Apa kamu bisa untuk selalu bertahan di sampingku di saat saat apapun? percayalah aku akan menjagamu dan menjadikanmu ratu di duniaku, apapun yang kau inginkan akan aku wujudkan tak perduli jika nyawaku sekalipun
"Sean Kayro Zackqueen Alexi".
...
Di tempat gelap ini terdapat beberapa orang di sekitarnya. bukan sedang ada pembantaian atau apapun tapi mereka sedang bermain petak umpet, pasti tau kan apa itu petak umpet
kaget? bingung? atau mungkin aneh? ah tapi mereka memang aneh, mana ada bermain petak umpet di gelapnya malam di tengah hutan pula.
aaarrgghh
suara teriakan dari tengah hutan membuat Celin berlari ke berupaya untuk mencari tahu siapa orang yang baru saja berteriak tapi langkah nya di cegah, untung saja ia tidak menabrak orang tersebut bagaimana jika ia menabraknya?
"BANGSAT NGAPAIN LO NGALANGIN GW?!" Celin berteriak kesal
cup
sebuah kecupan singkat yang mendarat pada bibir ranumnya, ia menatap horor orang yang baru saja mencium bibirnya, lalu menodongkan pistol kesayangannya guna mengancam
suara kekehan yang di keluarkannya membuat Celin bingung dan merasa kesal sekaligus, ia pikir hanya Sean yang gila nya sudah over ternyata masih ada
gila
gumaman lirih Celin masih tertangkap oleh pendengaran nya, beruntung pendengarannya tajam, sama seperti Sean
"gw udh bilang jangan ngomong kasar" setelah mengucapkan itu, ia menarik Celin keluar dari dalam hutan dan membawanya masuk ke dalam mobil yang ia bawa
selama dalam perjalanan hanya keheningan yang menemani mereka tidak ada satu pun yang mengeluarkan suaranya sekata patahkan
Celin menatap heran orang orang yang baru saja menghadang jalannya bersama Deon, mereka seakan memberikan nyawa nya dengan percuma kepada Celin yang sekarang sedang kesal setengah mampus
"TURUN ANJING, SINI LO KELUAR" suara teriakan dan gedoran di kaca membuat Celin semakin risih melihatnya, mengalihkan pandangan kepada Deon, ia mendengus saat mengetahui Deon sedang menatapnya
"jangan jangan lo juga bulol ke gw yak kek Sean?" Celin hanya sekedar menebak asal saat melihat Deon tapi tanpa di sangka Deon dengan suka rela menganggukanya kepalanya tak lama mengelus puncuk rambut Celin sebentar dan mengecup kening Celin cukup lama, berlalu keluar dan mengunci pintu mobil dari luar
sedangkan Celin hanya melongo tak percaya, tiba tiba saja ia merasa pipinya panas hingga ke telinga, bahkan jantungnya berdetak berkali kali lipat lebih cepat, padahal Deon tidak mengucapkan sekata patahpun malah ia menguncinya di dalam mobil dari luar
cukup lama mungkin sekitar 10 menit, barulah Celin tersadar dan menggelengkan kepalanya, berupaya menghalau perasaan aneh yang baru saja menghinggapi dirinya, berlalu melihat keluar menatap Deon yang sedang melawan mereka sendiri, ia cukup khawatir melihat Deon yang sudah hampir sekarat, mau tidak mau ia memecahkan kaca mobil dengan obeng, kebetulan di dalam mobil ada obeng, biarlah nanti Clara yang menggantinya ia mempunyai banyak uang di bank dan juga mansionnya
tak mau berlama lama, Celin langsung keluar saat ia merasa sudah bisa melewati pecahan kaca tersebut, tanpa hati hati dan memikirkan resikonya Celin menorobos begitu saja, terlihat beberapa goresan di lengan dan juga kakinya
setibanya di dekat Deon ia langsung memukul balik orang orang tersebut tanpa ampun, merasa di rendahkan mereka mengarahkan semua energinya untuk menyerang Celin
Celin hanya mendengus menghadapi mereka, mereka ini tidak ada apa apanya bagi seorang Celin, tanpa mendapat luka dari mereka Celin berhasil melumpuhkan mereka dengan sangat telak
menatap remeh, lalu terkekeh pelan, ia bingung siapa mereka yang mencoba mencari masalah dengannya, apa mereka tidak tau siapa dirinya?
"siapa lo semua?" berjongkok dan mencengkram erat dagu seorang ketua dari mereka
kesal karna tak di jawab Celin membenturkan kepalanya dengan kuat ke aspal jalan tanpa merasa kasihan sama sekali, darah keluar sangat banyak dari kepalanya, rasa pusing tak bisa ia cegah tapi ia masih sadar bahkan 100% sadar
"gw akan aduin lo ke Clara uhuk" ujarnya sambil menatap Celin remeh, bahkan setalah kepalanya bocor pun ia masih bisa sombong
Celin terkekeh, apa ia tak salah dengar? Clara? bukankah itu kakak kembarnya?
"lo tau gw siapanya Clara yang lo sebut hm?" Celin menjeda kalimatnya, memberikan lawannya untuk berfikir sebentar, tak sampai 5 detik, Celin menginjak dadanya erat, "gw CELIN ANGELINA PUTRI, kembaran CLARA ANGELINA PUTRI AHAHAHA lo gak tau siapa gw? bahkan lo gak tau kalo dia punya kembaran" lanjutnya sambil tertawa kencang, ia merasa terhibur oleh mereka, tak menyangka anak buah kakaknya sangatlah bodoh
"h-hah? ga-gak gak mungkin, lo gak mirip sama Clara gak usah ngaku ngaku kalo lo itu kembaran Clara" kaget, tentu saja tapi ia masih bisa menyangkalnya
tak mau buang buang waktu, Celin berjalan menuju Deon yang sudaj tidak berdaya namun ia selalu memandang Celin, bahkan tatapannya tak lepas sedikit pun dari Celin
"lo telpon ajh kakak gw, mending ke rs sono kasian gw liat nasib lo" setelahnya Celin membantu Deon untuk berdiri dan membawanya masuk ke dalam mobil
merasa Deon sudaj duduk dengan benar, Celin masuk ke kursi kemudi dan menjalankan mobil tersebut menuju rs
**********
"apa anda yakin untuk melakukan ini?" bertanya untuk kesekian kalinya, ia hanya takut jika tuannya ini nanti menyesal
"aku bosan mendengar mu mengulang pertanyaan yang sama untuk kesekian kalinya" jawaban dingin tersebut membuatnya menundukkan kepala, ia tau jika ia salah karena sudah lancang
"keluar" satu kata namun dengan suara dingin dan tegasnya membuat siapapun akan merasa merinding dan juga ketakutan
mendengar pintu yang sudah tertutup ia pun menghela napas kasar, timbul seringai licik di bibirnya dan terkekeh, ternyata mereka sangat bodoh sehingga mudah sekali untuk di bohongi
"tidak semudah itu, akan ku pastikan kalian berdua mati di tanganku sendiri" tatapannya tiba tiba saja berubah menjadi sangat tajam
"bodoh, kalian semua bodoh mudah sekali tertipu akan akan sikapku"
"aku tidak pernah mencintai siapapun karna itu hanyalah bulshit semata yang menjadi alasan kenapa orang orang sangatlah bodoh"
menarik laci yang berada di sampingnya, mengeluarkan secarik poto
memperhatikannya sebentar, tidak ingin berlarut ia pun memberi tanda X pada wajah yang berada dalam poto itu dengan tinta warna merah
terlihat tulisan di balik selembar poto tersebut setelah ia membaliknya
'Clara Angelina Putri Pratama dan Celin Angelina Putri Pratama'

KAMU SEDANG MEMBACA
SEAN
Action" Kau milikku, you mine " bisiknya pelan pada Clara 15+ _________________ ini bukan kisah cinta sean dan juga Clara tapi ini cerita penuh teka teki, misteri, blood dan kekerasan, ambil sisi positif nya buang sisi negatif nya. Sean Kayro Zaiquin Alex...