part 63 || ajakan dari dion

72 13 4
                                    

hi semuanya, finally aku bisa update lagi cerita KEION ini, maaf banget buat kalian yang udah nunggu lama buat next partnya, terimakasih juga buat kalian yang masih mau baca KEION sampai saat ini, luvv 💙

H A P P Y  R E A D I N G 🦋

Minggu pagi, Dion sudah mulai memikirkan bagaimana caranya mengajak Keila untuk bertemu dengan Dinar, karna dari semalam Dinar tidak henti hentinya mengancam dirinya.

Dion yang biasanya sibuk dengan belajar, hari ini harus bisa membagi waktunya, dia sudah mempunyai rencana akan mempertemukan Keila dengan Dinar siang ini, dan sore sampai malam dia akan fokus untuk belajar. Tidak apa apa membagi waktu sedikit, dari pada harus terus di ancam oleh Adiknya yang tidak punya akhlak.

Dion langsung memberanikan dirinya untuk menelfon Keila, dia malas untuk basa basi mengirim pesan, lebih cepat lebih baik bukan? Batin Dion sedari tadi.

Saat panggilan sudah tersambung, Dion langsung menetralkan wajahnya dan langsung menyapa Keila.

"Assalamu'alaikum Keila." ucap Dion memberi salam.

"Wa'alaikumssalam Dion, tumben telfon nih? Ada apa?" balas Keila.

Dion langsung meruntuki nasibnya yang malah menelfon Keila, dia lupa bahwa wanita satu ini sangat tidak suka basa basi, Dion langsung menarik nafasnya dan mencoba untuk tidak gugup.

"Jadi gini, lo siang ini ada acara apa enggak?" tanya Dion santai. santai padahal ahh sudahlah wkwkwk.

"Enggak sih, kenapa tuh?" tanya balik Keila.

"Ada seseorang yang mau ketemu sama lo, lo mau gak?" tanya Dion terlebih dahulu.

"Siapa? Mantan lo lagi?" tebak Keila asal asalan.

"No, bukan mantan gue. Kalo lo mau nanti gue jemput di rumah lo, gimana?" tawar Dion sekali lagi.

"Siang ya? Hmm."

"Iya, kenapa? Lo gak bisa?"

"Yaudah deh, ntar kalo lo udah mau otw kasih tau gue aja." final Keila.

"Oke."

Setelah mengakhiri percakapannya dengan Keila, Dion memutuskan sambungan telfon dan langsung melempar hp nya ke atas kasur, dia langsung menatap sekeliling kamarnya dengan wajah yang tidak biasa.

"Gue ternyata gak kaku kaku amat." gumam Dion di dalam hatinya.

"Kalo si Gibran sama yang lainnya tau, pasti mereka bangga nih punya temen kaya gue." ucap Dion membangga kan dirinya sendiri.

Lihatlah jika gila nya sudah kumat, Dion seperti bukan Dion yang dikenal oleh orang lain. Sebenarnya dia mempunyai sifat yang sangat jarang di ketahui oleh orang lain.

"Tinggal nentuin tempat." gumam Dion seraya berjalan ke arah meja belajarnya.

"Restaurant?"

"No,no,no."

"Taman?"

"Gak gak gak, ntar di ketawain si Dinar lagi."

Dion memejamkan matanya seraya berfikir, lalu dia langsung memetik jarinya dan tersenyum. "Caffe."

"Yapp, caffe." ucap Dion sekali lagi.

———

Dilain tempat, Keila yang mendapatkan ajakan dari Dion hanya bingung. Tumben sekali lelaki itu mengajaknya pergi, bukan kah ini hari minggu? Apakah dia tidak belajar?

"Bukannya dia ambis banget ya." gumam Keila bingung.

"Kok gak belajar?"

"Lagian tumben banget dia ngajak gue ketemuan. Tu anak kayaknya salah makan obat deh."

KEION [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang