H A P P Y R E A D I N G 🦋
-selamat berbuka puasa-
Dilain tempat, Keila baru saja sadar dari obat bius yang tadi menyerang indra penciumannya, sekarang dia sedang melihat kesana dan kemari seperti sedang mencari tahu dimana dia sekarang. Dengan cepat Keila langsung ingat dengan kejadian tadi di tempat Ana dan Zara balapan.
"Arghh." rintih Keila saat tangannya tiba tiba sakit kembali, jujur saja kali ini tangannya benar benar pedih di banding saat pertama terkena.
"Gue dimana ya." gumam Keila sambil menahan rasa sakit yang luar biasa di tangannya.
Masih dengan matanya yang terus saja berputar kesana kemari seperti sedang mencari jendela atau pintu, namun saat dia ingin berdiri, tiba tiba tangannya diikat. Oh shitt dia baru ingat bahwa dia di culik. Dengan kesal Keila langsung menggerak gerakkan kursi itu dengan sangat kencang, sehingga menghasilkan suara yang begitu kencang.
"Hai cantik, udah bangun ternyata." gumam perempuan yang tak lain dan tak bukan adalah orang yang tadi membawa dia pergi tadi.
"Dimana gue." tanya Keila masih menahan emosinya.
"Gak jauh jauh amat lah ya." balasnya dengan tersenyum remeh kepada Keila.
"Lepasin gue." tekan Keila dengan sangat tajam.
"Kalo gue gak mau?" tanya perempuan itu dengan masker yang masih menutupi wajahnya.
"Siapa lo sebenarnya?" tanya balik Keila dengan menyipitkan matanya.
"Belum saat nya lo tau."
"Lepasin gue." bentak Keila kepada perempuan itu.
"Wuuuu, santai dong cantik gak usah buru buru. Kita main dulu gimana?" tawar perempuan itu sambil menurunkan sedikit maskernya.
"Buka semua penutup wajah lo kalo lo bukan pengecut." ujar Keila masih menahan emosinya.
"Siapa lo merintahin gue?" tanya perempuan itu sambil mendekat ke arah Keila.
"Kalo gue bilang Alana lo percaya gak." bisik nya di telinga Keila.
"Alana?" gumam Keila dengan terkejut. Tapi dia segera membuang pikiran itu, karna setaunya rambut Alana bergelombang di bagian bawah dan Alana juga memakai cincin emas di jari manisnya, tetapi perempuan itu tidak memakai apapun yang di pakai Alana.
"Lo bukan Alana." ucap Keila sambil menaikan kepalanya dan menatap perempuan itu dengan tajam.
"Yang bilang Alana siapa?" tanya nya masih dengan nada meremeh kan Keila.
"Lepasin gue atau-"
"ATAU APA?" bentak perempuan itu dengan sangat kencang, membuat Keila langsung terdiam di buatnya.
Dengan sekuat tenaganya Keila menahan emosinya, dia tidak bisa melawan perempuan licik ini dengan emosi.
"Kok diem?" tanya perempuan itu dengan menundukkan kepalanya melihat wajah Keila.
"Lepasin gue." gumam Keila dengan tenang setelah emosinya cukup mereda.
"Gue nya gak mau." balas perempuan itu dengan tersenyum licik.
"Terserah lo." gumam Keila lalu memejam kan matanya.
"Segitu doang? Cih lemah." ujar perempuan itu saat melihat Keila menutup matanya, sepertinya Keila ingin tidur.
"Mau lo sekap gue sampe berapa hari pun gue gak perduli." balas Keila yang matanya masih tertutup. "Paling mati."
Perempuan itu sedikit terkejut mendengar jawaban Keila, di dalam benaknya apakah Keila sudah menyerah? Secepat itu? Setelah melihat Keila sepertinya sudah tidur, dia langsung pergi keluar untuk menstabilkan emosinya. Sangat susah memang berdebat dengan seorang Keila azira argan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEION [On Going]
Teen FictionCerita tentang dua remaja yang sama mempunyai masa lalu dan trauma dengan yang namanya cinta. Dipertemukan dengan perempuan yang sangat baik dan cantik bernama Keila Azira Argan, membuat Aldion Putra Adhitama nekat membuka hatinya lagi dan melupakan...