part 61 || perubahan sikap dion

72 17 0
                                    

H A P P Y  R E A D I N G 🦋

~bahagia itu, kita yang nyiptain sendiri~

Saat bel pulang sekolah telah berbunyi di seluruh penjuru kelas, Dion dan teman temanya langsung saja keluar dari kelas dengan bersama.

Saat mengingat kejadian tadi saat istirahat, rasanya Gibran ingin tertawa lagi, tetapi dia tahan saat melihat ekspresi wajah Dion yang kesal dari tadi. Dia tidak ingin membuat Dion tambah kesal karnanya.

"Sore main kuyy." ajak Gibran mencairkan suasana.

"Gas aja gue mah." balas Alvi yang berada di samping Dion.

"Ayo ayo aja sih." balas Alvaro.

Alvi dan Alvaro sudah menjawab, tetapi tidak dengan Dion. Dia masih saja diam di samping Alvi tanpa memperdulikan ucapan Gibran.

"Diem diem aja mang." sindir Gibran yang ada di samping Alvaro.

"Kalian aja, gue gak bisa." ucap Dion tiba tiba tanpa menoleh ke arah Gibran.

"Mau kemana lo?" tanya Alvi yang berada di sampingnya.

"Sibuk." judes Dion dengan penuh penekanan lalu dia berjalan duluan mendahului teman temannya.

"Hahahahahaha."

Lihatlah sikap Dion sekarang mampu membuat Gibran dan Alvi sakit perut hari ini, pasalnya mereka terus saja tertawa. Berbeda dengan Alvaro yang hanya tersenyum singkat.

"Hayo lo Gib, Dion ngambek." ucap Alvi tiba tiba setelah dia menghentikan tawanya.

"Sumpah, Dion pas pdkt sama Bella dulu apa kaya gini juga?" tanya Gibran tiba tiba.

"Engga gini sih." balas Alvaro mulai serius.

"Terus gimana?" tanya Gibran mulai ikut serius dan menghentikan tawanya.

"Dulu kita gak tau dia pdkt apa engga sama Bella. Tapi setau gue Bella duluan yang deketin dia, dan setelah lumayan agak lama, ehh si Dion langsung cerita ke kita kalo dia udah jadian aja sama si Bella." ucap Alvaro menceritakan dengan singkat hubungan Dion dan Bella yang entak ada atau tidak unsur pdktannya.

"Kalo gini mah pantes aja dia gak ada ide buat pdkt an sama Keila, ternyata dulu si lampir duluan yang deketin dia. Wajar aja sih kalo gini." balas Gibran mulai mengerti kenapa Dion sampai se bodoh ini ingin melakukan pdkt dengan Keila.

"Kita harus bantu Dion." celetuk Alvi tiba tiba.

"Si Ana sama Zara kan udah kita kasih tau kalo Dion mau pdktan sama Keila. Nah kalo kita buat rencana lagi, kita libatin aja mereka." ucap Gibran memberi saran untuk melibatkan teman teman Keila.

"Kalo gue sih oke oke aja, gak tau Alvaro." balas Alvi melirik Alvaro.

"Terserah kalian aja, gue ngikutin." jawab Alvaro singkat.

Lalu mereka telah sampai di parkiran dan langsung melihat dengan serentak Dion yang sedang menaiki motornya.

"Ni anak beneran ngambek dah." ucap Gibran tiba tiba.

"Lo si Gib, lagian ngapain tadi gangguin dia yang lagi mikir cara pdkt." balas Alvi sambil menuduh Gibran.

"Kepo gue."

"Minta maaf, Dion kalo marah beneran bahaya. Lo gak bakalan idup tenang." celetuk Alvaro tiba tiba memberi tahu sedikit tentang Dion.

"Demi apa? Aww jadi takut dedek." bukannya merasa takut, Gibran malah mempermainkan suaranya.

KEION [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang