Part 29

240 24 0
                                    

Enjoy the story...

Author pov.

Sebuah senja mega kemilaunya yang berwarna keemasan menyinari langit sore kala itu.
Suara gemeretuk gigu zio terdengar dari arah luar pintu ruang bersalin. Ia tengah dilanda dilema sekaligus tak sabar menunggu kelahiran anak pertamanya yang sangat diidam idamkan oleh mendiang ayahnya pula.
Sebentar lagi ia akan menjadi seorang ayah. Hanya tinggal menghitung jam dan zoya akan segera melahirkan bayinya.

Di dalam ruangan bersalin, zoya.
Ya perempuan muda yang kini telah genap berusia 19 tahun itu kini tengah memejamkan mata dan memegangi perutnya yang telah mengalami kontraksi sejak 3 jam yang lalu.
Ia menahan rasa sakit yang mendera tubuhnya dengan memegang pinggiran brankar dengan kencang.

"Sshhhh... eunnghh..."
Zoya merintih lirih.
Ia memegang erat erat besi pinggiran brankar ketika kontraksi pembukaan kelahirannya menderanya.

"Sebentar ya bun...
Baru pembukaan 7, tunggu sampai pembukaannya genap baru boleh mendorong bayinya keluar...
Sabar ya bun..."

"Bisa minta tolong panggilkan suami saya...!
Sshhh..."
Zoya meminta seorang perawat yang hendak keluar ruangan bersalin untuk memanggil zio masuk ke dalam ruang bersalin untuk menemaninya mengeluarkan jabang bayi benih suaminya itu.

"Baik bun..."

Cklek...
Zio segera masuk kedalam ruangan bersalin istrinya dengan tergesa.
Ia sungguh merasakan ketakutan dan gelisah yang luar biasa diluar sana.
Bahkan ia sampai lupa dengan pakaian yang dikenakan nya.
Ya hanya kaos oblong berwarna hitam dengan celana training panjang senada.
Ia terburu buru mengantarkan zoya ke rumah sakit karena zoya mengalami kontraksi yang hebat saat ia baru saja menyelesaikan acara nge-gymnya siang ini.

Flashback on.

Zio mengangkat beban cukup berat di kedua tanganya. Yah barbel inilah teman setianya setelah treatmill dan alat fitnes lainnya.
Setelah lari di treatmill 30 menit barulah ini kegiatannya selanjutnya.

Barbel berbobot 10 kg itu ia angkat dan turunkan dengan kedua tangannya cukup gesit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Barbel berbobot 10 kg itu ia angkat dan turunkan dengan kedua tangannya cukup gesit.
Ia memang sering berolahraga dan dalam jangka waktu cukup lama. Yah sebagai salah satu cara menjaga kesehatan sekaligus keindahan tubuhnya.

Saat zio sedang asyik memainkan barbel tiba tiba saja zoya datang ke ruang gymnya dan meletakkam segelas susu dan juga roti sandwich untuk sang suami, siapa lagi kalau bukan zio.

Greb..
Saat hendak berbalik pergi, zio menahan tangan zoya dan menariknya cukuo kuat sehingga zoya jatuh ke dalam pelukan suaminya yang penuh dengan keringat ke-sexy-annya.

"Ih kak lengket tau...
Kakak mandi dulu gih..."
Zoya berusaha keluar dari dekapan zio yang sengaja melakukan itu untuk menggodanya.

"Sebentar saja sayang...
Aku mau mencium anak kita dulu..!"
Zio melepaskan belitan lengannya di pinggang zoya dan berlutut dilantai.
Ia mendekatkan wajahnya me arah perut zoya yang besar. Maklum bulan ini adalah bulan ke 9 kehamilannya dan tinggal menghitung hari menunggu kelahiran bayinya.

2Z Love Story (Zoya & Zio) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang