part 36 || maaf lagi

113 39 4
                                    


~kepercayaan itu sama seperti kaca, jika kamu sudah memecahkan nya, maka kamu tidak akan bisa mengembalikkannya. seperti itulah kepercayaan, sekali kamu menghancurkan kepercayaan seseorang. maka kamu tidak akan bisa mendapatkannya kembali.~


H A P P Y R E A D I N G 🦋

Setelah kejadian di rumah Gibran yang membuat Keila harus jujur bahwa dirinya di ancam, Keila sepertinya sudah mulai sering berdiam diri dan tidak menghiraukan teman temannya.

"Ya elah ni anak kesambet baru tau rasa lo." ucap Ana muak dengan Keila yang daritadi hanya diam saja.

"Ruqiah aja kali na" jawab Zara sambil mendekat ke arah Keila.

"Ruqiah nenek moyang lo, gue sehat ya." ucap Keila tiba tiba dengan wajahnya yang sinis menghadap ke arah Zara, sedangkan Zara yang ingin mendekat ke arah Keila tadi langsung terkejut dan hanya tersenyum tidak bersalah.

"Lagian lo kenapa sih diem diem, lagi cosplay jadi limbat ya lo." tuduh Ana dengan menyipitkan matanya. Keila benar benar kesal dengan teman temanya ini, sangat banyak bacot.

"Nanya mulu lo kaya dora." sinis Keila lalu pergi meninggalkan kelasnya.

"Heh itu kalimat kesayangan gue ya, gue tabok lo." ucap Zara lalu mengejar Keila dan meninggalkan Ana sendirian, sedangkan Ana hanya memanyunkan bibirnya dan mau tidak mau harus mengejar teman temannya.

Lalu mereka hanya berjalan menyusuri setiap sudut sekolah. Keila yang terus saja berjalan tanpa hentinya, sedangkan Zara dan Ana hanya mengikutinya dari belakang.

"Mau kemana sih Kei." oceh Ana yang sudah lelah mengikuti Keila yang tidak mempunyai tujuan.

"Kalo gak mau ikut yaudah si, ngapain ngintilin dari tadi." jawab Keila dengan nada ketus.

"Ck ni anak kenapa sih, tumben banyak omong? Biasanya kan di irit banget." Ana sidah kesal dengan sikap Keila. Sedangkan Zara hanya memperhatikan teman temannya yang sedang beradu bacot.

"Si Keila kalo lagi pms jangan di ganggu deh na bahaya." peringat Zara sok tau.

"Beneran pms?" tanya Ana yang sudah memperlambat jalannya dan beriringan dengan Zara

"Gak tau sih gue hehehe." jawab Zara tanpa dosa, sedangkan Ana hanya mendengus kesal dengan sikap dan tingkah laku zara yang kadang membuatnya emosi tidak ketulungan.

"Maaf Ana." sambung Zara saat dia tau bahwa Ana sedang kesal kepadanya. Ana hanya berdehem saja.

🦋🦋🦋

Disisi lain Dion dkk sedang ada di taman belakang sekolah, mereka sedang menikmati angin pagi yang menjelang siang itu. Seperti biasa, Gibran dan Alvi yang sibuk memainkan game online di hp mereka, Dion yang sedang membaca buku, dan Alvaro yang sedang mengotak ngatik laptop.

"Ck susah banget si ngelacak nya." ucap Alvaro tiba tiba mengundang teman temannya untuk melihat apa yang sedang di lakukannya.

"Kenapa?" tanya Dion menutup bukunya.

"Gue lagi nyoba ngelacak siapa orang yang punya nomor itu, tapi gak bisa. Mereka terlalu pinter malauin diri." terang Alvaro sambil melihat kan isi laptopnya.

"Yaudah lain kali aja kalo lo gak bisa sekarang." ucap Dion lalu Gibran dan Alvi berhenti memainkan game mereka dan menatap kearah Alvaro yang sedang kesal sendiri.

"Lah bocahnya kenapa?" tanya Alvi tidak mengerti kenapa Alvaro murung seperti ini.

"Bacot lo." tandas Alvaro dengan cepat, sedangkan Alvi langsung terkejut.

KEION [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang