PBBS - 28

513 12 2
                                    

HALOOOOOO HEHEHEHEE

AKU BACK NIH, ADA YANG MASIH INGET ALURNYA GAK NIH? JUJUR AKU SENDIRI GAK SIH, LUPA:) KALO ADA YANG MASIH INGET KEREN BANGET SUMPAH, AKU BERHARAP ADA YANG NUNGGUIN SIH

AKU BACK NIH, ADA YANG MASIH INGET ALURNYA GAK NIH? JUJUR AKU SENDIRI GAK SIH, LUPA:) KALO ADA YANG MASIH INGET KEREN BANGET SUMPAH, AKU BERHARAP ADA YANG NUNGGUIN SIH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini Clara akan menemani Rahmah yang dijodohkan oleh orangtuanya pada salah satu teman kolega di kantornya. Disinilah mereka, di ruang makan keluarga Wiliam.

Sebelumnya Clara sudah menyarankan untuk mengajak Arga tapi Rahmah mengingatkan bahwa itu percuma orangtuanya sudah mengenal Arga dan Clara dari mereka masih kecil.

Makan malam yang sunyi, hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yang pelan. Clara fikir akan diisi dengan suara teriakan paling tidak suara menggelegar Rahmah tapi ternyata tidak.

Makan malam sudah usai kini waktunya dua keluarga untuk membahas perjodohan antara Rahmah dan seseorang pria yang cukup tampan di samping kiri Rahmah karena di seblah kananya di isi oleh Clara.

"baiklah teman mari kita resmikan perjodohan ini dan menjadikan keluarga kita semakin erat" ujar Prayoga Wiliam-daddy Rahmah tersenyum menatap lawan bicaranya

"mari, saya sudah tidak sabar ingin menggendong cucu" timpal lawan bicara Prayoga, Clara menahan tawa saat mendengarnya sedangkan Clara merenggut sebal

"ishhh apasih, Rahmah tuh masih SMA kelas 11 lagi, masih lama udah bahas cucu ajh" ujar Rahmah merenggut sebal menatap Daddy dan Mommynya

HAHAHHAAAAA

Terdengar suara tawa dari kumpulan orang tua dan juga Clara. Rahmah yang melihatnya hanya bisa melampiaskannya pada Clara dengan menarik rambut belakangnya kasar.

"hahahaaa saying, papa bercanda. kalian bertunanganlah dulu kalo bisa langsung nikah dan nanti setelah lulus langsung program anak" ucap teman Proyaga sambal cekikan di awal perkataanya

"mama setuju tuh, kalo bisa minggu depan nikah ajh gimana? setuju gak nih?" seorang Wanita paruh baya disamping pria tadi angkat bicara dan menyetujui usulan suaminya.

"mommy setuju sih, biar Rahmah ada yang ngawasin. kasian anak kecil mommy jadi terkena pengaruh buruk keseringan mainnya Rahmah" jawab setuju dari Indah William - mommy Rahmah

"padahal yang anak kandungnya gw kenapa yang kek di anak tiriin gw? ini sebenernya yang anak kandungnya gw apa si Clara dah" Rahmah berujar pelan, sangat pelan sehingga yang bisa mendengar hanya Clara dan Pria yang di samping kirinya.

Malam itu menjadi malam yang bersejarah menurut Clara, ia puas menertawakan Rahmah semalaman usai pertemuan selesei. bagaimana tidak tertawa puas jika orang yang dijodohkan dengannya adalah orang yang beberpa Waktu lalu suka mengantarkannya pulang. gilanya lagi dia tidak menolak sama sekali saat dijodhkan dengan Clara.

seakan akan dia sangat menantikan momen ini terjadi, dan putusan yang diambil dalam pertemuan tadi adalah Rahmah akan menikah bulan depan secara privat dengan hanya di hadiri oleh keluarga terdekat saja.

SEAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang