Di sebuah ruangan yang gelap karena sang pemiliknya mematikan lampu ruangan tersebut, Jeffrey terduduk di sofa panjang warna hitam memijit pelipisnya, pening rasanya. Ucapan Thea tadi sangat membekas dan membuatnya kepikiran.
"Ternyata aku salah mencintai seseorang, dan kini aku menyesal."
Jeffrey merasa sangat bersalah pada Thea, karena membuat wanita itu selalu merasakan sakit, padahal niatnya adalah membahagiakan Thea untuk menebus semua dosanya pada Lala.
Bayangan masa lalu dengan lala terbayang, dimana wanita itu selalu menangis dan menjerit karena ulahnya. Tapi disaat Jeffrey mulai menyadari perbuatannya dan ingin menyayangi lala dengan sepenuh hati wanita itu pergi untuk selamanya tak akan pernah kembali.
Pada saat jeffrey benar-benar terpukul akan kematian Lala, dia bertemu dengan seorang wanita yang wajahnya sangat percis dengan Lala di sebuah cafe dan wanita itu adalah Thea yang bekerja di cafe milik ibunya.
Jeffrey mencari tahu tentang Thea dan akhirnya dia mengetahui bahwa Thea adalah kembaran Lala yang dipisahkan sejak bayi, saat jeffrey tahu hidup Thea sebatang kara keinginan untuk membahagiakan Thea muncul, kini dia sadar cara yang dia lakukan salah.
"Maaf! Maaf! Jangan pergi! Jangan tinggalkan aku, aku mohon!" Jeffrey terbangun dari mimpinya, mimpi buruk yang selalu menghantuinya datang lagi.
Setelah Lala pergi jeffrey selalu bermimpi buruk yaitu melihat lala terjun ke sungai untuk bunuh diri membawa seorang bayi. Tapi kini dia bingung karena orang yang di mimpinya itu bukan lala melainkan Thea, walaupun wajahnya percis tapi jeffrey bisa merasakannya.
"Johnny siapkan pesawat, aku akan pergi!" Ujarnya pada Johnny melalui telfon.
Di depan sebuah pesawat Jeffrey bersiap untuk pergi keluar negeri, entah ingin menenangkan dirinya atau lari dari sebuah masalah.
"Master, ini bukan cara yang tepat. Kau tak bisa lari dari masalah dan meninggalkan Thea begitu saja." Ucap johnny dengan hati-hati.
"I know John! But, what to be done? Dia mengancam kalo aku mendekatinya dia akan bunuh diri, aku tak mau itu terjadi." Ujar jeffrey dengan tulus, Johnny mengangguk mengerti.
"Jaga Thea dengan nyawa kalian, aku mohon." Jeffrey menepuk pundak Johnny dan Yuta yang sedang mencerna ucapan Jeffrey, mereka terkejut karena untuk pertama kalinya jeffrey memohon bukan memerintah.
"Pasti! Akan aku jaga walaupun nyawaku taruhannya." Yuta membungkuk hormat pada Jeffrey, diikuti oleh Johnny.
Jeffrey masuk kedalam pesawat tak lama pesawat itu lepas landas, Yuta dan Johnny membungkuk dan menatap pesawat yang membawa boss mereka terbang. Lalu tak lama mereka pulang untuk menjaga Thea seperti permohonan dari Jeffrey.
***
"Kak, apa Thea memakan makanannya?" Tanya Johnny pada dan Taeil menggeleng sambil memperhatikan Thea yang sedari tadi menangis sambil menatap jendela.
Johnny memang kesal pada Thea karena selalu membuat masalah yang mengakibatkan dirinya repot dan mendapatkan hukuman dari Jeffrey, tapi saat melihat wanita itu lemah dan selalu menangis membuatnya merasa iba.
"Gue bakal coba bujuk dia." Taeil mengangguk membiarkan Johnny membujuk Thea.
Johnny duduk di pinggiran kasur Thea melirik makanan Thea yang sama sekali tak tersentuh, Thea tak terusik dengan kehadiran johnny.
"Thea makan dulu." Ucap johnny, Thea kasih tetap diam.
"Kalo lo makan gue bakal ceritain suatu hal yang menarik." Seperti nya Thea sama sekali tidak tertarik dengan ucapan johnny.
![](https://img.wattpad.com/cover/236596018-288-k175617.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MASTER: Jeffrey The Mafia | Jung Jaehyun [REVISI]
Fanfiction|END| "ᴅᴏ ᴜ ᴡᴀɴɴᴀ ᴘʟᴀʏ ᴡɪᴛʜ ᴍᴇ?" ©2020, 𝖒𝖎𝖉𝖓𝖎𝖌𝖍𝖙 𝖘𝖙𝖆𝖗𝖙: 27082020 [𝖈𝖔𝖒𝖕𝖑𝖊𝖙𝖊] highest rank in ur heart.