Enjoy the story ya...!
Author pov.
Pagi mulai merambah langit. Zoya terbangun lebih awal dan kembali ia segera berlari ke wastafel di kamarnya untuk memuntahkan apapun yang ada di perutnya.
Zoya ingin memastikan penyakitnya ini dengan membeli test pack nanti siang sepulang sekolah. Ia ingin berangkat sekolah sendiri nanti agar zio tak mencurigainya.
Paling tidak jika ia memang tidak hamil, hanya ia saja yang kecewa.
Begitu lebih baik pikirnya.Kriiiiiiiiiingggg...
Suara bel pulang sekolah berbunyi nyaring. Tekadnya sudah bulat untuk membeli alat terlarang bagi kaum hawa berusia muda sepertinya.Ya testpack.
Alat itu adalah alat test kehamilan dan pastinya akan dipandang sebelah mata jika ada gadis muda seumurannya yang membelinya di apotik.
Zoya tak perduli. Yang terpenting baginya adalah mengenai kejelasan penyebab dari keadaan tidak nyaman pada tubuhnya ini.Perlahan zoya membuka pintu apotek dan berjalan mendekati sang apoteker yang bisa melayani pesanannya.
"mau beli apa mbak...?"
Zoya agak ragu. Ia takut dianggap sebagai perempuan yang tidak baik.
Padahal ia sudah menjadi istri seseorang bukan lagi gadis biasa."eum...
Bisakah aku membeli test pack...?"
Setelah mendengar ucapannya, apoteker perempuan itu menatap menelisik pada zoya. Bagaimana tidak ia masih mengenakan seragam SMA dan membeli sesuatu yang aneh di apotek?
Aneh dalam tanda kutib agak mengejutkan bagi kalangan gadis muda seusia zoya."untuk siapa...?"
"untuk ibuku... Sejak semalam ia mual mual terus... Dan ayahku berniat membuktikannya dengan menyuruhku membeli alat itu..."
Zoya terpaksa berbohong. Ia mengucapkan apa saja yang terlintas dipikirannya tanpa pikir panjang.
Zoya lalu tersenyum setelah mengatakan itu, membuat apoteker perempuan itu tersenyum juga dan langsung mengambilkan testpack untuknya."selamat ya...
Kukira kau yang hamil, adik manis...
Jika hasilnya kurang memuaskan, kau bisa periksakan ibumu itu ke dokter kandungan saja...""iya terimakasih kak..."
"sama sama..."
Zoya segera pergi dari apotek itu setelah membayar. Ia akan mengeceknya sekarang juga.
Zoya melajukan sepedanya ke arah taman dan mencari toilet umum di sana.Cklek,
Zoya masuk ke dalam toilet dan mulai menunggu dengan harap harap cemas. Menunggu hasil tes dengan alat tes kehamilan yang telah ia beli tadi.
Dan positif.Zoya terkejut.
Ia tak menyangka akan muncul dua buah garis merah di alat itu. Jadi ia benar benar telah hamil. Ada janin dalam rahimnya.
Tapi bagaimana dengan sekolahnya?
Bagaimana kalau sampai teman temannya tau mengenai hal ini?
Ia pasti akan dikeluarkan dari sekolah.
Padahal ujian akan dilaksanakan beberapa hari lagi.
Apa yang harus ia lakukan?
Harus kah ia sembunyikan kehamilannya ini? Ya jika pada teman temannya.
Tapi pada zio, ia harus memberitahukan berita membahagiakan ini padanya.
Pria itu sangat menantikan bayi ini, bukan?
Tapi setelah ia melahirkan ia pasti akan diusir dan dicampakkan.
Ia tak ingin ditinggalkan oleh suaminya.
Mendadak perasaannya jadi bimbang.
Ia tak tau harus berbuat apa mengenai berita bahagia ini.
Setelah membersihkan alat itu, zoya memasukkannya lagi ke dalam wadahnya dan menyimpannya dalam tas sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
2Z Love Story (Zoya & Zio) END
FantasyHari ini adalah hari senin. Aku memulai hari dengan senandung sambil berjalan ke Sekolah. Sekolahku yang berada cukup dekat dengan rumah memudahkanku untuk menjangkaunya. Sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melaju disampingku tepat saat itu terdap...