part 25 || permintaan maaf

170 56 2
                                    


H A P P Y  R E A D I N G🦋

Dion terdiam dan menatap seseorang yang memegang pundaknya tadi, lalu kembali menatap ke arah depan.

"Lo kenapa si?" tanya Alvaro. Oala ternyata Alvaro, kirain si ehem wkwkw.

"Gak kenapa kenapa." jawabnya dengan tenang.

Alvaro datang dengan sendirian, karna mereka tadi berpencar untuk mencari Dion karna dia tadi tidak ada di kelas, Alvi yang mencari ke parkiran, Gibran yang mencari ke kelas kelas dan Alvaro mencari ke taman. ternyata Alvaro yang berhasil bertemu dengan Dion.

"Lo kalo ada masalah bicara, jangan mendem sendirian." ujar Alvaro lalu duduk di samping Dion.

Dion masih diam menatap ke arah depan, sepertinya dia melamun, Alvaro lagi lagi berdehem, tetapi tidak di respon oleh Dion.

"Oke kalo lu butuh waktu sendiri." ucap Alvaro tiba tiba lalu berdiri hendak meninggalkan Dion, karna dari tadi dia tidak di respon oleh Dion.

Saat ingin melangkah pergi, Alvaro menghentikan langkahnya.

"Menurut lo gue minta maaf atau enggak?" tiba tiba Dion berbicara seperti itu, membuat langkah Alvaro terhenti dan kembali menatap Dion.

"Minta maaf? Ke siapa?." tanya Alvaro mendekat ke arah Dion lagi.

"Keila." satu kata yang keluar dari mulut Dion membuat Alvaro terdiam di tempatnya. dia mencerna apa yang di ucapkan Dion barusan.

"Dion? Minta maaf? Apa bener?" pertanyaan mulai bermunculan di kepala Alvaro, tetapi dia tahan untuk tidak bertanya kepada Dion, karna kaliini Dion butuh saran bukan pertanyaan.

"Menurut hati lo sendiri gimana." tanya Alvaro lalu duduk kembali.

"Gue gatau. Gue masih bingung, disisi lain gue mau minta maaf, tapi disisi lain ngelakuinnya kaya susah." jawab Dion lalu di angguki oleh Alvaro.

"Ikuti kata hati lo, kalo emang lo siap minta maaf, lo minta maaf ke Keila. Dia pasti maafin lo kalo emang lo minta maaf dengan tulus oke?" ucap Alvaro seraya memegang pundak Dion.

"listen to me. Semua masih bisa di perbaiki, gue liat Keila juga udah mulai lupa dengan permusuhan kalian." tambah Alvaro dengan memberi semangat ke Dion.

"Kalo dia gak mau maafin?" tanya Dion.

"Gak mungkin, Keila itu ramah dan gak sombong, coba aja dulu gue yakin dia pasti maafin lo." jawab Alvaro dengan serius.

"Makasih lo udah ngasih saran." ujar Dion lalu di jawab Alvaro dengan mengajukan jempol 👍🏻 seraya berbicara.

"Yoi."

Saat mereka selesai berbicara dan Dion sudah kembali dengan keaadannya yang lebih baik, lalu mereka kembali ke kelas.

Di perjalanan ke kelas mereka melewati kelas Keila dan teman temannya yaitu 11 ips 3, mereka hanya melewati tanpa berhenti.

Setelah berjalan beberapa menit akhirnya mereka sampai di depan kelasnya, dan langsung di sambut heboh oleh Gibran.

"Gila dari mana lo, udah bisa ngilang ya sekarang." oceh Gibran dengan cepat.

"Iya, mana di cariin gak ketemu ketemu." kini Alvi ikut ikutan berbicara.

"BACOT." ucap Dion laku menerobos masuk sambil menyenggol tangan Alvi dan Gibran.

"Pms kah dia?" tanya Gibran dengan muka polosnya, oh sangat polos kaya monyet wkwkw.

"Pms mata lo keluar darah." ucap Alvi dengan menatap Gibran yang terdiam.

KEION [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang