Part 21

335 29 4
                                    

Enjoy the story ya...

Zio pov.

Shino, sahabatku satu itu telah sangat membantuku menemukan siapa tikus besar yang selama ini telah menggerogoti perusahaanku. Aku sangat berhutang budi padanya.
Itu sebabnya aku juga selalu berusaha membantu nya saat ia berada di masa sulit ditinggal kabur kekasihnya, ivy saat acara pertunangannya dan si ivy itu hendak dilangsungkan. Dan alasan yang di kemukakan olehnya sangatlah tidak masuk akal dipikiranku. Tapi lain halnya di pikiran shino, kurasa ia telah diguna guna oleh gadis itu. Ia selalu membela ivy bagaimanapun alasan dan keadaan gadis itu.
Namun apalah daya kalau bukan jodoh, tetap tak akan pernah bersama.

Flash back on

Saat itu lebih tepatnya 2 hari setelah acara pertunangan itu batal, shino, jack dan aku melakukan pencarian pada ivy. Kami bertiga berpencar mencari keberadaan ivy, calon tunangan shino di semua tempat di dalam dan diluar kota. Kami menghampiri setiap bandara, terminal, stasiun dan pelabuhan yang bisa kami jangkau untuk mencari gadis berambut hitam sepunggung itu.

Kuakui gadis itu memang cukup manis,
Kulitnya yang berwarna kuning langsat, lesung pipit di pipinya, dan bibir mungilnya tampak imut imut saat dipoles lipgloss berwarna merah muda. makanya shino bisa jatuh hati padanya.
Ah tidak lebih tepatnya cinta mati alias jadi bucin dari gadis bernama ivy itu.

Saat aku tengah menyelesaikan meetingku bersama seorang investor yang cukup menggoda, tak sengaja kulihat gadis itu tengah bergandengan mesra dengan seorang pria yang eum... Bisa dibilang agak berumur.
Mungkin seumuran ayahku, george abraham. Kurasa pria yang tadi digandeng oleh ivy adalah samuel ayah dari dominic, sang investor yang baru saja meeting denganku.
Astaga, aku bahkan sampai tak bisa berbicara apapun - speechless.

"halo, shino...
Datanglah ke kantor pengusaha dominic sekarang...!"
Aku mendial nomor ponsel shino.

Ada apa, zio?
Apa apaan kau ini...?
Aku sedang mencari ivy... Kalau masalah pekerjaan yang kau urus, urus saja sendiri!
Aku ingin fokus mencari Ivy-ku...
Terdengar sentakan yang kurasa agak cukup kasar. Dan ini pertama kalinya seorang shino menaikkan nada bicara pada sahabatnya, ya maksudku aku dan jack.

"dia ada disini..."
Aku tak ingin shino salah faham dan malah menyalahkan ku nanti, jika sampai aku mengatakan hal buruk mengenai kekasihnya.

Dimana?
Kantor dominic?
Apa ia bekerja disana?
Sahabatku yang lugu.
Aku sangat kasihan padanya.
Sungguh sangat disayangkan.
Ivy adalah cinta pertamanya tapi gadis itulah yang menyakiti shino hingga saat ini.

"segera lah kemari dan lihatlah sendiri...!"

Klik,
Aku menutup sambungan telepon shino secara sepihak.
Aku benar benar tak bisa mengatakan hal yang akan menyakiti sahabatku, lebih baik ia melihat sendiri kelakuan perempuan yang sangat ia bela dan cintai itu.

Shino datang dengan tergopoh gopoh memasuki lobi kantor dominic.
Aku agak khawatir dengan kondisi kejiwaan shino jika tahu mengenai hal ini.
Tapi jika ia tak segera tahu ia akan terus membabi buta mencari keberadaan kekasihnya.

"dimana ivy, zio?
Katakan di divisi mana ia bekerja?"
Shino yang masih mengatur nafasnya berbicara sambil tersengal sengal.

"duduklah dulu...
Aku akan mengatakannya setelah kau tenang shino..."
Aku berdiri hendak menggiring shino untuk di sofa lobi kantor. Tapi tanganku segera ditepis olehnya.

"tidak penting aku tenang atau tidak...
Segera katakan dimana ivy sekarang...!"

"tapi... Tunggu dulu...
Kumohon tenangkan dulu dirimu...!"
Aku berusaha menenangkan shino agar ia tak semakin terguncang nantinya jika sampai melihat apa yang ivy lakukan bersama pria lain.

2Z Love Story (Zoya & Zio) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang