PSBB -15

564 26 0
                                    

Happy reading gaisss

maaf yaa jarang up hehe

jan lupa vote abis baca yaa

uhuyyyy aku malming up nih ahaha
--------

WARNING ⚠️ PART INI PENUH DENGAN KEKERASAN, SKIP AJH KALO KALIAN GAK KUAT SAMA KESADISANNYA

----------

di ruangan yang tamaram ini terdengar suara rintihan kesakitan, dan juga bau amis yang semerbak.

"s-sakkit, t-tolong aampuni ak-u"terdengar suara rintihan dan permohonan dengan begitu lirih dan menyayat hati tapi yang di minta tolong bahkan tak mendengar nya sama sekali

ctak

suara cambuk terdengar begitu keras dan juga rintihan kesakitan menggema di mana mana.

"aarrgghhh t-tolong ja-jangan"

"aarrgghhh"

"a-ampuni aakuu"

"maaf mmaaf"

"aarrgghhh"

"b-bunuh ssaja a-aku, tolong ja-jangan sseperti i-ini" teriakan tadi pun berubah menjadi sebuah lirihan yang begitu menyayat hati, tapi jika yang menyiksa saja tidak punya hati, lalu bagaimana ia akan berhenti untuk menyiksanya?

"nona tolong bunuh saya langsung, ja-jangan siksa saya nnona" ah suara yang begitu menyedihkan tapi bagaimana dengan yang di panggil nona tadi, apa ia akan membiarkannya, tentu saja tidak

"tidak bisa semudah itu om, kalo aku langsung bunuh om itu tidak akan seru" ujar sosok yang dari tadi menyiksanya, yah dengan rambut panjang terurainya dan sebuah pisau lipat yang selalu ia bawa kemana mana

"coba lihat kedepanmu, lihatlah di sebrang selmu om, di sana ada pamanku, dia masih bertahan walau sudah kusiksa berkali kali tapi kau mengapa begitu saja sudah minta langsung di bunuh, cih" lanjutnya dengan mengangkat dagu orang yang dia sebut om tadi dengan pisau lipatnya

" halo om, apa kabar? tolong semangati si tua bangka yang ada di sampingku om, dia sangat lemah" lanjutnya sambil mengukir sesuatu di lengan orang tersebut menggunakan pisau tumpulnya

"baiklah aku sudah letih berbicara"

Clara mengukir lengan orang tersebut dengan begitu teliti dan serius, suara teriakan dan rintihan kembali menggema di ruangan tersebut

tetesan darah, ah bukan tapi aliran darah yang cukup deras pun terjadi, bahkan pakaian clara hampir penuh dengan darah semua

setelah selesai ia bergumam 'ck ini balasan karna kamu sudah berani berkhianat di perusahaan saya, ah bukan ini belum seberapa'

Clara berjalan pelan ke tempat perkakasnya, di sana terlihat banyak sekali benda tajam, dari yang mata pisaunya sangat tajam hingga tumpul

Clara mengambil sebuah pisau yang jauh lebih kecil saat ia gunakan tadi, pisau ini juga sudah berkarat dan tumpul. bisa bayangin sesakit apa jika di paksa melukai tubuh? uhh pasti sangat sakit

sebelum kembali memulai, ia mengambil pemantik api dari saku celananya, menyalakannya dan memanaskan pisau yang ia genggam tersebut

setelah cukup panas, ia mendekat dan menarik lidah si penghianat  secara paksa, ia menyeringai dan langsung memotong lidah itu dengan pisau panas, berkarat dan tumpul yang ia pegang

ck.

terdengar suara decakan halus dari bibir Clara, yah lihatlah ia kesusahan memotong lidah itu, mungkin akibat pisaunya yang tumpul tapi dengan paksa Clara memotong lidah itu menggunakan pisau yang ia pegang sesari tadi dan yah, lidah itu pun terputus

SEAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang