PBBS - 25

357 11 1
                                    

"APAAA!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"APAAA!"

"anjing banget emang tuh orang, liat ajh bakal dapet mainan kecil yang bagus dan asik dari gw"

"gak usah ambil serius kali mah, orang dia gak sengaja anjir"

"tau lo, sensi amat dah pms lo"

"iya emang kenapa hah!"

"njing"

"hahaha taik lucu lo bedua"

"dih"

rahmah dan arga mendelik ke clara, mereka merasa di dalam persahabatan mereka ini tidak ada yang waras satu pun, harus di bawah ke rsj semua

merasa di tatap clara menghentikan tawanya, dan menatap mereka dengan mengangkat satu alisnya, mereka menggeleng saat mengetahui apa maksud tatapan dari Clara

"gw mau--"

drrtt

clara yang merasakan getaran dari ponselnya menghiraukan ucapan rahmah, dan mefokuskan pada telponya

"kenapa?"

"gw takut"

"gw lagi di mall bareng rahmah sama arga, gw telpon angel buat nemenin lo dulu selama gw masih dalam perjalanan"

"makasih, jangan lama lama, cepet pulang"

"hm"

rahmah menatap clara bertanya, di ikuti dengan arga yang juga menatapnya bertanya, tanpa repot menjelaskan apapun clara pergi meninggalkan mereka begitu saja tanpa penjelasan

"anjing untung temen" rahmah mengumpat kesal karna tiba tiba di tinggal begitu saja oleh Clara

"asu" hey lihat bahkan arga juga ikut mengumpat akan tingkah clara yang membuat mereka kesal sendiri

berlari mengejar clara, mereka akhirnya bisa menyamakan jalannya bersama dengan clara walaupun terlihat sedikit kelelahan karna sempat tertinggal

karna sama sama masih kesal dengan clara, arga dan juga rahmah akhirnya hanya diam dan mengikuti clara.

cukup lama dalam perjalanan karna tadi sempat terjebak macet, tapi akhirnya clara dan kedua sahabatnya tiba di mansion pribadi Clara

tak~ tak~

suara ketukan sepatu yang mundur dua langkah kebelakang terdengar dengan jelas

clara yang tidak siap mendapat serangan pelukan tiba tiba dari Celin mundur dua langkah kebelakang, untung saja mereka tidak terjatuh karna ada campur tangan arga dan rahmah yang ikut menahan punggung dan pinggang clara

Celin menangis sesenggukan di pelukan clara, clara hanya mengusap rambut Celin pelan, yah Celin lebih pendek darinya

"sorry ra, si lilin kagak mau diem dari tadi ngerengek mau ketemu lo mulu"

clara mengangguk mendengar ucapan angel "makasih ya njel"

"sama sama"

"ppfff lilin njir"

di sela suara tangis Celin, suara tawa arga juga ikut terdengar cukup nyaring

clara, rahmah dan angel menatap arga jengah rasa rasanya mereka ingin menceburkan arga ke rawa rawa sekarang juga

menatap arga malas, clara lantas menggendong Celin ala koala dan membawanya naik menuju kamar Celin dan diikuti rahmah dan angel meninggalkan arga sendiri di sana

sadar merasa di tinggalkan, arga berteriak tidak terima atas perlakuan mereka padanya

"kenapa?" suara Clara terdengar cukup lembut di kamar Celin

"hiks g-gw takut"

menghela napas untuk mencoba sabar, ingatlah kalo clara bukanlah orang yang penyabar

"iya lo takut kenapa?"

lagi lagi hanya suara tangis yang menjawab ucapan Clara, merasa kesal clara menurunkan celin dari pangkuanya dan melepaskan pelukannya

suara tangis Celin semakin kencang, clara yang jengah akhirnya memilih pergi dari sana meninggalkan rahmah dan angel yang menemani Celin

melihat Celin yang semakin menjadi dan menatap kepergian Clara, Rahmah menghela napas prustasi

"udah ya ta, lo tau kan gimana clara dia bukan penyabar apalagi lo yang gak jawab gini, udah ya sstt"

rahmah mengusap pelan rambut Celin ia merasa kasihan dengannya walaupun ia tidak suka dengan Celin mau setidak suka apapun dia pada celin, tetap saja bukan celin itu saudara kandung Clara, saudara kembar lagi

"hiks shh huhu l-lo pergi ajh sono huhu gw srupp gw tau lo gak suka sama gw, sana hush huhu"

mendengar respon calista, rahmah menatapnya jengah ternyata mereka sama menyebalkanya

"mau se-gak suka apapun gw sama lo, gw juga gak bisa nutup mata tentang fakta lo itu saudara kembar clara"

Calista tertegun mendengarnya, ia kini berada di pelukan angel, sedangkan angel hanya menyimak saja pembicaraan mereka

"huft mending udahan nangisnya, lo kalo nangis terus yang ada nanti clara gamau deket sama lo"

angel mengangguk, menyetujui apa yang di ucapkan rahmah "udah ya lin, emang lo mau kalo nanti clara jauh jauh dari lo? bener loh apa yang di omongin rahmah barusan"

mendengar kalimat mereka berdua, Celin menghapus jejak air matanya, ia tersenyum walaupun masih sesegukan

"makasih, gw mau ke clara dulu, kalian keluar gih jangan di kamar gw"

setelahnya Celin berlalu meninggalkan mereka berdua di kamar tersebut

"asem banget tuh bocah"

"sabar ra"

.....

"lah lo ngapain di sini sendirian ra?

clara hanya melirik arga tanpa niat untuk merespon ucapannya

arga yang di cuekin pun memilih bungkam dan ikut duduk di samping Clara

kini mereka berdua berada di taman belakang mansion, terdapat gazebo di sana dan di sanalah mereka berdua duduk

"lo dah tau kalo sean mulai gerak?" arga menatap clara ragu dan juga takut, takut salah bicara

clara hanya diam tidak mengangguk atau menggeleng, arga bingung ada apa dengan sahabatnya ini

"sekarang jangan ada bahan bercandaan lagi, semuanya di mulai dengan serius gw mau ini semua cepet selesai"

"huum pasti, gw pastiin kita bakal nyelesain ini secepatnya"

mendengar itu Clara menghela napas, lelah juga ternyata dengan ini semua

"gw akan bunuh--"

"lo mau bunuh siapa bangsat"

SEAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang