PBBS -20

430 19 1
                                    

"bukankah sebuah hubungan harus di kandaskan kepercayaan, lalu mengapa kau tidak bisa percaya padaku?"
Sean Kayro Zaiquin Alexi

....

pagi ini sekolah di hebohkan akan perilaku Clara yang berbeda dari biasanya, sebelumnya ia akan terlihat cool dan cuek tapi kali ini dia seperti gadis pada umumnya yang genit akan pria tampan

lagi pula siapa yang tidak tergiur akan pria tampan bukan, apalagi selain tampan ia juga mapan dan dari keluarga terpandang

Rahmah sendiri juga ikut bingung, ia yakin bahwa ini bukanlah Clara, ia sangat mengenal sahabatnya itu. terang terangan Rahmah menatap Clara dengan  menilai, tak lama datang angel ia juga ikut memperhatikan Clara yang menurutnya sangat berbeda

"lo yang pernah bully gw kan" satu kalimat keluar dari Clara dan mendapat perhatian semua orang, mereka penasaran apa yang akan di lakukan oleh Clara

Angel yang merasa itu untuknya hanya menaikan alisnya sebalah, mencoba meneliti kembali Clara yang hari ini sangat berbeda

belum sempat Angel bersuara tiba tiba saja Rahmah menarik tangan Clara keluar dari kerumunan orang orang dan mencari tempat yang jauh lebih sepi

sekiranya sudah merasa tempat ini paling sepi dan aman, Rahmah menatap Clara dengan tajam tidak ada lagi kehangatan atau kelembutan di pancaran matanya untuk Clara

"dimana Clara?" Rahmah berdesis tajam pada Clara ah bukan tapi lebih tepatnya Celin sang kembaran

"lah ini Clara lo ngapain nanya di mana Clara" terdengar sahutan dari Angel yang baru saja datang dan bergabung bersama mereka

Rahmah hanya berdecak kesal mengingat kebodohan dan ketidak tahuan tentang Kembaran Clara. Rahmah menatap Angel dengan tajam membuat yang di tatap mendelik kesal

"LO KURUNG DI MANA KALI INI CLARA HAH?!" sangking emosinya Rahmah bahkan tak bisa mengontrol emosinya, dadanya bergemuruh akibat mencoba untuk mengendalikan emosinya

"cih. harusnya lo mati ajh di tangan si keparat Sean" Rahmah kembali bersuara dan menatap Celin dengan tatapan benci

"hahahaha udah berapa lama kita gak saling bertegur sapa Pandya?" Celin mendekat dan menepuk pelan pipi bagian kanan Rahmah. Pandya adalah nama panggilan khusus dari Celin untuk Rahmah, Pandya berasal dari nama tengah Rahmah

Angel yang tidak tahu menahu hanya diam menyaksikan mereka, ia hanya perlu memantau jika nanti mereka berkelahi ia hanya berperan untuk memisahkan mereka agar tidak berlanjut. walaupun ini semua membingungkan untuk Angel tapi ia mencoba tenang dan menunggu di waktu tenang dan bertanya

"Pandya kan gw udh sering bilang sama lo kalo 'g akan ada yang bakal misahin kita berdua, jika pun salah satu mati maka yang satunya harus ikut mati' dan lo masih kagak paham juga?" Celin menjeda ucapannya, mendekati Rahmah dan semakin mengikis jarak di antara mereka berdua, lalu ia menepuk pelan pucuk kepala Rahmah beberapa kali

"ternyata lo gak sepinter itu" lanjutnya sambil berbisik di telinga Rahmah

Rahmah yang memang sudah muak akan tingkah Celin pun mencoba menyerangnya tapi tidak ada yang tau tiba tiba saja Clara sudah berada di depan Celin melindungi nya dari serangan yang akan di berikan Rahmah.

SEAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang