabur, intan berlari ke arah pintu"sial pintunya terkunci"ucap intan

Andre berjalan kearah intan dan membanting kasar tubuh intan kembali keatas kasur

Andre semakin mempercepat aksinya
Ia membuka bajunya dan celana yang intan pakai, tersisa celana dalam intan dan langsung membukanya juga
Tampa basa basi ia meremas inti kewanitaan intan dengan kuat

"Jangan itu sakit gue mohon"ucap intan menangis, kini kekuatan intan sudah tidak ada, hanya sakit yang intan rasakan di seluruh tubuhnya karena Andre membantingnya tadi.

Dengan tidak sabar Andre mamasuki tubuh intan, air mata intan jatuh menahan sakit di area kawanitaannya
"Oh my God ternyata di masih perawan, ternyata seenak ini meniduri gadis yang masih perawan"" ucap Andre dalam hati

Andre terus saja memompa kejantananya kedalam liang mahkota intan Tampa henti

Plokk

Plokk

Hanya suara desah dan rasa sakit yang memenuhi kamar itu.

Andre memperkosa intan hingga jam 3 Subuh,  hal itu membuat intan merasa sangat lemas dan kesakitan dengan permainan kasar Andre

Matahari bersinar menembus dari kaca jendela, burung kerkicau, pagi yang cerah seolah-olah alam memberikan kode kepada dua insan yang masih tidur dengan nyenyak

Aauuu

Intan banguan dan merasakan sakit di bagian kewanitaannya intan menoleh ke sebelahnya ia melihat Andre yang masih tidur dengan keadaan masih menyusui payudaranya, intan yang melihat hal itu langsung melepaskanya "dasar laki-laki biadab, kurang ajar"seru intan dalam hati ia bangun dan berjalan mengambil bajunya yang sudah tidak beraturan di lantai air matanya sadari tadi jatuh membasahi pipinya, intan merasa seperti seorang pelacur murahan,
Intan pergi meninggalkan Andre yang masih damai dengan tidurnya

******
Disini lain aydan sangat cemas memikirkan keberadaan intan, sedari kemarin tidak ada kabar
Aydan mengusap kasar wajahnya frustasi

"Intan aku mohon jangan buat aku cemas kayak gini kamu dimana?"ucap aydan satu tangannya sibuk menghubungi intan

Aydan teringat dengan Najwa sahabat intan

Calling..

Najwa

"Halo Najwa apa intan bersama kamu sekarang?"ucap aydan

"Tidak, sedari tadi saya menghubunginya tapi tidak ada jawaban"ucap Najwa dari sebrang sana

"Ya udah kalau kamu sudah dapat kabar tentang intan  hubungi aku cepat" ucap aydan lalu mematikan panggilannya

Aydan melajukan mobilnya di sepanjang jalan kota, ia sangat cemas dengan keberadaan intan

                                 

Antara Dendam Dan Cinta (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang