PBBS- 13

619 28 0
                                    

Happy reading

"Ia hanya tak mau kehilanganmu nak, dia membunuh saudari kembarmu Karna saudari kembarmu sudah melakukan hal yang serupa pada calon anaknya" ujar om tersebut

"Kau pernah dengar 'nyawa di bayar nyawa, darah di bayar darah' itulah prinsip Sean, nyawa anak nya di bunuh begitu saja oleh saudari kembarmu Karna ia begitu cemburu kepada jalang yang beruntung bisa hamil benih Sean dan Sean juga sangat menginginkan seorang anak" lanjutnya dengan panjang lebar

Clara hanya bisa terisak dan memeluk om tersebut, ia mengeluarkan keluh kesahnya pada om tersebut.

*******

"Nona, anda dari mana saja?" ujarnya dengan panik saat baru melihat nona nya dari tadi

Yang di tanya hanya menganggapnya angin lalu dan berjalan begitu saja meninggalkannya. Walau pun di anggap angin lalu oleh nonanya, ia tak pernah berkecil hati, ia lantas mengikuti nonanya

"Pergilah, aku sedang tidak ingin di ganggu siapa pun" ujar sang nona saat mengetahui bahwa pengawal sekaligus asisten pribadinya itu sedang mengikutinya

mendengar hal tersebut, sang pengawal pun pergi tak lupa berpamitan dengan nonanya terlebih dahulu

Setelah kepergia pengawalnya, ia memasuki kamar lalu membanting semua benda yang berada di dekatnya dengan brutal, bersyukurlah karena kamarnya kedap suara, bagaimana jika tidak, pasti semua orang yang ada di mansion itu akan panik dengan keadaan nona mereka

**********

Clara tiba di rumah nya larut malam, ia sudah tau apa yang akan ia dapatkan setelah menginjakkan kakinya ke dalam sana

Benar saja, ia sudah ditatap datar oleh seluruh anggota keluarganya, dan juga raut wajah yang seakan akan menunjukkan 'dari mana saja kamu? kenapa baru pulang? masing inget rumah?'

"Assalamualaikum epribadehhhh" ucapnya sambil pura pura tak melihat anggota keluarganya

"Kemana nih?? ohh udh pada tidur yaa, dah malam, Rara lupa hehe" setelah mengucapkan itu ia bergegas ingin langsung kabur ke kamarnya tapi blm sempat memutar badannya, ia sudah di tahan duluan oleh abangnya

"Eh" Clara pura pura kaget dan baru ngeuh akan kehadiran mereka, mereka yang melihatnya hanya memutar bola matanya jengah akan tingkah konyol Clara

"Dari mana kamu? kenapa baru pulang?" baru saja Clara ingin menjawab pertanyaan dari mama tapi sudah di potong terlebih dahulu oleh sang papa

"Kamu itu anak perempuan Rara, gak baik jam segini baru pulang dan bahkan kamu gak pulang sama sekali ke rumah setelah pulang sekolah" ujar papanya dengan menatap Clara lelah, ia sudah terlalu sering mendengar dan mendapat kabar bahwa putri satu satunya ini sering membuat ulah bahkan sang mama saja sudah angkat tangan akan sikap Clara

'siapa yang bilang kalo aku cowo coba' ujar Clara dalam hati, dan meringis melihat orangtua dan abangnya sudah lelah akan sikapnya

"Maaf ma, pa, bang tadi Rara ketiduran di mansion Rara dan Rara juga lupa buat kabarin mama, papa sama Abang" ujar Clara dengan penuh sesal, ia menundukkan kepalanya karna bener benar merasa bersalah telah membuat mereka khawatir

"lain kali jangan di ulangin lagi, inget buat selalu kasih kabar sama orang rumah" ujar Kevin dengan bijaksana, ia berusaha menenangkan adiknya yang terlihat sangat bersalah

kedua orangtua mereka hanya bisa menghela napas kasar, mereka melupakan bahwa Clara mempunyai mansionnya sendiri

setelah itu Clara pergi ke kamarnya, ia mengganti bajunya dan bersiap untuk tidur tapi sebelum tidur ia membalas beberapa pesan dari teman temannya termasuk Sean

SEAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang