part 66 || rayhan

28 3 0
                                    

H A P P Y  R E A D I N G 🦋

"Brengsek ni cowo." kesal Keila langsung memblokir nomor Rayhan.

Keila langsung menyimpan hp nya kembali dan mematikan semua datanya, dia sudah dalam kondisi badmood sekarang, dan itu karena ulah Rayhan. Dia langsung pergi ke balkon kamarnya dan duduk di kursi yang sudah ada disana.

Sambil melihat pemadangan di malam hari dan langit langit yang begitu indah, Keila menghela nafasnya sebentar.

"Kenapa lo dateng lagi?" tanya Keila heran dengan chatnya bersama Rayhan tadi.

"Ga cukup dulu lo sakitin gue?" sambung Keila mulai merasa kasihan kepada dirinya sendiri, karna ulah Rayhan dia sampai mati rasa seperti ini.

"Sekarang tiba tiba dateng, lo dengan entengnya bilang mau sama gue lagi?"

"Gue heran sama lo. Apa yang lo mau dari dulu."

"Ninggalin gue tanpa sebab."

"Pas ketemu udah sama cewe baru lo."

"Dan sekarang dengan mudah nya lo bilang mau gue balik lagi ke lo?"

Keila menggelengkan kepalanya heran dengan tingkah laku Rayhan yang sudah di capnya sebagai lelaki bajingan.

Setelah sadar dengan apa yang dia lakukan sekarang, Keila langsung menggelengkan kepalanya dan langsung membuang rasa sedihnya.

"Gak. Gue gak boleh gini. Gue gak boleh lagi sedih karna laki laki brengsek kaya Rayhan."

"Gue kuat, gue gak mau lagi masuk ke masa lalu. Udah cukup gue sedih."

"Gue gak mau lagi jadi cewe lemah, gue Keila Azira Argan. Gue bisa hadapin masalah ini." lanjut Keila sembari menguatkan dirinya sendiri.

"Lo bisa Keila."

Setelah cukup dengan rasa sedihnya, Keila kembali masuk ke dalam kamarnya dan menutup semua jendela. Lalu tanpa babibu lagi, dia langsung pergi ke atas kasurnya dan pergi ke alam mimpinya.

🦋🦋🦋

"Pagi Dion." sapa Bunda Dion saat melihat bahwa anak lelaki satu satunya sedang turun dari tangga.

"Pagi Bun." balas Dion sambil tersenyum.

"Bahagia amat." celetuk Dinar.

Dion tidak membalas ucapan Dinar, dia hanya tersenyum sekilas dan langsung duduk di kursi meja makan. Dia langsung saja sarapan dan setelah selesai, dia pamit kepada Bundanya.

"Bun, Dion duluan ya." ucapnya sambil mengambil tas yang dia taruh di kursi ruang tamu tadi.

"Iya, hati hati Dion." jawab Bundanya sambil tersenyum ke arah anak laki lakinya itu.

"Kakak kamu kenapa Dinar?" tanya Bundanya kepo saat dia melihat bahwa tadi Dion tidak henti hentinya tersenyum.

"Kakak? Kenapa emang?" tanya balik Dinar.

"Bunda nanya kamu malah nanya balik." protes Bundanya.

"Engga, maksud Dinar tuh. Kakak kenapa emangnya?" jelas Dinar dengan mulutnya yang masih mengunyah roti.

KEION [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang