part 5 || musuh atau teman?

285 110 13
                                    

part awal awalan mungkin emang kurang seru, jadi buat kalian yang langsung bosen baca cerita ini, yuk bisa yuk terusin ke part part berikutnya, karna konfliknya bakalan seru dan bikin kalian greget, insyaallah ya.


H A P P Y  R E A D I N G 🦋

Saat sudah sore hari Keila, Ana dan Zara turun dari kamar Keila, lalu mereka duduk di ruang tamu sambil menunggu Kenza. Mereka akan pergi sore ini entah pergi kemana pokoknya Kenza akan membuat Adiknya bahagia.

"Jaketnya jangan lupa Kei, diluar dingin." ucap Kenza kepada Keila yang hanya menggunakan kaos tangan pendek.

"Iya ini ada didalem tas." jawab Keila sambil menunjukkan tasnya.

"Udah semua kan yuk pergi." ajak Kenza lalu pergi keluar rumah.

Setelah lama di dalam mobil akhirnya mereka semua memutuskan untuk pergi ke sebuah caffe tempat teman Kenza terlebih dahlu. Karna mereka akan mengisi perut lalu kembali jalan jalan.

"Kalian pesen apa?" tanya Kenza kepada tiga manusia di depannya.

"Samain aja kita bertiga, eh teh sama nasi goreng." ucap Keila yang di balas anggukan oleh teman temannya.

"Gaada tambahan lain lagi?" tanya Kenza.

"Gaada deh kayaknya, lagian kita udah nyemil juga tadi dirumah.

"Oke."

Setelah makan mereka melanjutkan jalan jalan dan berhenti di pantai untuk menikmati angin sore hari sekaligus melihat senja.

"Kakak kapan berangkat ke luar kota." tanya Keila yang nampaknya belum ikhlas sepenuhnya membiarkan Kenza pergi.

"Seminggu lagi. Masih lama kok, belajar ikhasin aja dulu hahahaha." balas Kenza yang menatap Keila dengan tertawa, saat melihat ekspresi wajah Keila yang lucu.

"Idihh pede amat, Keila udah ikhlas sekarang." Keila yang mendapatkan tatapan dari teman temannya.

"Bohong dia kak. Tadi aja ngomong belum ikhlas di dalem kamar." ucap Ana kepada Kenza yang di jawab dengan senyuman oleh Kenza.

"Tambahan ni. Tadi dia flashback semua masa lalu Kakak sama dia. Gila ya kenangan nya banyak banget, masa dia cerita dari dia TK smpe sekarang, panas kuping gue denger nya." tambah Zara yang memang sudah muak dengan drama Keila yang sok sokan ikhlas. Padahal dia belum ikhlas.

"Jangan buka aib lah parah banget sih." ucap Keila sambil menutup mulut kedua teman temannya.

"Adik Kakak selalu lucu, nanti kalok Kakak udah pergi tetep senyum bahagia kayak gini yaa." ucap Kenza tiba tiba dan mendapatkan tatapan aneh dari Keila.

"Pasti, Keila pasti selalu senyum nanti, asal Kak Kenza gak lupa ngasih kabar." jawab Keila dengan senyumannya.

"Jangan pernah nangis, Kakak gak suka lihat Adik Kakak nangis. Nanti kalok ada yang berani buat Adik Kakak yang lucu ini nangis, Kakak bakalan hajar dia." ujar Keila sambil menggepalkan tangannya.

"Sok jagoo." ejek Keila kepada Kakaknya.

Zara dan Ana hanya tersenyum melihat kedekatan Adik dan Kakak dihadapan mereka ini, mereka sangat senang Keila masih bisa tersenyum dan tertawa saat orang orang lain masih mempunyai sosok Ayah, sedangkan Keila hanya mempunyai Kenza, Kakaknya yang selalu membuat dia bahagia.

"Udah mau gelap deh kayanya, kita pulang aja yaa? Sekalian temen temen kamu mau dianterin pulang kan?." tanya Kenza kepada Keila sekaligus teman teman Keila.

"Anterin ajalah kasian mereka lagian Keila yang suruh mereka kerumah tadi." jawab Keila menatap kedua teman temannya.

"Nah gitu baru namanya sahabat Kei. Sadar diri, jangan kayak tempo hari udah rela rela kita kerumah lo. Ehhh malah disuruh pulang sendiri, jalan kaki lagi, gila gak tuh?" oceh Ana kesal dengan kejadian tempo hari.

KEION [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang