part 24

296 32 2
                                    

Enjoy the story...!

Author pov.

Seorang gadis muda dengan rambut sepinggang terbangun karena mendengar keributan diluar rumahnya.
Perlahan ia mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang memasuki penglihatannya.
Zoya.
Ya zoya terbangun saat hari masih sangat pagi. Bahkan matahari saja baru mulai terlihat sedikit.
Zoya mengalihkan tangan zio yang memeluk perutnya secara perlahan.

"Ada apa ya? Kenapa ribut sekali...?
Bukankah ini masih sangat pagi...?"
Zoya membenarkan posisi piyamanya dan keluar dari kamarnya.

Di dekat dapur, ia menemukan bik santi tengah berkutat dengan alat alat masak di dapur.

"Ada apa sih bik...?"
Zoya menanyakan mengenai keributab diluar rumahnya pada bik santi yang tengah memotongi sayuran dan bumbu dapur lainnya.

"Saya juga tidak tau non...
Tapi kelihatannya sih saya gak asing.. tapi lupa siapa..."

"Ya sudah tidak apa apa bik...
Biar saya lihat sendiri aja... mungkin aja kenal..."
Zoya berjalan ke arah pintu hendak melihat siapa yang masih pagi pagi buta begini bertamu ke rumah suaminya.

Saat membuka pintu utama rumah ini, zoya agak terkejut. Rupanya yang tengah beradu mulut dengan satpamnya adalah seorang wanita.
Wanita itu terlihat dewasa dengan rambut terurai panjang dengan tatanan dan make up yang cukup, ekhem.. menor mungkin.

"Ada yang bisa saya bantu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada yang bisa saya bantu...?
Mencari siapa ya mbak...?"

"Hey kau....
Kau zoya kan...?"
Wanita yang memakai mantel panjang selutut dengan usia yang kira kira jauh diatas zoya itu bergerak ke arah zoya sambil berbicara dengan nada tinggi.

"Iya saya zoya...
Ada apa ya mbak...?"
Zoya yang tak tau siapa wabita di depannya. Tak merasa keberatan harus mendapatkan balasan sinis dari perempuan di depannya ini.

"Maaf non... dia ini kasar sekali...
Sudah lah pergilah dari sini nyonya... jangan ganggu non zoya...!"
Pak wongso satpam yang sekaligus meropel menjadi supir pribadi itu menghadang jalan perempuan berliptint tebal itua agar tak mendekati atau bahkan malah menyakiti zoya.
Ia tak ingin nyonya mudanya itu disakiti oleh perempuan yang agak brutal itu baginya.
Gayanya saja seperti bangsawan tapi kelakuannya tidak lebuh dari preman.

"Pergilah satpam bodoh...!
Menyingkirlah...
Udah tua masih aja ngurusi urusan orang muda... tidak ingat umur apa...?"
Wanita itu menampik dan bahkan berusaha mendorong pak wongso agar tak menghalangi jalannya.

"Non masuk saja...
Biar pak wongso yang ngusir keluar wanita gila ini..."
Zoya cukup terkejut dengan sikap kasar wanita itu dan bahkan bisa dibilang ia tidak punya attitude sama sekali.

"Apa kau bilang?
Aku gila...?
Biar kuberi tahu siapa yang gila...!
Dia yang gila dan telah merebut tempatku dirumah ini...!"
Greb,
Tangan wanita yang tak zoya ketahui namanya sampai sekarang rupanya telah berhasil menggapai tangannya. Tangannya di cengkeram kasar oleh wanita itu sampai sampai membuat zoya meringis kesakitan.

2Z Love Story (Zoya & Zio) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang