Happy reading!
"Mark! Paksa mereka berdua untuk keluar dari mobil, jika tak mau langsung bakar saja mobilnya." Titah Yuta, tatapannya masih pada jendela mobil Xiaojun dan Hendery. Walaupun Yuta tak bisa melihat kedalam mobil karena kacanya yang tak tembus pandang, tapi percaya lah Xiaojun dan Hendery sedang bingung setengah mampus.
"Gimana ini? Apa kita harus telfon si boss?" Tanya Hendery kebingungan.
"Yaudah cepet telfon, jangan ngebacot terus goblok!" Xiaojun yang panik hanya bisa menyentak Hendery, segera Hendery menelfon Taeyong.
"Halo boss! Kita ketahuan, harus gimana?" Nada panik Hendery terdengar sangat jelas, ada helaan nafas dari Taeyong.
"Sekarang lo dimana?"
"Ini didalam mobil, anak buah Jeffrey ngelilingin kita." Terdengar helaan nafas frustasi Taeyong dari sebrang sana.
"Mobil lo mogok?" Tanya Taeyong.
Hendery melirik Xiaojun, lalu menggeleng "tidak boss."
"Yaudah tinggal jalanin mobilnya tabrak orang yang ngehalangin jalan!" Teriak Taeyong, Hendery terkejut dan menjauhi ponsel itu dari telinganya.
"Kata si boss tabrak aja mereka." Tanpa basa-basi Xiaojun langsung menginjak gas mobil dan melajukannya dengan cepat.
"Thea!" Teriak Yuta, spontan menarik Thea yang hampir saja tertabrak mobil yang dikendarai Xiaojun.
Thea membulatkan matanya saat berada di pelukan Yuta, terkejut karena mobil yang hampir menabraknya itu. Saat sadar Thea langsung melepaskan Yuta.
"Thanks." Ujarnya tulus.
"Siapa mereka?" Tanya Thea yang merasa penasaran.
"Lo ingat lelaki rambut merah di danau?" Thea mengangguk teringat lelaki itu.
"Itu anak buahnya." Thea bungkam, dia berfikir tentang seberapa bahaya dirinya.
"Apa mau mereka?" Tanya Thea lagi, dia benar-benar terkejut dengan kehidupan barunya.
"Info tentang lo Thea." Benar saja tebakan Thea pasti dirinya lah yang sedang dalam bahaya, semua karena Jeffrey dan masalahnya dengan wanita bernama Kim Lala itu.
Melihat ke khawatiran di wajah Thea, Yuta pun ingin memastikan bahwa Thea akan selalu aman karena dia, Jeffrey dan semuanya akan berusaha melindungi Thea.
"Tapi tenang the, Jeffrey ga akan ngebiarin lo dalam bahaya." Thea hanya tersenyum miring, masih tak percaya dengan ucapan mereka karena yang Thea pikirkan adalah bagaimana bisa orang jahat melindungi nya dari orang jahat lainnya.
***
Satu piring puding strawberry dengan fla vanilla menemani Thea yang sedang menonton film komedi sambil ketawa-ketawa karena melihat tingkah konyol para pelawak. Jika di pikir-pikir Thea memilih menonton film komedi dari pada terus memikirkan masalah Jeffrey, Lala atau apapun itu yang tak dia mengerti dan hanya membuatnya bingung.
Dering di handphone nya membuat Thea teralihkan, nama Jeffrey tertera disana. Thea menyimpan piring pudingnya dan mengambil handphone yang berada di atas meja.
"Halo Jeff, kenapa?"
"Hari ini aku akan pergi ke Jepang untuk mengurus bisnis."
"Terus apa urusannya denganku." Ujar Thea sambil menggigiti garpu bekas pudingnya.
"Kamu ga boleh kemana-mana selagi aku pergi, ada Mark dan Yuta yang akan selalu memantaumu."
Thea terkekeh, urusan Mark dan Yuta. Thea tak takut pada mereka berdua, mungkin bisa sedikit Thea akali agar dia bisa keluar dengan bebas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASTER: Jeffrey The Mafia | Jung Jaehyun [REVISI]
Fanfiction|END| "ᴅᴏ ᴜ ᴡᴀɴɴᴀ ᴘʟᴀʏ ᴡɪᴛʜ ᴍᴇ?" ©2020, 𝖒𝖎𝖉𝖓𝖎𝖌𝖍𝖙 𝖘𝖙𝖆𝖗𝖙: 27082020 [𝖈𝖔𝖒𝖕𝖑𝖊𝖙𝖊] highest rank in ur heart.