PBBS -21

428 20 0
                                    

Ada saatnya aku akan pergi, bukan karena tidak mencintaimu lagi tapi karena aku lelah selalu berjuang sendiri
"someone"


Pagi ini clara terbangun akibat Celin yang menarik kaki nya membuat ia terjatuh cukup keras dari kasur king size nya sendiri

"bangsat" hanya umpatan yang keluar dari bibir ranum Clara dan menatap tajam Celin, "masih pagi gak usah bikin ulah" peringkatnya dan kembali naik ke atas kasur untuk melanjutkan tidur nya

Celin yang dari tadi memperhatikan Clara pun menarik narik tangannya bertujuan agar Clara terbangun dan segera pergi dari rumah ini,
"eh eh kok lo tidur lagi ra, bangun elah ini udh jam 7 emang lo gak mau sekolah"

jangankan merespon, Clara bahkan sudah seperti seorang gelandang yang di pungut Celin di jalan dan tertidur seperti seorang mayat, tiba tiba Celin mendapatkan ide yang pasti Clara skan segera pergi dari rumah ini

"ra tadi gw dapet kabar dari anak buah lo, katanya Rahmah kumat, dia hampir ngebunuh dirinya sendiri" Celin yang semula terlihat bersemangat tapi di akhir kalimat ia sengaja mengecilkan suaranya, tidak ingin membuat Clara bertambah khawatir

benar saja, Clara langsung terduduk dan mengambil ponselnya untuk memastikan apa yang di ucapkan Celin benar atau tidak

"shit, gw kecolongan" umpatnya kasar dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, sedangkan Celin sudah bersiap siap untuk pergi dari sana dan membereskan barang barangnya dan juga Clara

gak lama Clara keluar kamar mandi ia sudah terlihat lebih segar dan menjadi seperti semula. Clara berkeliling mencari Celin baru saja ingin berteriak untuk memanggil nya tapi ternyata orangnya sudah menunggu di depan pintu, Clara tersenyum simpul melihatnya

"ayo pergi" Celin tentu saja sangat antusias mendengar nya dan menggenggam tangan Clara, sebelum pergi Clara sempat berpamitan terlebih dahulu kepada mama nya

awalnya Clara ingin menuju rumah Rahmah tapi Celin mencegah nya dan menyarankan untuk pergi ke sekolah, sudah jelas Clara menolak tapi Celin mencoba meyakinkan Clara dan akhirnya mereka putar arah dan menuju sekolah

beruntunglah mereka memakai seragam jadi tidak perlu lagi memikirkan jika nanti di tanya guru atau bahkan osis di sekolah

******

"apa lo yakin semua ini bakal berhasil?" tanyanya dengan nada ragu, ia sedikit ragu akan rencana yang baru saja perempuan di sebelahnya ini menjelaskan secara rinci

"gw yakin, rencana ini pasti berhasil lo gak usah takut"balasnya tanpa menatap lawan bicaranya, seakan ia menganggap tidak ada orang lain di sekitar nya, "ngapain masih di sini? pergi sana!" lanjutnya sengan sedikit membentak di akhir kalimat

mendengar usiran yang memang jelas di tujukan untuknya pun ia bergegas pergi dari sana, tidak ingin melihat mood lawan bicaranya ini menjadi buruk dan berimbas kepadanya

setelah kepergiannya, perempuan itu menyeringai dengan sangat mengerikan membuat siapa saja yang melihatnya akan merinding ketakutan tiba tiba saja ia terkekeh lalu tertawa dengan kencang seperti orang gila

"lo liat ajh, gw pastiin semuanya akan terbalaskan gw gak akan biarin lo lepas gtu ajh dengan mudah sialan" desisan yang begtu tajam keluar dari bibir ranumnya, ia memancarkan siluet kebencian yang begitu mendalam namun jika di perhatikan dengan seksama mata itu juga memancarkan ke khawatiran walaupun tidak kontras

tak ingin berlarut, ia pun pergi dari sana tanpa seakan tak terjadi apapun

*******

"sshh..sakit bodoh" umpatan Clara terdengar cukup nyaring di lorong yang sepi ini

SEAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang