part 41 || ancaman lagi

112 28 19
                                    

ngetik ngetik tau tau udah 3000+ kata aja😭 part terpanjang mungkin ya wkwk.


H A P P Y  R E A D I N G 🦋

"Gue gak tau, intinya gue gak mau Keila dalam bahaya." jawab Dion tak kalah seriusnya. Mendengar kalimat yang keluar dari mulut Dion, teman temannya hanya diam menatap Dion, mereka menebak nebak bahwa Dion bercanda. Tapi tidak mungkin karna wajah Dion begitu serius.

"Namanya juga cinta." balas Alvaro cepat tanpa menunggu lagi.

"Cinta?" seru mereka bertiga menatap Alvaro bersamaaan sambil mengerutkan dahinya tidak mengerti.

"Lo suka sama Keila." Alvaro mulai memberi penjelasan kepada teman temannya.

"Engga tau." jawab Dion mengangkat pundaknya tidak mengerti.

"Lo itu suka sama Keila, cuma cara lo nunjukin kalo lo suka itu masih ragu." ucap Alvaro lalu dia menatap Gibran yang sedang menatap ke arahnya.

"Ngapain lo?" tanya Alvaro.

"Putus cinta soal biasa." nyanyi Alvi sambil mendrama di depan Gibran yang sedang melamun.

"Ngapain lo nyanyi di depan gue, gue gampar ya." sinis Gibran sambil menatap Alvi sengit lalu dia kembali tenang dan menatap ke Dion.

"Si Dion mah Gengsinya gede, mana mau dia ngakuin kalo suka sama Keila." ujar Gibran yang sudah tidak melamun lagi. Entah ada hal apa yang dipikirkannya.

"Gue cuma belum ngerti sama diri gue." balas Dion tiba tiba.

"Maksud?" tanya mereka ber tiga secara serentak sambil menunggu jawaban dari Dion.

"Gue.." Dion menggantungkan ucapannya membuat Gibran gemas sendiri dibuatnya.

"Aelah ngomong langsung aja kek, udah kaya mau nembak Keila aja lo. Pake acara ngegantungin segala." salip Gibran dengan cepat sebelum Dion kembali membuka suaranya.

"Munafik kalo gue bilang udah move on." balas Dion tiba tiba. Mendengar kalimat yang keluar dari mulut Dion membuat teman temannya menatap Dion tidak percaya.

"Gila lo belum move on?" tanya Alvi dengan wajah nya yang susah di tebak. Sedangkan Dion hanya berdehem memberi jawaban.

"Cewe munafik kaya dia aja lo pertahanin. Inget bro dia udah ninggalin lo." kaliini Alvaro angkat bicara, dia tidak suka jika Dion sudah membahas masa lalunya.

"Gue juga gak ngerti sama diri gue." ucap Dion menatap lurus ke depan.

"Jangan pernah buang buang waktu lo cuma buat move on dari dia. Inget aja kesalahannya gue yakin lo bisa lupain dia." ujar Gibran menasehati Dion dengan serius.

"Cowo baik kaya lo, gak pantes buat dia yang cuma bisa ngasi luka." tambah Gibran masih dengan wajahnya yang serius.

"Gak ada istilah gagal move on untuk orang kaya lo. Lupain dia, karna hidup lo gak selalu bahas tentang masalalu."

Mendengar ucapan Gibran, Dion merasa tertampar oleh kenyataan. Benar yang di katakan Gibran, sudah cukup dia membuang buang waktu memikirkan masa lalunya, dan sekarang adalah waktunya membangun masa depan.

Mungkin memang benar bahwa dia sudah jatuh cinta dengan Keila, tapi di dalam pikiran Dion sekaranag adalah, apakah Keila juga mencintainya? Atau Keila malah membencinya? Saat tau bahwa dia mencintai Keila.

Dengan cepat Dion membuang pikiran itu, dan kembali menatap teman temannya yang sedang menatapnya juga.

"Udah kan mellow nya? Yok ke kelas ntar di amuk lagi sama pak andi, males gue." ajak Gibran kepada teman temannya.

KEION [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang