Part 20

410 27 6
                                    

Enjoy the story...

Author pov.

Di tengah gang yang memiliki penerangan yang remang remang seorang perempuan muda tengah berjalan dalam diam. Ia beberapa kali melirik ke kanan dan kekiri dimana dinding dinding tinggi pembatas rumah rumah besar dikanan dan kiri jalan berdiri kokoh.
Kakinya pun semakin berat saja disetiap langkah kakinya.
Hari ini ia dikerjai teman sesama office girl sepertinya.
Ya zoya hari ini harus menahan dingin di siram seember air bekas digunakan untuk mengepel lantai oleh OG senior yang agak tak terlalu menyukainya.
Ditambah dengan dikunci di gudang kantor dengan pakaian yang agak basah membuatnya semakin kedinginan.
Perut kosong karena belum sempat makan membuat asam lambungnya naik, untunglah satpam penjaga kantor mendengarkan teriakannya dari dalam gudang dan memberinya sepotong roti sebagai pengganjal perutnya.

"maafkan ibu ya nak...!
Sebentar lagi kita akan makan dirumah bersama nenek fifah...
Bersabarlah sebentar ya..."

Tiba tiba sebuah cahaya menyilaukan mata melaju sangat cepat dari arah depan zoya.
Zoya terkejut.

"aaaaaaa....."
Zoya menutupi wajahnya dengan kedua tangannya bersiap menerima rasa sakit yang akan ia rasakan.

Ckiiiit...
Suara rem terdengar nyaring sekali di telinga. Lalu suara deru motor itu berhenti.
Hening.
Zoya memberanikan diri membuka matanya melihat siapa yang ada dihadapannya.

"kau tak apa...?
Maaf aku hampir menabrakmu..."
Seorang pemuda berkaca mata turun dari motornya dan menyentuh kedua bahu zoya.

"Seorang pemuda berkaca mata turun dari motornya dan menyentuh kedua bahu zoya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zoya terpaku menatap wajah pria didepannya.
Ia seperti mengenal wajah itu.
Tapi entah lah ia lupa dimana. Muka imut imut dan manis saat tersenyum meski memiliki rahang tegas diwajahnya.
Pemuda itu membenarkan letak kacamata diwajahnya.

"kau lupa padaku...?
Aku salah seorang karyawan di kantor tempatmu bekerja...
Namaku fian..."

"oh kakak juga staf kantor cabang Z.i.A corp juga...
Eum.. Bisa tolong lepaskan sentuhan tangan kakak dibahu saya...?!"
Zoya lalu mengangguk angguk.
Ia merasa agak kurang nyaman dengan sentuhan kedua tangan pria bernama fian itu dibahunya.
Lagipula ia sudah bersuami meski tak sedang dalam keadaan bersama ia harus mengerti akan kodrat dan statusnya. Terlebih ia tengah mengandung sekarang.

Fian gelagapan.
Ia lupa.
Ia segera melepas pegangan nya dibahu zoya dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Jelas ia tengah salah tingkah sekarang.
Fian memundurkan tubuhnya, ia lalu mengamati zoya dari atas sampai bawah.

Pakaian kerja?

"kau masih memakai seragam itu, apa kau baru pulang kerja?
Dan pakaianmu agak eum... Bau dan basah?"

Zoya menoleh ke kanan dan kekiri mencium aroma pakaian dan tubuhnya.
Ia meringis dan menutupi hidungnya.
Bau bekas air pel langsung menusuk indra penciumannya ditambah dengan agak basah juga lengket.
Membuatnya semakin tak nyaman.
Reflek zoya langsung memundurkan tubuhnya beberapa langkah dari fian.

2Z Love Story (Zoya & Zio) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang