Hari ini adalah hari senin.
Aku memulai hari dengan senandung sambil berjalan ke Sekolah.
Sekolahku yang berada cukup dekat dengan rumah memudahkanku untuk menjangkaunya.Sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melaju disampingku tepat saat itu terdapat kubangan lumpur yang cukup dalam di jalan raya.
Byuuur,
Sontak seluruh seragamku basah dengan air lumpur. Kurang ajar sekali orang itu.
Awas aja kalau sampai ketemu lagi bakal kuhajar orang itu."isssh... sial sekali aku hari ini..."
Aku mengelap baju seragamku yang terkena air kubangan.
Ku akui aku agak risih dengan pakaian basah.
Tapi apa boleh buat aku harus memakainya sampai akhir hari nanti.Pulang sekolah aku sangat terkejut saat melewati pagar rumah. Ada sebuah mobil mewah terparkir di luar.
Aku ingat mobil itu. Itu adalah mobil yang sama yang membuatku kedinginan seharian ini karena pakaian yang basah.
Aku akan menghajar pemiliknya.
Pasti.Aku membuka pintu rumah perlahan, disana ada seorang pria dengan setelan jas lengkap berwarna hitam yang mencolok.
Astaga, mana bisa aku menghajarnya?
Dia...
Ku akui ia tampan, hidungnya mancung, rahangnya tegas dan memiliki tubuh yang tinggi dan kekar. Kurasa ada roti sobek di perutnya.
Eum, bukan roti sungguhan maksudku six pack.
Tau kan?"oh Zoya, kau sudah pulang nak...
Kenalkan ini nak Zio...
Dia anak yang baik nak..
Dia mau melamarmu, zoya..."
Ibu mendudukkanku di sampingnya.
Aku memicingkan mata melihat wajahnya.
Tatapannya datar persis seperti tembok."apa?"
Aku terkejut setengah mati.
Apa yang baru saja ibu katakan.
Pria tembok itu mau menikahiku?
Aku kan masih sekolah?
Aku menatap wajah lelah ibu.
Aku tak Tega membuatnya kecewa.
Apa yang harus kuperbuat, tuhan?
Haruskah aku menikahinya atau memilih kabur saja dari rumah..?Tbc.
Baca kelanjutan cerita romanceku yang lain ya...
Sekali baca satu part pasti bakal ketagihan..
No plagiat ya...
Hak cipta dilindungi undang undang.
KAMU SEDANG MEMBACA
2Z Love Story (Zoya & Zio) END
FantasyHari ini adalah hari senin. Aku memulai hari dengan senandung sambil berjalan ke Sekolah. Sekolahku yang berada cukup dekat dengan rumah memudahkanku untuk menjangkaunya. Sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melaju disampingku tepat saat itu terdap...