PBBS -24

410 18 0
                                    


btw aku mau cepet cepet tamatin cerita Sean ini, biar plong ajh, kan kalo aku lamain gini kek ada yang ngeganjel gtu rasanya

so aku pastiin cuman tinggal 4 -7 part lagi dan cerita ini akan kelar

emm mungkin wordnya bakal lebih dari 2k, jadi jangan bosen yak bacanya hehe

Pagi ini semua siswa dan siswi tiba tiba di kumpulkan di Aula sekolah, cukup mengganggu bagi siswa rajin tapi cukup menjengkelkan bagi murid nakal yang lelah berdiri sedari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini semua siswa dan siswi tiba tiba di kumpulkan di Aula sekolah, cukup mengganggu bagi siswa rajin tapi cukup menjengkelkan bagi murid nakal yang lelah berdiri sedari tadi

Hey bayangkan mereka di kumpulkan jam pelajaran ke-3 tapi sampai sekarang yang jelas sudah memasuki jam istirahat pun para guru belum satu pun memberikan alasan mengapa mereka di kumpulkan di Aula ini

“anjing banget nih guru kaki gw bisa mati rasa kalo gini terus” Dion yang memang sudah tidak sanggup lagi berdiri pun lebih memilih langsung duduk, ia tidak perduli jika di hukum nanti

“nih sekolah gw bom gpp kan ra?” Dengan tatapan yang di buat sepolos mungkin Celin bertanya yang sudah jelas jawabannya pada Clara, ia juga seperti Dion dan murid lainnya yang sudah muak akan guru yang tidak memberikan kejelasan

Clara mendengus kecil mendengarnya lalu terkekeh, melihat adiknya yang begitu lelah Clara menekuk kaki kanan nya untuk di duduki oleh Celin tapi belum sempat Celin duduk, ia sudah lebih dulu masuk ke dalam gendongan Deon, walaupun Celin sempat berontak tapi setelah melihat tatapan Clara ia menyerah dalam kungkungan Deon

“Mah lo udh pucet, yok pergi gw males diri di sini terus lo belom sarapan juga kan” Clara mengajak Rahmah untuk beranjak dari sana tapi melihat gelagat Rahmah yang sulit untuk berjalan ia sangat khawatir akan sahabatnya ini, “Arga tolong gendong Rahmah, kita ke kantin”

“Angel, Deon kita kantin” setelah mengabari Angel dan juga Deon Clara bergegas ke kantin di ikuti Angel, Deon dan jangan lupakan Sean yang setia mengekori Clara bagai ekor dan Dion yang di seret oleh Kevin

Melihat pentolan sekolah yang keluar barisan membuat semua orang mengikutinya, mereka ikut keluar dari aula dan tentu tujuan mereka kantin untuk mengisi perit mereka yang berdemo ingin di isi

Ramainya kantin tak membuat orang orang untuk bergosip ria, tentu saja apa lagi saat mereka menyaksikan sendiri bagaimana Deon menggendong Celin, seorang yang mengaku sebagai kembaran Clara

Lagi pula mereka tak bisa mengelak bukan, wajah Clara dan Celin sungguh mirip dan Kevin sendiri juga membenarkan bahwa Celin adalah kembaran Clara yang berarti adiknya juga

“anjir gw masih gak percaya Clara punya kembaran”

“lo pikir lo doang, gw juga kali”

“sifat iblis nya juga pasti ada tuh kan kembar”

“gw setuju, pasti ada bahkan sifat Clara yang bisa luluhin cwok dingin kayak Sean ajh juga ada dalam diri Celin”

“lo bener, lo liatkan gimana tadi Deon bisa gendong dia”

SEAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang