Enjoy the story...
Zoya pov.
Aku terbangun saat malam telah merambah langit yang gelap.
Aku mengucek mataku dengan kedua tangan. Aku melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 2 malam. Jam beker kecil milikku ini lah yang selalu kubawa sejak tinggal disini. Di rumah suamiku.
Ah pantaskah aku menganggapnya seperti itu?
Memang usiaku dengannya tak terpaut terlalu jauh dengannya. Tapi aku merasa tak cukup pantas untuk tinggal disini dan berada ditengah tengah mereka.
Tentu saja kak zio dan alisia.
Siapa lagi?
Bukankah kisah ini mengenai kehidupan mereka?Aku melihat ke arah pakaianku.
Ah rupanya aku masih memakai seragam.
Oh iya, aku baru ingat kalau semalam kak zio demam dan aku mengompresnya. Lalu bagaimana aku bisa tidur di atas kasur ini?mungkin kah kak zio yang menggendongku?Tuk,
Aku memukul dahiku sendiri.
Aku ingin menyadarkan pikiranku dari khayalan khayalan konyolku.
"Ah jangan berpikir yang macam macam,
Bagaimana mungkin kak zio mau menyentuhku..?
Dia membelaku saat dirumah sakit karena ia tak ingin ada keributan itu saja dna perasaan bersalah sebab membuatku terbaring dirumah sakit...
Aku tak boleh mengharapkan sesuatu yang lebih darinya...
Entah bagaimana caranya nanti aku bisa hamil dan segera lepas dari mereka kalau ia sama sekali tak ingin menyentuhku...?
Ah entahlah...
Aku bingung..."
Aku memutuskan berjalan keluar kamar untuk ke dapur setelah mengganti seragamku dengan piyama tidur tentu saja.
Perutku mulai terasa lapar. Entah bik santi tadi masak atau tidak aku juga tak tau.
Tapi aku tak ambil pusing, tinggal masak apapun bahan yang ada didalam kulkas asalkan bisa dimakan. Itu saja sudah cukup bagiku.Saat aku sampai di dapur, aku melihat ke dalam kulkas dan menemukan sekotak kecil salad buah dingin. Ada banyak sekali buah di dalamnya. Dan saat kucicipi sausnya.
"Eum.. Yummy..."
Kau memutuskan mengambilnya dan mengambil sebuah sendok untuk memakannya di pantry.
Kurasa ini saja sudah cukup untuk mengganjal perutku. Toh aku sudah biasa menahan lapar, bukan?
Jadi salad buah sangat cukup sekali untuk mengisi perutku yang kecil ini.Saat aku menikmati separuh salad buah di hadapanku, kudengar suara bel pintu dipencet.
Kulihat bayangan seseorang berdiri dari sofa ruang tamu dan menyalakan saklar lampu.
Saat lampu menyala aku baru tau kalau sosok itu adalah kak zio. Apa dia sedang menunggu seseorang?
Sampai sampai ia tidak tidur saat malam sudah larut seperti ini."kenapa kau baru pulang sia...?
Jam berapa ini?
Ingatlah kau punya suami, sia...!"
Kudengar suara kak zio yang agak meninggi.
Karena penasaran aku memutuskan mengintip dari balik lemari pajangan pembatas dapur dan ruang tamu."diamlah zio..
Aku lelah dengan semuanya.. Hatiku serasa sesak saat ayahmu itu memintamu menceraikan aku...
Aku sakit zio... Aku sakiit.."
Kulihat alisia datang dengan sempoyongan. Kurasa ia sedang mabuk.
Benarkah selama ini ia merasa tertekan karena ayah mertuanya kurang menyukainya? Dan bahkan meminta kak zio untuk menceraikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
2Z Love Story (Zoya & Zio) END
FantasyHari ini adalah hari senin. Aku memulai hari dengan senandung sambil berjalan ke Sekolah. Sekolahku yang berada cukup dekat dengan rumah memudahkanku untuk menjangkaunya. Sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melaju disampingku tepat saat itu terdap...